BLITAR | TribuneIndonesia.com
Menindak lanjuti kunjungan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto beberapa waktu lalu sebelum pelaksanaan Pilpres ke Makam Bung Karno dan ke Museum PETA Kota Blitar, Ketua Yapeta Pusat, H. Tinton Suprapto beserta rombongan melakukan kunjungan ke Monumen PETA untuk memberikan dukungan pembangunan Museum PETA pada Selasa ( 23/9 ) dimana saat ini museum dalam tahap pengembangan dan pembangunan.
Pada Desember tahun lalu bersamaan dengan kegiatan Balelatar Fest dan Hakordia telah diluncurkan Taman Plaza Museum PETA sebagai ikon wisata atau destinasi wisata baru sebagai wisata sejarah yang akan terus dikembangan pembangunannya dimana di Museum PETA di Kota Blitar pada tahun 1945 ini merupakan tempat terjadinya pemberontakan dan perlawanan para tentara sukarela PETA melawan penjajah Jepang dalam perjuangan di awal kemerdekaan yang dipimpin oleh Shodanco Soeprijadi. Menapak sejarahnya PETA ini merupakan satu – satunya sayap militer dan merupakan cikal bakal berdirinya BKR dilanjut dengan pembentukan TKR yang kemudian menjelma menjadi TNI.
Dalam kesempatan kunjungan kali ini Ketua Yapeta Pusat yang didampingi fungsionaris pengurus Yapeta Blitar berdiskusi panjang lebar dengan Walikota Blitar yang diwakili Kepala Disbudpar, Edy Wasono dimana dijelaskan bahwa Yapeta sangat berperan ikut mengembangkan keberadaan museum dan terus akan didukung dalam pembangunannya. Seperti yang disampaikan kepada awak media saat wawancara bahwa ” Sekarang saya menindak – lanjuti kunjungan Bapak Prabowo Subianto waktu itu sebagai Menteri Pertahanan saat berkunjung ke Museum PETA dan waktu sudah menjadi pemenang Pilpres, tapi memang magnitnya Blitar ini memang sangat kuat sampai bisa menghadirkan beliau ke Kota Blitar untuk melakukan ziarah ke Makam Bung Karno dan mengunjungi Museum PETA. Jadi dengan ini proses pembangunan museum ini lebih ditingkatkan lagi dari bobot, bibit dari pembangunan Museum PETA dan perlu diingat bahwa Bung Karno pun jebolan PETA. Dan sekarangpun telah hadir juga Sub Garnizun di Blitar melalui Kemenhan dan Panglima TNI beserta Walikota Blitar dan mustahil ini bisa terwujud karena ini berkat dari peran – peran beliau ini, sampai kawasan sekolah – sekolah disini dipindahkan. Dan rencana akan datang kami akan membuka sekolah disini namanya SMA Taruna Nusantara karena bangunannya sudah ada tinggal membangun sekolah SMA nya, ” jelasnya.
Ditempat yang sama Walikota Blitar yang diwakili Kepala Disbudpar menerangkan bahwa ” Kami menerima kedatangan Ketua Yapeta Pusat BapakTinton Suprapto pada hari ini Selasa tanggal 23 September 2025 pada pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.00 WIB yang di dampingi pengurus Yapeta Blitar. Kehadiran beliau dengan maksud dan tujuan adalah 1.Menara Ruang Pemantau yang terdapat di Museum PETA Blitar belum dimanfaatka dan Yapeta bersedia diberikan kesempatan untuk rmembukanya.
2. YAPETA merencanakan kegiatan dibidang pendidikan yaitu dengan mendirikan sekolah SM Taruna Nusantara di berbagai kota, yaitu adalah satunya di Blitar yang terkenal dengan peristiwa Pemberontakan PETA Blitar.
Adapun dalam mendirikan Sekolah SMA Taruna tersebut kami nantinya akan bekerja sama dengan pihak Pemerintah Daerah setempat untuk penyediaan lahannya. Untuk mencapai tujuan kegiatan tersebut dibutuhkan sinergi antara YAPETA dengan berbagai instansi terkait maupun pemangku kebijakan.
3. Kemudian untuk kegiatan yang saat ini sedang berproses yaitu pembuatan film sejarah yang terinspirasi dari sejarah perjalanan dan perjuangan prajurit PETA dalam perjuangan mengawal dan mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan NKRI. Dengan ini YAPETA dalam pembuatan film akan mengangkat salah satu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan bangsa yaitu Shodancho Soeprijadi dengan judul film ” Soeprijadi Sang Pemberontak ” Dari rencana tersebut Pemerintah Kota melalui Disbudpar sangat mendukung untuk percepatan pembangunan pemanfaatan Museum PETA untuk wisata sejarah dan budaya salah satunya adalah diorama museum peta dengan berbagai desain dan ruang edukasi serta Alutsista atau senjata laras pajang yang rencana juga ada bantuan dari Yapeta Pusat sebanyak kurang lebih 200 senjata laras panjang untuk melengkapi sarana – prasarana di Museum PETA di Kota Blitar, ” terangnya. ( */red. MAIDONI )















