Bitung,Sulut|Tribuneindonesia.com
Dalam forum sarasehan bertema “Obligasi Daerah sebagai Salah Satu Alternatif Pembiayaan Daerah dan Instrumen Investasi Publik”, Walikota Manado, Andre Angow, menegaskan komitmennya untuk mendorong inovasi dalam pembiayaan pembangunan kota, Kamis (20/11/25).
Diketahui, kehadirannya dalam forum strategis ini menonjol sebagai bagian dari upaya nyata Pemerintah Kota Manado untuk menjajaki skema pembiayaan kreatif guna mendongkrak percepatan pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.
Sementara itu, sarasehan yang dihadiri Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn.) Yulius Selvanus, S.E., sebagai keynote speaker ini, menjadi platform bagi Wali Kota Andre Angow untuk menyelami peluang dan tantangan penerbitan obligasi daerah.
Dalam kapasitasnya sebagai kepala daerah dari ibu kota provinsi, Wali Kota Andre secara aktif menyimak setiap paparan guna merumuskan langkah aplikatif bagi Kota Manado.
“Kita harus berani membuka diri terhadap instrumen pembiayaan yang inovatif. Obligasi daerah bukan sekadar alternatif pendanaan, tetapi juga bentuk transparansi dan kepercayaan yang kita berikan kepada publik,”
ujar Andre Angow, menegaskan posisinya.
Diskusi yang diperkaya dengan kehadiran narasumber kredibel seperti Melchias Mekeng, M.H. (Ketua Banggar MPR RI), Eddy Manindo Harahap (Deputi Komisioner Pengawas OJK), dan Prof. Dr. Ir. Oktovian B.A. Sompie, M.Eng., IPU., ASEAN Eng. (Rektor Unsrat) dimanfaatkan dengan baik oleh Wali Kota Andre untuk menggali insights mendalam.
Selain itu, interaksinya dalam forum ini memperlihatkan kesiapan Pemerintah Kota Manado untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat, OJK, dan akademisi.
Kehadiran Wali Kota Andre Angow bersama sejumlah kepala daerah lainnya, Wakil Gubernur, dan unsur Forkopimda Provinsi, mempertegas komitmen kolektif pemerintah daerah di Sulut.
Dari forum ini, diharapkan lahir sinergi konkret, dimana Kota Manado di bawah kepemimpinan Andre Angow siap menjadi pelopor dalam memanfaatkan obligasi daerah sebagai instrumen pembiayaan yang menjanjikan bagi kesejahteraan masyarakat. (Talia)
















