MEDAN | TribuneIndonesia.com — Suasana haru menyelimuti ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Columbia Asia, Medan, Jumat (31/10/2025) pagi. Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., bersama Ketua Bhayangkari Daerah Sumatera Utara, Ny. Mona Whisnu, datang menjenguk Elida Delviana Tamin, korban kecelakaan lalu lintas yang melibatkan tiga anggota Polri.
Kapolda tiba sekitar pukul 08.20 WIB, didampingi sejumlah Pejabat Utama (PJU) Polda Sumut. Tanpa banyak bicara, rombongan langsung menuju ruang ICU di lantai dua tempat Elida dirawat intensif. Begitu melihat kondisi korban, Irjen Whisnu tampak menunduk haru. Matanya berkaca-kaca.
“Saya sangat prihatin dengan kondisi korban,” ucap Kapolda lirih, suaranya bergetar menahan emosi.
Ia menambahkan bahwa korban kini berangsur membaik dan tengah mendapatkan perawatan intensif dari tim medis.
“Alhamdulillah, kondisinya mulai membaik. Kita doakan bersama agar Ibu Elida segera pulih dan bisa kembali ke keluarganya dalam keadaan sehat,” ujarnya penuh empati.
Kunjungan itu menjadi wujud kepedulian dan tanggung jawab moral pimpinan terhadap insiden yang melibatkan bawahannya. Kehadiran Kapolda dan Ketua Bhayangkari bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk nyata empati kemanusiaan dari hati seorang perwira.
Sebelumnya, kecelakaan tragis itu terjadi di depan Tempat Hiburan Malam (THM) Tiger Club, Jalan Merak Jingga, Kecamatan Medan Barat, Minggu dini hari, 26 Oktober 2025. Sebuah mobil Honda Mobilio hitam yang dikendarai anggota Polri Bripda VPA, bersama dua rekannya Bripda ST dan Bripda BI, menabrak seorang pejalan kaki bernama Elida Delviana Tamin.
Benturan keras membuat korban terpental beberapa meter dan mengalami luka serius. Setelah menabrak, mobil tersebut hilang kendali dan menabrak trotoar hingga bagian depannya ringsek parah. Warga yang melihat kejadian itu segera menolong dan membawa korban ke rumah sakit terdekat.
Kapolda Sumut memastikan ketiga anggota Polri tersebut kini telah ditempatkan di tempat khusus (Patsus) di Bidang Propam Polda Sumut untuk menjalani pemeriksaan mendalam.
“Kami akan bertindak tegas terhadap anggota yang melanggar, baik secara kode etik maupun pidana. Tidak ada yang kebal hukum,” tegas Irjen Whisnu.
Di tengah suara alat medis yang terus berdetak pelan di ruang ICU, doa mengalir dari bibir Kapolda dan istri. Keduanya menggenggam tangan keluarga korban dengan lembut, memberi penguatan dan janji untuk menegakkan keadilan.
Kunjungan yang singkat itu meninggalkan kesan mendalam. Dalam diam, air mata seorang jenderal jatuh di samping ranjang seorang warga biasa — menjadi simbol bahwa di balik seragam dan jabatan, masih ada nurani yang hidup dan bergetar karena rasa kemanusiaan.
Kasus ini masih dalam penanganan aparat penegak hukum. Sementara itu, masyarakat Sumatera Utara terus mendoakan agar Elida Delviana Tamin segera sembuh dan kembali pulih dari luka yang dideritanya.
Ilham Gondrong














