Bireuen | TRIBUNEIndonesia.com
Tiga calon Keuchik di Gampong Pulo Ara Geudong Teungoh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, akan bersaing ketat untuk memperebutkan kursi kepemimpinan desa pada pemilihan yang dijadwalkan berlangsung 21 September 2025 mendatang.
Adapun tiga nama yang resmi masuk dalam daftar calon tetap masing-masing adalah Joko Suarno, Hasan Basri yang akrab disapa Agam Jarwal, dan Zulfikar atau lebih dikenal dengan panggilan Jojo. Ketiga kandidat tersebut diyakini memiliki basis massa dan pengaruh yang cukup kuat di kalangan masyarakat.
Pemilihan Keuchik di Pulo Ara Geudong Teungoh menjadi perhatian publik karena dinilai akan menjadi barometer arah kepemimpinan desa. Masyarakat berharap, siapa pun yang terpilih mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik, terutama dalam pembangunan ekonomi, pemberdayaan pemuda, dan tata kelola pemerintahan gampong.
Dalam beberapa tahun terakhir, tren pemilihan umum di berbagai level menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada calon-calon muda. Fenomena ini juga terlihat dalam pemilihan Keuchik di Pulo Ara Geudong Teungoh. Salah satu kandidat muda, Zulfikar (Jojo), dengan nomor urut 3, disebut-sebut menjadi representasi generasi baru yang siap tampil sebagai pemimpin.
Zulfikar dinilai memiliki modal sosial dan pengalaman yang mumpuni. Selain terjun dalam dunia bisnis, ia juga aktif berkiprah dalam dunia politik. Kombinasi dua latar belakang tersebut dipandang dapat menjadi kekuatan dalam melakukan lobi-lobi strategis, baik di tingkat lokal maupun dengan jejaring eksternal untuk kemajuan gampong.
Zulfikar dikenal sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat akar rumput. Ia banyak bergerak dalam kegiatan sosial dan pekerjaan sehari-harinya sebagai pimpinan salah satu travel antar kabupaten di kota Bureuen, sehingga memiliki simpati kuat dari kelompok masyarakat yang menginginkan pemimpin sederhana namun peduli pada persoalan sehari-hari.
Dengan pengalamannya yang terdidik bekerja tanpa pamrih dan gigih, ia diyakini mampu mengakomodasi aspirasi berbagai lapisan masyarakat. Kehadirannya menjadi penantang serius dalam kontestasi ini. kepada TribuneIndonesia.com, Zulfikar juga menggingatkan bahwa setiap kontestasi pasti ada yang menang dan pasti ada yang kalah.
Masyarakat Pulo Ara Geudong Teungoh kini dihadapkan pada pilihan penting. Tiga calon dengan latar belakang berbeda memberikan warna tersendiri dalam dinamika politik desa. Perdebatan dan diskusi hangat terus bergulir di warung kopi, meunasah, hingga media sosial yang menjadi ruang pertarungan gagasan.
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, setempat menyebutkan bahwa seluruh tahapan sudah berjalan sesuai jadwal. Ia menegaskan, pihaknya menjamin pemilihan akan berlangsung secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. “Kami harap masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya dengan penuh tanggung jawab untuk menentukan arah masa depan gampong,” ujarnya.
Kini, masyarakat tinggal menunggu saat penentuan pada 21 September mendatang. Siapa pun yang terpilih, publik berharap agar Keuchik baru mampu merangkul semua kalangan, memperkuat persatuan, dan menjadikan Pulo Ara Geudong Teungoh sebagai gampong yang maju, mandiri, dan sejahtera. (Cp)

















