Jembatan Bailey Kutablang Disorot, Arizal Mahdi Nilai Kualitas Pekerjaan Belum Mencapai Standar Nasional

- Editor

Sabtu, 27 Desember 2025 - 18:02

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BIREUEN /Tribuneindonesia.com

Di tengah apresiasi sejumlah pihak atas rampungnya pembangunan Jembatan Bailey di Jalan Nasional Medan–Banda Aceh, tepatnya di Kutablang, Kabupaten Bireuen, sorotan kritis justru datang dari kalangan masyarakat sipil terkait kualitas dan keselamatan konstruksi jembatan tersebut.

Arizal Mahdi, Ketua Umum Relawan Peduli Rakyat Lintas Batas, menyatakan bahwa berdasarkan laporan lapangan dan temuan awal, Jembatan Bailey Kutablang diduga mengalami kerusakan struktural serius tak lama setelah dibuka untuk dilalui kendaraan. Kondisi ini, menurutnya, mengindikasikan potensi kegagalan fungsi yang tidak seharusnya terjadi pada infrastruktur jalan nasional yang bersifat vital.

“Jalur nasional Medan–Banda Aceh merupakan urat nadi distribusi logistik dan mobilitas masyarakat lintas provinsi. Setiap infrastruktur di jalur strategis ini wajib memenuhi standar teknis nasional secara ketat, tanpa kompromi,” tegas Arizal Mahdi, Sabtu (27/12/2025).

Ia menilai, kinerja kontraktor pelaksana, PT Adhi Karya, belum dapat dinyatakan memenuhi kualitas berstandar nasional, apabila benar terjadi kerusakan signifikan dalam waktu singkat setelah jembatan dinyatakan fungsional. Menurutnya, keberhasilan proyek infrastruktur tidak boleh diukur semata dari kecepatan penyelesaian atau pemenuhan target administratif, melainkan dari ketahanan struktur, mutu pekerjaan, dan keselamatan publik.

“Apresiasi tidak boleh mengaburkan kewajiban evaluasi objektif. Jika jembatan darurat saja menunjukkan indikasi masalah struktural, maka publik berhak mempertanyakan proses perencanaan, kualitas material, metode pemasangan, serta sistem pengawasan yang diterapkan,” ujarnya.

Baca Juga:  SAPA Dukung Langkah Bupati Bireuen, Audit RSUD dr. Fauziah Harus Transparan

Lebih lanjut, Arizal Mahdi menegaskan bahwa jalan nasional Medan–Banda Aceh memiliki dampak strategis terhadap stabilitas ekonomi regional Sumatra, kelancaran distribusi logistik, serta mobilitas masyarakat antarprovinsi. Oleh sebab itu, setiap indikasi kegagalan konstruksi harus ditangani secara transparan, profesional, dan akuntabel.

Relawan Peduli Rakyat Lintas Batas mendesak Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera melakukan audit teknis independen dan terbuka, melibatkan tenaga ahli profesional yang kredibel, serta mempublikasikan hasil pemeriksaan kepada publik sebagai bentuk pertanggungjawaban negara.

Selain itu, pihaknya meminta lembaga pengawas dan aparat penegak hukum tidak mengabaikan potensi pelanggaran standar teknis dan prosedural, mengingat risiko keselamatan yang dapat mengancam pengguna jalan apabila persoalan ini dibiarkan tanpa evaluasi menyeluruh.

“Keselamatan rakyat adalah prinsip tertinggi dalam pembangunan. Negara tidak boleh mentolerir pekerjaan infrastruktur yang berpotensi membahayakan publik, siapa pun pelaksananya,” tegas Arizal Mahdi.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Adhi Karya maupun Kementerian Pekerjaan Umum belum memberikan pernyataan resmi terkait laporan dugaan kerusakan struktural Jembatan Bailey Kutablang tersebut.(*)

Berita Terkait

Pangkalan Elpiji 3.KG.UD.M.Sopiyan Gas Alue Ie Mirah Membantah Jual Gas Melon Subsidi Di Atas Harga Enceran Tertinggi HET
Luncurkan 30 Channel TV Digital dari Turyapada Tower, Gubernur Koster Hadirkan Layanan Informasi Berkualitas
Gelar Pangeran Acarya untuk Arief Martha Rahadyan, Amanah Adat Bali bagi Pengabdian Bangsa
HRD : Jembatan Bailey Kutablang Rampung Dikerjakan
​SD Negeri Pinasungkulan Terbakar saat Hari Natal, Api Berhasil Dipadamkan Setelah Dua Jam
​Damai di Kota Cakalang, Kedewasaan Toleransi Warga Bitung Hiasi Perayaan Natal 2025
RSU Fandika dan Bayu Hill Group Salurkan Bantuan Sembako bagi Korban Bencana di Aceh Tengah
IDI dan PPNI Aceh Tengah Laksanakan Pelayanan Kesehatan di Wilayah Terisolir Kecamatan Bintang
Berita ini 17 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 27 Desember 2025 - 18:02

Jembatan Bailey Kutablang Disorot, Arizal Mahdi Nilai Kualitas Pekerjaan Belum Mencapai Standar Nasional

Sabtu, 27 Desember 2025 - 12:45

Pangkalan Elpiji 3.KG.UD.M.Sopiyan Gas Alue Ie Mirah Membantah Jual Gas Melon Subsidi Di Atas Harga Enceran Tertinggi HET

Sabtu, 27 Desember 2025 - 12:29

Luncurkan 30 Channel TV Digital dari Turyapada Tower, Gubernur Koster Hadirkan Layanan Informasi Berkualitas

Sabtu, 27 Desember 2025 - 05:37

Proyek Jembatan Lawe Pinis Ditengarai Tak Selesai Tepat Waktu

Sabtu, 27 Desember 2025 - 05:35

PSI Dinilai Abai, Gerbong dan Pendukung di Aceh Tamiang Merasa Ditinggalkan Pasca Banjir

Sabtu, 27 Desember 2025 - 04:52

HRD : Jembatan Bailey Kutablang Rampung Dikerjakan

Sabtu, 27 Desember 2025 - 04:04

Satu Bulan Pasca Banjir Bandang, Sampah Masih Menumpuk di Kota Langsa

Jumat, 26 Desember 2025 - 14:44

Gerak Cepat, Kakanwil Ditjenpas Aceh Tinjau Langsung Banjir Susulan di Lapas 

Berita Terbaru

Caption : Kampung (Desa) Toweren setelah diterjang banjir bandang

Feature dan Opini

Toweren: Desa yang Tak Pernah Menyerah pada Zaman

Sabtu, 27 Des 2025 - 14:00