Medan | TribuneIndonesia.com
Kinerja Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) di wilayah Sumatera Utara hingga 31 Mei 2025 menunjukkan capaian yang positif dan terjaga stabil. Realisasi PNBP mencapai Rp1,28 triliun, atau sekitar 57,87% dari target APBN sebesar Rp2,21 triliun. Angka ini mencerminkan pertumbuhan yang stabil dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini didorong oleh dua komponen utama, yakni PNBP Lainnya dan pendapatan dari Badan Layanan Umum (BLU). Realisasi PNBP Lainnya tercatat mencapai Rp622,94 miliar atau 88,65% dari target, meningkat sebesar 5,43% secara tahunan (year-on-year/YoY). Capaian ini mencerminkan keberhasilan akselerasi kinerja dari satuan kerja kementerian/lembaga (K/L) di daerah.
Di sisi lain, pendapatan BLU mencatat peningkatan signifikan mencapai Rp658,32 miliar, atau 43,56% dari target dan tumbuh 15,18% dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan peningkatan layanan dan tata kelola keuangan pada unit-unit BLU, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun layanan teknis lainnya.
Sementara itu, dari sektor aset, piutang, dan lelang, PNBP di Sumatera Utara juga mencatatkan capaian yang menggembirakan. Hingga Mei 2025, realisasi sektor ini mencapai Rp55 miliar atau 52,17% dari total target PNBP sektor tersebut sebesar Rp92,72 miliar. Ini menunjukkan kinerja yang baik di tengah dinamika pemanfaatan aset negara dan aktivitas lelang yang semakin berkembang.
Secara lebih rinci, PNBP dari aset menyumbang Rp24,49 miliar atau 47,10% dari target, meningkat 18,85% (YoY), didorong oleh kegiatan sewa, penjualan barang rampasan/tegahan, serta pemanfaatan aset tanah dan bangunan. Pendapatan ini turut diperkuat oleh kontribusi BLU.
Pada sektor piutang negara, realisasi mencapai Rp44,65 juta atau 86,88% dari target. Pertumbuhan sebesar 70,83% (YoY) ini dipicu oleh pembayaran angsuran dari debitur perorangan maupun sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Penurunan outstanding piutang negara turut mendukung performa sektor ini.
Untuk PNBP dari sektor lelang, realisasi tercatat sebesar Rp30,46 miliar atau 74,90% dari target tahunan. Kinerja sektor ini meningkat signifikan sebesar 64,01% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan didorong oleh lelang barang milik negara, barang rampasan, dan hasil sitaan lainnya, termasuk hasil lelang Bea Cukai dan penjualan masyarakat umum.
Capaian positif ini merupakan hasil sinergi dan efektivitas pelaksanaan tugas DJKN Sumatera Utara dalam mengelola aset dan piutang negara secara optimal.
Capaian Positif Penyaluran TPG, KUR, dan Penerimaan Negara di Sumatera Utara hingga Mei 2025
Sumatera Utara menunjukkan progres menggembirakan dalam berbagai sektor fiskal dan pembiayaan hingga akhir Mei 2025. Salah satu capaian utama datang dari penyaluran Tunjangan Profesi Guru (TPG), yang telah menjangkau sebanyak 73.779 guru dari total 82.906 penerima terdaftar. Penyaluran tahap I ini dilaksanakan dalam tiga periode: Maret sebesar Rp192,90 miliar untuk 17.179 guru; Mei sebesar Rp290,60 miliar untuk 25.927 guru; dan akhir Mei sebesar Rp309,76 miliar untuk 30.673 guru. Total nilai realisasi TPG tahap I mencapai Rp793,26 miliar.
Sementara itu, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pembiayaan Ultra Mikro (UMi) di Sumatera Utara juga menunjukkan tren yang sangat positif dalam mendukung pembiayaan UMKM. Total penyaluran KUR telah mencapai Rp6,18 triliun kepada 108.529 debitur, mewakili sekitar 7,53% dari total UMKM di wilayah tersebut. Sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan menjadi penerima terbesar dengan Rp2,96 triliun atau 55.776 debitur. Sektor perdagangan besar dan eceran menyusul dengan Rp2,21 triliun untuk 35.817 debitur.
Adapun pembiayaan UMi telah terealisasi sebesar Rp222 miliar kepada 18.952 debitur. Sebagian besar penerima berasal dari kalangan perempuan, yakni sebanyak 98,21%. Dari total tersebut, sektor perdagangan menjadi yang paling dominan dengan nilai penyaluran Rp92,18 miliar dan jumlah debitur sebanyak 38.459 orang.
Dari sisi penerimaan pajak, capaian Provinsi Sumatera Utara juga menunjukkan performa impresif. Hingga akhir Mei 2025, penerimaan pajak telah mencapai Rp7,3 triliun atau 22,65% dari target tahunan Rp32,57 triliun. Capaian ini menunjukkan pertumbuhan positif yang stabil dari bulan ke bulan, dengan laju pertumbuhan meningkat dari 4,4% di Januari menjadi 22,6% pada Mei 2025.
Penerimaan dari sektor kepabeanan dan cukai turut mencatatkan angka signifikan. Total penerimaan hingga akhir Mei 2025 mencapai Rp1,45 triliun, atau 63,65% dari target tahunan. Realisasi Bea Masuk berkontribusi Rp269,73 miliar, meski sempat mengalami penurunan karena turunnya tarif komoditas impor utama seperti beras dan gula. Namun, peningkatan utilisasi perjanjian perdagangan bebas (FTA) dari 36% tahun 2024 menjadi 46% pada 2025 turut membantu mendongkrak nilai penerimaan.
Bea Keluar mencatatkan capaian luar biasa, yaitu Rp1,01 triliun atau 597,83% dari target, terutama disumbang oleh lonjakan ekspor produk sawit dan turunannya. Kinerja positif ini dipicu oleh peningkatan harga referensi CPO hingga mencapai USD961,54 per metrik ton pada April 2025.
Dari sektor cukai, penerimaan mencapai Rp169,09 miliar atau 46,11% dari target tahunan. Penurunan produksi dan konsumsi menjadi faktor utama, di antaranya Cukai Hasil Tembakau (HT) yang turun 39%, serta Cukai Etil Alkohol (EA) dan Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) yang masing-masing turun 64% dan 12%.
Secara keseluruhan, capaian ini mencerminkan kinerja fiskal yang solid serta kontribusi signifikan dari sektor pendidikan, UMKM, dan perdagangan luar negeri dalam menopang perekonomian Sumatera Utara.
Kinerja APBN di Sumatera Utara Capai Rp22,07 Triliun Hingga Mei 2025
Medan, 19 Juni 2025 — Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sumatera Utara menyampaikan perkembangan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 31 Mei 2025. Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Sumatera Utara, Dodok Dwi Handoko, yang juga menjabat sebagai Kepala Kanwil DJKN, memaparkan capaian bersama sejumlah pimpinan instansi vertikal lainnya, termasuk Kanwil DJPb, Kanwil DJBC, Kanwil DJP Sumut I dan II.
Dalam konferensi tersebut, disampaikan bahwa realisasi belanja pemerintah pusat di Sumut hingga akhir Mei 2025 telah mencapai Rp6,04 triliun. Angka ini mencakup berbagai jenis belanja, di antaranya:
Belanja Pegawai mencapai Rp4,15 triliun (41,85% dari pagu), digunakan untuk membayar gaji, tunjangan kinerja, THR, dan gaji ke-13.
Belanja Barang mencapai Rp1,71 triliun (25,65% dari pagu), digunakan untuk program keamanan, kesehatan melalui JKN, pendidikan dasar, dan penegakan hukum.
Belanja Bantuan Sosial terealisasi sebesar Rp33,93 miliar (48,89% dari pagu), mayoritas disalurkan oleh Kementerian Agama untuk lembaga pendidikan seperti IAKN Tarutung, STAIN Mandailing Natal, UIN Padangsidimpuan, dan UIN Sumut.
Belanja Modal mencapai Rp146,46 miliar (5,02% dari pagu), digunakan untuk pembangunan infrastruktur pendidikan, alat kesehatan, dan penguatan sistem peradilan seperti Mahkamah Agung.
Belanja Kementerian PUPR mencatat realisasi tertinggi di belanja modal sebesar Rp50,14 miliar, terutama untuk pembangunan jalan dan jembatan.
Sementara itu, realisasi Transfer ke Daerah (TKD) mencapai Rp16,43 triliun (36,34% dari pagu), meningkat dibanding periode yang sama pada tahun 2024 (36%) dan 2023 (34,17%). Rinciannya:
Dana Alokasi Umum (DAU): Rp11,60 triliun (42,30% dari pagu)
Dana Alokasi Khusus (DAK) Non-Fisik: Rp2,84 triliun, digunakan untuk mendukung pendidikan dan kesehatan
Dana Desa: Rp1,36 triliun
Dana Bagi Hasil (DBH): Rp559,58 miliar
Insentif Fiskal: Rp62,69 miliar
DAK Fisik: Rp1,44 miliar (0,07% dari pagu)
Untuk mendukung kesejahteraan guru, mulai 2025, pemerintah menerapkan skema baru penyaluran Tunjangan Profesi Guru (TPG) ASN Daerah melalui Rekening Kas Umum Daerah (RKUD). Hal ini bertujuan mempercepat dan mengefisienkan proses pencairan tunjangan.
Secara keseluruhan, hingga akhir Mei 2025, Provinsi Sumatera Utara telah mendapatkan alokasi APBN sebesar Rp39,61 triliun, dengan total realisasi mencapai Rp22,07 triliun atau sekitar 55,7% dari total pagu. Pemerintah terus mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan APBN untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat Sumatera Utara.
Ilham Tribuneindonesia.com