BANDA ACEH/Tribuneindonesia.com
Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh secara resmi melepas 60 orang relawan Pilar-Pilar Sosial untuk membantu penanganan korban bencana banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Sabtu (20/12/2025).
Pelepasan relawan dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Sosial Aceh, Chaidir, S.E., M.M. Ia didampingi Ketua Posko Pilar-Pilar Kesejahteraan Sosial Aceh, Safwan, S.Ag., M.M.; Ketua Relawan Aceh Posko Tanggap Darurat Hidrometeorologi Aceh yang Juga Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Aceh, Hasan Bangka; serta Ketua Karang Taruna Aceh, Ismet, S.T., M.M. Kegiatan berlangsung di Posko Pilar-Pilar Sosial Dinas Sosial Aceh, Jalan Teuku Chik Kuta Karang Nomor 8, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh.
Dalam arahannya, Chaidir menegaskan bahwa kehadiran relawan Pilar-Pilar Sosial memiliki peran strategis dalam mempercepat penanganan korban banjir di wilayah terdampak. Para relawan diharapkan mampu memberikan dukungan sosial, membantu distribusi logistik, serta bergotong royong bersama masyarakat di masa tanggap darurat.
“Relawan Pilar-Pilar Sosial adalah kekuatan sosial yang sangat strategis. Mereka hadir langsung di tengah masyarakat, membantu dengan tulus, dan menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam misi kemanusiaan,” ujar Chaidir.
Ia menekankan pentingnya menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, mengutamakan keselamatan, serta menjunjung tinggi nilai empati dan solidaritas. Relawan juga diminta untuk terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan petugas posko agar pelayanan dan penyaluran bantuan berjalan efektif serta tepat sasaran.
Sebanyak 60 relawan yang dilepas terdiri dari unsur Karang Taruna dan Pekerja sosial. Mereka akan bertugas di sejumlah titik pengungsian dan wilayah terdampak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, sesuai dengan kebutuhan lapangan yang telah dipetakan oleh Dinas Sosial Aceh.
Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh terus berupaya mengajak dan melibatkan seluruh elemen masyarakat serta relawan kebencanaan untuk berpartisipasi secara swadaya, bergandengan tangan dalam semangat gotong royong, guna bersama-sama memastikan penanganan bencana berjalan optimal dan membantu warga terdampak.

















