- Editor

Jumat, 5 Desember 2025 - 04:00

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fredi Marbun Desak Bupati Samosir Hentikan Narasi Tendensius di Tengah Duka Bencana Tapanuli

Jakarta | TribuneIndonesia.com — Di tengah suasana duka akibat bencana tanah longsor dan banjir bandang yang melanda wilayah Tapanuli, terbitnya Surat Edaran Bupati Samosir Nomor 23 Tahun 2025 justru menuai reaksi keras dari berbagai kalangan. Surat edaran yang berisi imbauan agar masyarakat tidak menerima bantuan dari perusahaan atau lembaga tertentu yang dinilai merusak lingkungan tersebut dinilai tidak tepat waktu dan berpotensi menghambat hadirnya bantuan kemanusiaan bagi korban terdampak, Rabu6 (3/12/2025).

Tokoh pergerakan sekaligus aktivis HAM dan pemerhati isu Tapanuli, Fredi Marbun, menyampaikan kritik tegas terhadap kebijakan tersebut. Ia menilai langkah Bupati Samosir tidak mencerminkan kepekaan sosial di tengah situasi darurat kemanusiaan, saat masyarakat membutuhkan uluran tangan seluruh pihak tanpa sekat.

“Dalam kondisi seperti ini yang dibutuhkan adalah kebersamaan untuk menolong rakyat, bukan seruan yang bernada menyudutkan dan dapat menutup pintu bantuan. Ini bukan sekadar seruan lingkungan, melainkan potensi menambah luka di tengah musibah,” tegas Fredi.

Ia menyoroti kondisi di lapangan yang masih memprihatinkan, di mana sebagian warga masih melakukan pencarian anggota keluarga yang hilang, berjuang membersihkan sisa lumpur, serta berupaya memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Kehadiran surat edaran tersebut, menurutnya, justru berpotensi memperkeruh suasana dan mengganggu proses pemulihan pascabencana.

Fredi juga mempertanyakan momentum penerbitan kebijakan tersebut. Menurutnya, saat ini merupakan periode paling genting bagi masyarakat untuk mendapatkan dukungan logistik, makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya. Seruan yang berpotensi membatasi sumber bantuan dinilai sama saja dengan menempatkan kepentingan narasi tertentu di atas keselamatan rakyat.

Baca Juga:  Belajar dari Bencana Banjir 2025, Rusaknya Tanggul Percut Ancam Keselamatan Warga

“Mengapa kebijakan seperti ini justru muncul ketika rakyat tengah kesusahan dan membutuhkan bantuan? Ketika pemerintah mengeluarkan imbauan yang berpotensi menghambat pertolongan, itu sama saja menambah beban penderitaan warga,” ujarnya.

Selain soal waktu, Fredi menilai substansi surat edaran tersebut terlalu umum dan tidak disertai penjelasan maupun data yang rinci. Kondisi itu membuka ruang terjadinya salah tafsir di tengah masyarakat, memicu kecurigaan antarwarga maupun antarlembaga penyalur bantuan, serta berpotensi menghambat soliditas kerja-kerja kemanusiaan.

“Dalam kondisi normal saja, narasi yang tendensius dapat memicu konflik. Apalagi di saat bencana. Yang dibutuhkan adalah seruan pemersatu, bukan pesan yang menebar stigma dan kecurigaan,” katanya.

Fredi menegaskan bahwa kepala daerah seharusnya hadir sebagai simbol perlindungan, ketenangan, dan empati bagi masyarakatnya. Di tengah bencana, seorang pemimpin dituntut membawa kepastian serta semangat solidaritas, bukan justru memunculkan kebijakan yang berpotensi memecah persatuan.

“Rakyat butuh pemimpin yang mengedepankan empati dan kepastian, bukan kebijakan yang berisiko menjadi sumber perpecahan di tengah suasana duka,” tambahnya.

Menutup pernyataannya, Fredi mengajak Pemerintah Kabupaten Samosir untuk segera mengevaluasi kebijakan yang telah dikeluarkan serta memfokuskan seluruh energi pada penanganan korban bencana secara maksimal dan menyeluruh.

“Fokuslah pada kemanusiaan. Jangan biarkan narasi yang tidak tepat waktu mengganggu konsentrasi penanggulangan bencana. Tugas pemerintah adalah menghadirkan pertolongan dan perlindungan, bukan membatasi tangan-tangan tulus yang ingin membantu masyarakat,” pungkasnya.

(Wisnu Sembiting)

Berita Terkait

Belajar dari Bencana Banjir 2025, Rusaknya Tanggul Percut Ancam Keselamatan Warga
Tokoh Masyarakat H. Nurdin Barus Apresiasi PT Bhineka Perkasa Jaya Sulap Lahan Tidur Jadi Pusat Kuliner UMKM
Ketika Keberanian Menjadi Awal dari Segala Prestasi
Perwakilan DPD PPBMI Sumut Hadiri Pertemuan Akbar Umat Islam di Lampung
Uang Bisa Mengubah Penampilanmu, Tapi Jangan Biarkan Ia Mengubah Bahasamu dan Sopan Santunmu
TPP Pegawai Daerah Dievaluasi: Efisiensi Anggaran atau Bukti Salah Kelola
Memastikan Kelanjutan Program Prioritas di Tengah Pengurangan Dana Pusat: Strategi ASN Pemkab Langkat Menjawab Tantangan Anggaran
Kuat di Iman, Tegar di Tugas: Kunci Sukses Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho Bangun Humas Humanis dan Berjiwa Rohani
Berita ini 39 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 16 Desember 2025 - 16:45

Kapolsek Matuari Sambangi SMK N 6 Bitung, Gencarkan Sosialisasi Kamtibmas

Selasa, 16 Desember 2025 - 11:10

Bupati Serahkan Bantuan 11 Korban Meninggal Dampak Banjir Aceh Tenggara

Selasa, 16 Desember 2025 - 11:07

Sinergi Lintas Sektor Jakarta Barat Rapat Forum Keselamatan Lalu Lintas Hadapi Nataru 2025/2026

Selasa, 16 Desember 2025 - 10:18

Kejati Sulut Saksikan Peresmian Listrik 24 Jam Empat Pulau

Selasa, 16 Desember 2025 - 07:18

HRD dan Gus Muhaimin Naik Helikopter Antar Bantuan ke Aceh Tamiang

Selasa, 16 Desember 2025 - 06:33

Harga Gas 3 Kg Melonjak Drastis di Tengah Musibah Banjir, Warga Minta Pertamina dan APH Bertindak

Selasa, 16 Desember 2025 - 06:21

Quest Vibe Dewi Sri Bali Luncurkan Menu Baru Sate dan Gulai Kambing Dengan Cita Rasa Premium

Selasa, 16 Desember 2025 - 03:24

Sekjen BMU Pusat Dukung Hasil Muzakarah Ulama Aceh untuk Penetapan Bencana Nasional

Berita Terbaru

Pemerintahan dan Berita Daerah

Pemkab Deli Serdang dan PT Musim Mas Bangun Alun-Alun Percut Sei Tuan

Selasa, 16 Des 2025 - 14:25

Pemerintahan dan Berita Daerah

Bentuk Kepedulian & Empati Pemkab Deli Serdang Salurkan Bantuan ke Aceh Tamiang

Selasa, 16 Des 2025 - 10:53