Seratus Hari Kosong: Bireuen Menunggu, Pemerintah Terlena

- Editor

Rabu, 6 Agustus 2025 - 17:13

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caption : Penulis Chaidir saat memberikan paparan pada salah satu kegiatan Ormas di Jakarta

Caption : Penulis Chaidir saat memberikan paparan pada salah satu kegiatan Ormas di Jakarta

Oleh : Chaidir (Capung)

TribuneIndonesia.com

Seratus hari sudah Bupati dan Wakil Bupati Bireuen hasil Pilkada 2024 menjalankan amanah rakyat. Biasanya, seratus hari pertama menjadi tolak ukur awal, meski tentu bukan penentu akhir, bagi publik untuk menilai arah kepemimpinan. Namun, di Bireuen, tanda-tanda kemajuan justru seperti tak berdenyut.

Istilah “mati suri” yang dilontarkan Wakil Ketua DPRK Bireuen, Surya Darma dalam sebuah tulisan di salah satu media online, terasa pahit, tetapi sulit dibantah. Lambannya roda pemerintahan menjadi sorotan tajam. Hingga awal Agustus 2025, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) murni masih 0 persen. Nol. Tanpa pergerakan.

Dampaknya jelas: ekonomi rakyat tersendat. Harga barang melambung tinggi, daya beli merosot, sementara program pembangunan yang seharusnya menjadi stimulus ekonomi tak kunjung berjalan. Publik tentu berhak bertanya: apa yang sebenarnya dikerjakan oleh eksekutif dan jajaran SKPK?

Kekhawatiran semakin beralasan ketika para kepala dinas terkesan menunggu instruksi bupati untuk bergerak, padahal pembahasan anggaran telah lama tuntas. Apakah mereka sibuk memikirkan isu mutasi jabatan ketimbang kewajiban melaksanakan program rakyat? Jika benar demikian, ini adalah cermin betapa orientasi pelayanan publik telah terkalahkan oleh kepentingan pribadi dan kelompok.

Baca Juga:  Bimtek Desa: Proyek Pemangku Kepentingan yang Membebani, Bukan Solusi

Pemerintahan daerah bukanlah panggung eksklusif bagi elite politik. Ia adalah mesin pelayanan dan pembangunan yang harus bekerja setiap hari, terlepas dari dinamika jabatan. Rakyat tidak bisa menunggu; perut tidak bisa menunda lapar; kebutuhan hidup tidak bisa dipending hingga pejabat selesai beradaptasi.

Seratus hari memang bukan masa yang cukup untuk menuntaskan semua janji kampanye. Namun, seratus hari adalah waktu yang cukup untuk menunjukkan arah, prioritas, dan keseriusan. Jika yang ditunjukkan justru kebekuan dan saling menunggu, wajar bila rakyat pesimis.

Kritik DPRK Bireuen bukanlah serangan pribadi, melainkan peringatan dini. Pemerintahan yang lamban berpotensi menggerus kepercayaan publik lebih cepat daripada masa jabatan itu sendiri. Kini, bola ada di tangan Bupati dan Wakil Bupati. Rakyat menanti langkah nyata, bukan alasan.

Karena dalam politik, seperti dalam hidup, waktu yang hilang tak akan pernah kembali. Seperti itu juga sebuah janji.

Penulis : Pernah menjadi sekretaris Remaja Mesjid Jami’ Bireuen (Agung), dan Penyiar disalah satu radio swasta Bireuen, kini aktif menulis lulusan ilmu manajemen dan kini sedang menyelesaikan studi Hukum Ekonomi Syariah.

Berita Terkait

FEIBC Merayakan Kehangatan Keluarga dan Semangat Bangsa dalam Gathering Oktober 2025: Feiby Josefina Pimpin Semangat ‘Fun, Elegant, Inspiring’
Menanti KPK Membasmi Agen Izin Peubloe (IUP) Nanggroe di Bumi Serambi Mekkah
Asal Jadi! Revitalisasi SDN Cikayas 3 Digeruduk Sorotan — Pengawasan Lemah, Kualitas Diragukan, Kepala Sekolah Bungkam
Bagaimana Aku Takut pada Kemiskinan, Sedang Aku Hamba dari Dia yang Maha Kaya
Peran ibu bupati aceh timur di garis depan melawan stanting melalui Edukasi Perilaku Higienis dan racun lingkungan
Jebakan Komunitas “Iming-Iming Impian”: Cuci Otak Berkedok Peluang, Janjikan Mobil hingga Rumah Miliaran
“Jaksa Tidur, Koruptor Tertawa: Publik Desak Jaksa Agung Bongkar Kebekuan Hukum di Daerah”
Ketika Disiplin Dianggap Kekerasan: Dunia Pendidikan yang Kian Retak
Berita ini 111 kali dibaca
Tag :
4 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Senin, 27 Oktober 2025 - 23:53

Polda Sumut Ungkap 249 Kasus dan 226 Tersangka dalam Operasi Kancil Toba 2025

Minggu, 26 Oktober 2025 - 11:39

Tiga Remaja Bawa Sajam Diamankan Warga di Batang Kuis, Polisi Pastikan Bukan Pelaku Begal

Jumat, 24 Oktober 2025 - 12:33

Polres Subulussalam Selidiki Kasus Dugaan Perusakan Mobil di Desa Sikalondang

Rabu, 22 Oktober 2025 - 14:34

Rayap Besi Tumbang di Denai Pencuri Pagar Dihadiahi Tindakan Tegas Polisi

Senin, 20 Oktober 2025 - 14:28

“Lima Komplotan Curat di Pantai Labu Ditangkap, Motor Korban Dijual Murah ke Percut Sei Tuan”

Minggu, 19 Oktober 2025 - 08:13

Lintasan Jalan Balai Desa Rawan Begal, Masyarakat Diminta Waspada Saat Melintas di Malam Hari

Minggu, 19 Oktober 2025 - 00:02

Polsek Tanjung Morawa Bekuk Pelaku Pencurian 13 Laptop di SMP NU Deli Serdang

Rabu, 15 Oktober 2025 - 06:58

Keponakan Tega Habisi Paman Kandung di Lawe Sumur

Berita Terbaru

Headline news

ASN BNN Pidie Jaya Raih Tiket Umrah dari Kapolda Aceh

Jumat, 31 Okt 2025 - 02:12

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x