Caption : Seorang pengendara sudah lanjut usia menjadi korban kecelakaan di bantu oleh warga yang sedang melintas
Langsa | TribuneIndonesia.com, 30/05/2025— Persimpangan antara Jalan Syiah Kuala dan jalan alternatif bekas rel kereta api, yang berada di perbatasan Gampong Tualang Teungoh dan Gampong Jawa, Kecamatan Langsa Kota, saat ini menjadi salah satu titik rawan kecelakaan lalu lintas di Kota Langsa.
Kondisi ini semakin memprihatinkan karena sejumlah faktor yang saling berkaitan. Di antaranya adalah keberadaan bangunan permanen yang menutupi pandangan di sudut jalan, tepatnya di ujung Asrama Polri Pasar Hewan, yang menyebabkan jarak pandang pengendara menjadi sangat terbatas saat melintasi simpang empat tersebut.
Tak hanya itu, tumpukan sampah yang nyaris selalu menggunung di sekitar lokasi juga menjadi penghalang tambahan bagi kelancaran lalu lintas. Bau tak sedap dan pemandangan kumuh jelas menjadi ironi tersendiri, apalagi lokasi ini sangat dekat dengan rumah pribadi Wali Kota Langsa.
Warga Resah dan Khawatir
Sejumlah warga yang ditemui di lokasi mengaku sangat khawatir dengan kondisi ini.
“Sudah sering terjadi tabrakan di sini. Pandangan tertutup bangunan di sudut jalan, dan lampu lalu lintas pun tidak ada. Kami was-was setiap kali melintas,” ujar Zainal (52), warga Gampong Tualang Teungoh.
“Sampah di sini bukan hanya bikin bau, tapi juga bikin macet. Kadang saat sampaj diangkut sampai dua truk yang disebabkan sampah yang dibuan sembarangan karena tidak ada tempat sampah yang memadai. Padahal ini jalan utama,” keluh Murniati (36), ibu rumah tangga yang setiap hari melintasi jalan tersebut.
“Yang bikin heran, ini dekat sekali dengan rumah pribadi pak wali kota. Tapi sampai sekarang belum ada perhatian serius. Apa harus nunggu jatuh korban dulu baru bertindak?” ucap Hendra (36), saat sedang melintas, dimintai tanggapannya
Harapan Warga: Lampu Lalu Lintas dan Penertiban
Masyarakat mendesak agar pemerintah kota melalui instansi terkait segera mengambil tindakan konkret. Dinas Perhubungan Kota Langsa diharapkan segera memasang lampu lalu lintas (traffic light) di simpang empat tersebut, guna mengatur arus kendaraan yang kini semakin padat dan tidak teratur.
Keberadaan lapak-lapak liar dan bangunan semi permanen milik pedagang yang menutupi sebagian badan jalan juga perlu ditertibkan. Untuk itu, Satpol PP Kota Langsa diharapkan tegas menegakkan peraturan.
Sorotan untuk Dinas Kebersihan
Warga juga mengeluhkan kurangnya penanganan dari Dinas Kebersihan Kota Langsa terkait tumpukan sampah yang terus menumpuk di lokasi. Kondisi ini tidak hanya merusak estetika kota, tapi juga mengganggu kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Keselamatan pengguna jalan dan wajah Kota Langsa adalah tanggung jawab bersama. Warga berharap seluruh instansi terkait, dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, hingga Dinas Kebersihan, segera merespons persoalan ini dengan langkah nyata.
Jangan tunggu jatuh korban untuk bertindak. Kota yang baik adalah kota yang peduli terhadap keselamatan dan kenyamanan warganya. (Ct)