Kritik HRD Soal DED Bireuen, Sebagai Tanggung Jawab Moral, Bukan Ancaman

- Editor

Rabu, 22 Oktober 2025 - 04:03

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BIREUEN/Tribuneindonesia.com

Kritik yang disampaikan, Anggota Komisi V DPR RI, H Ruslan M Daud (HRD) terhadap lambannya penyusunan Detail Engineering Design (DED) pembangunan di Kabupaten Bireuen, seharusnya dibaca sebagai bentuk tanggung jawab moral dan konstitusional, bukan sebagai ancaman terhadap pemerintah daerah.

Hal tersebut ditegaskan Muhammad Rajif, S.H., M.H, Alumni Pasca Sarjana Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe, kepada wartawan, Rabu (22/10/2025).

Dikatakan Rajief, yang menilai bahwa sikap sebagian pihak yang menuding kritik HRD sebagai tindakan “tendensius” atau “pencipta kegaduhan” merupakan pandangan keliru dan dapat menyesatkan publik.

Menurutnya, HRD sebagai Anggota DPR RI Komisi V memiliki mandat fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan nasional, termasuk memastikan kesiapan pemerintah daerah dalam mengakses program dari kementerian teknis.

“Pernyataan HRD tentang lambannya DED bukan untuk menjatuhkan siapapun, melainkan untuk memperbaiki arah kebijakan agar sesuai dengan kebutuhan rakyat. Itu bentuk tanggung jawab moral seorang wakil rakyat,” tegas Rajif.

Baca Juga:  Wujudkan Kota Kondusif, Kapolres Bitung Perintahkan Patroli Rutin Tanpa Henti

Rajif menjelaskan, HRD telah berulang kali membuka ruang komunikasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, terutama agar Bireuen dapat memperoleh perhatian dalam proyek infrastruktur strategis nasional. Namun, upaya itu akan sulit terwujud jika kritik konstruktif justru direspons dengan sikap defensif.

“Pembangunan bukan sekadar proyek fisik, tapi soal tata kelola yang cepat, transparan, dan berorientasi pada kepentingan rakyat. Menutup ruang kritik justru menghambat kemajuan,” tambahnya.

Rajif menilai, HRD konsisten memperjuangkan aspirasi masyarakat Bireuen di tingkat nasional. Kritik yang disampaikan merupakan bagian dari komitmen agar daerah itu tidak hanya disebut “strategis” dalam pidato politik, tetapi benar-benar mendapatkan program nyata dari pemerintah pusat.

“Dalam politik yang sehat, diam adalah kelalaian, sedangkan kritik adalah bentuk kepedulian. Bireuen butuh kerja sama, bukan sensitifitas berlebihan terhadap suara kebenaran,” pungkas Muhammad Rajief. (Ferizal Hasan)

Berita Terkait

Penumpukan sampah di Kota Bireuen Dipicu Longsor Blang Beururu, Penanganan Segera Dilakukan
Percepat Pemulihan Pasca Bencana, HRD Kembali Boyong Kementerian PU dan Kementerian PKP ke Aceh
Pastikan Keamanan Nataru, Kapolsek Matuari Tinjau Pembangunan Pos Pelayanan Terminal Tangkoko
Tokoh Pendiri Bireuen H.Subarni Agani Bertahun-tahun Sedekah, Zakat, dan Harapan Rakyat
Rayakan Libur Akhir Tahun, Quest Vibe Dewi Sri Bali Tawarkan Promo Special Dengan Pengalaman Menginap Berkesan
​Penyegaran Struktur Organisasi, AKP Rusman Mohammad Saleh Resmi Jabat Kabag SDM Polres Bitung
Jaksa Tahan Mantan Keuchik Desa Karieng Kecamatan Peudada, Perkara Korupsi Dana APBG
Nelayan Pateten Keluhkan Lonjakan Tarif Masuk Pelabuhan Pelindo yang Dinilai Tak Transparan
Berita ini 23 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 19 Desember 2025 - 01:54

Penumpukan sampah di Kota Bireuen Dipicu Longsor Blang Beururu, Penanganan Segera Dilakukan

Jumat, 19 Desember 2025 - 01:14

Percepat Pemulihan Pasca Bencana, HRD Kembali Boyong Kementerian PU dan Kementerian PKP ke Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 - 14:45

Pastikan Keamanan Nataru, Kapolsek Matuari Tinjau Pembangunan Pos Pelayanan Terminal Tangkoko

Kamis, 18 Desember 2025 - 12:38

Rayakan Libur Akhir Tahun, Quest Vibe Dewi Sri Bali Tawarkan Promo Special Dengan Pengalaman Menginap Berkesan

Kamis, 18 Desember 2025 - 09:34

​Penyegaran Struktur Organisasi, AKP Rusman Mohammad Saleh Resmi Jabat Kabag SDM Polres Bitung

Kamis, 18 Desember 2025 - 08:52

Jaksa Tahan Mantan Keuchik Desa Karieng Kecamatan Peudada, Perkara Korupsi Dana APBG

Kamis, 18 Desember 2025 - 03:58

Nelayan Pateten Keluhkan Lonjakan Tarif Masuk Pelabuhan Pelindo yang Dinilai Tak Transparan

Kamis, 18 Desember 2025 - 03:56

Terduga Pelaku Pencurian Dihakimi Massa di Tembung, Polisi Lakukan Penanganan

Berita Terbaru