Aceh Tengah | TribuneIndonesia.com
Minggu, 27 Juli 2025, Kebakaran lahan kembali terjadi di wilayah Desa Toweren, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah. Peristiwa itu berlangsung pada Minggu sore, sekitar pukul 15.00 WIB, dan menghanguskan sekitar 3 hektare lahan serta kebun milik warga setempat.
Kobaran api yang cepat meluas diperparah oleh kondisi medan yang sulit dijangkau dan tidak memiliki akses jalan yang memadai. Asap tebal dan hembusan angin turut memperburuk situasi, sehingga menyulitkan upaya pemadaman yang dilakukan oleh petugas gabungan dari TNI, Polri, dan warga sekitar.

Dua orang saksi mata yang berada di sekitar lokasi kejadian telah diamankan oleh pihak Polsek Lut Tawar. Keduanya berinisial W (29) dan J (20), warga dari kawasan sekitar yang berprofesi sebagai penderes getah pinus. Mereka kini tengah dimintai keterangan guna mengungkap penyebab pasti terjadinya kebakaran tersebut.
Koptu Ansara Ginting, Babinsa dari Koramil Lut Tawar yang pertama kali menerima laporan dari warga, mengungkapkan bahwa ia bersama Koptu Julpan segera menuju lokasi begitu mendapat informasi adanya kebakaran.
“Sekitar pukul 3 sore saya mendapat laporan dari warga bahwa terjadi kebakaran di wilayah Toweren. Saya bersama Koptu Julpan langsung menuju lokasi. Tak lama kemudian, personel dari Polsek Lut Tawar juga tiba untuk membantu proses evakuasi dan pengamanan,” ujar Koptu Ansara kepada Tribune Indonesia.
Meski telah berupaya maksimal, tim pemadam kesulitan menjinakkan api karena titik kebakaran berada di lereng yang curam dan terjal. Bahkan, petugas pemadam kebakaran yang turut dikerahkan ke lokasi terpaksa menunggu instruksi lebih lanjut akibat keterbatasan akses dan pertimbangan keselamatan personel.
Hingga berita ini ditayangkan, api berhasil dilokalisir namun belum sepenuhnya padam. Petugas gabungan tetap berjaga di lokasi untuk mencegah kemungkinan api kembali menyala, mengingat kondisi lahan yang kering akibat musim kemarau.
Kapolsek Lut Tawar, melalui petugas di lapangan, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan pihaknya belum memberikan pernyataan resmi terkait hasil pemeriksaan dua orang saksi yang diamankan.
Sementara itu, pemerintah dan aparat keamanan kembali mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dengan alasan apapun, karena potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sangat tinggi di musim kemarau seperti saat ini.
“Kesadaran dan kewaspadaan bersama sangat dibutuhkan. Jangan membakar lahan dengan cara-cara yang bisa membahayakan orang lain dan merusak lingkungan,” tegas seorang petugas yang berada di lokasi.
Masyarakat diharapkan segera melaporkan kepada aparat terdekat jika melihat tanda-tanda kebakaran atau aktivitas pembakaran yang mencurigakan, guna mencegah kerugian yang lebih besar. (Dian Aksa)















