BLITAR | TribuneIndonesia.com
Dalam suasana khidmat dan penuh makna, SMK Telkom Brawijaya Kota Blitar memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei 2025. Peringatan digelar secara sederhana melalui upacara bendera yang diikuti oleh seluruh siswa, staf pengajar, dan karyawan sekolah. Momentum ini menjadi pengingat pentingnya dedikasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat konstitusi.
Peringatan Hardiknas tahun ini terasa lebih istimewa dengan digelarnya kegiatan Belajar Bersama Pustakawan dari Perpustakaan Proklamator Bung Karno (PPBK), yang didukung oleh Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) Jawa Timur melalui program Goes To School. Kegiatan ini menghadirkan Budi Kastowo, SE, Pustakawan Muda PPBK, yang membedah pidato Bung Karno bertanggal 1 Juni 1945. Sebanyak seratus siswa mengikuti kegiatan yang juga dimaksudkan sebagai rangkaian menyambut Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni mendatang.
Dalam pemaparannya, Budi menekankan bahwa pendidikan pertama yang harus diberikan kepada generasi muda adalah pendidikan kebangsaan, yang berlandaskan pada Pancasila dan Kemerdekaan. “Konsep kebangsaan Indonesia adalah karya budaya masterpiece kita. Pancasila harus berjalan beriringan dengan kemerdekaan agar bisa diamalkan, dan sebaliknya, kemerdekaan harus didasarkan pada Pancasila agar menjadi energi persatuan,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei menjadi pengingat bahwa kesuksesan harus dimulai dari kecerdasan, hasil nyata dari pendidikan yang bermutu.
Mengangkat tema “Bung Karno Pelita Bangsa, Penggerak Literasi Bangsa”, kegiatan ini juga menjadi sarana penguatan karakter kebangsaan melalui literasi sejarah dan pemikiran pendiri bangsa.
Lebih lanjut, Budi mengungkapkan bahwa SMK Telkom Brawijaya akan turut ambil bagian dalam kegiatan BROKOHAN PANCASILA pada 1 Juni 2025. Rangkaian kegiatan ini diawali dengan ritual Bedol Pusaka Pancasila, dimulai dari situs Api dan Abu Bung Karno di kawasan Makam, Museum, dan Perpustakaan Proklamator Bung Karno. Pusaka ini kemudian akan diarak menuju Gedung DPRD Kabupaten Blitar dan diupacarakan dalam kemasan seni dan budaya di Aloon-aloon Pemkab Blitar, Kanigoro.
“Ritual ini bermakna membawa api dan abu semangat Bung Karno dari tempat peristirahatan beliau ke tengah masyarakat, untuk kembali menyerap ilmunya dan mengamalkannya bersama,” pungkas Budi Kastowo.
(Fen/Red)