Skandal Sindangratu! Kades Diduga Usir & Rampas HP Wartawan, UU Pers Dilanggar, Hukum Dipermainkan

- Editor

Selasa, 7 Oktober 2025 - 17:12

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LEBAK | TribuneIndonesia.com

Senin (6/10/2025), Arogansi kekuasaan kembali mencoreng wajah demokrasi di tingkat desa. Insiden memalukan diduga dilakukan Kepala Desa (Kades) Sindangratu, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten. Alih-alih melayani masyarakat dengan keterbukaan, Kades bernama Mpud Mahpudin justru diduga mengusir wartawan dan merampas telepon genggam milik jurnalis saat menjalankan tugas jurnalistik.

Peristiwa ini terjadi pada 25 Agustus 2025 menimpa Bahrudin, wartawan Justic-Epost.com. Saat datang ke kantor desa, niatnya meliput malah berujung pada intimidasi. “Sebelum masuk, HP saya disita duluan sama perangkat desa bernama Didin, katanya perintah langsung dari kades. Saya tidak bisa merekam karena HP diambil di dalam. Setelah itu, saya langsung diusir oleh kades,” ungkap Bahrudin dengan nada kesal.

UU Pers Dilanggar, Tindakan Bisa Berujung Pidana

Tindakan Kepala Desa Sindangratu jelas bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang menegaskan bahwa wartawan dilindungi dalam menjalankan tugasnya.

Pasal 4 Ayat (3): Pers nasional berhak mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan informasi.

Pasal 8: Wartawan mendapat perlindungan hukum saat bertugas.

Pasal 18 Ayat (1): Setiap orang yang dengan sengaja menghalangi tugas jurnalistik dapat dipidana paling lama 2 tahun atau denda Rp500 juta.

Tak hanya itu, penyitaan HP tanpa dasar hukum bisa dijerat dengan Pasal 335 dan 406 KUHP karena termasuk perampasan barang milik orang lain. Artinya, dugaan arogansi Kades Sindangratu bukan sekadar pelanggaran etika, melainkan tindak pidana serius.

Insiden ini langsung memantik amarah kalangan pers. Raeynold Kurniawan, Pemimpin Redaksi Justic-Epost.com sekaligus Ketua GWI DPC Pandeglang, mengecam keras tindakan kades.

Baca Juga:  Akhirnya, Gubernur Aceh Lantik 74 Pejabat Struktural Yang Sempat Dibatalkan " Mualem Tegaskan Pentingnya Integritas dan Kinerja"

“Ini bukan sekadar pelecehan profesi, tapi pelanggaran undang-undang negara. Kami akan kirim surat resmi ke DPMD Lebak dan meminta oknum kades dipanggil. Kasus ini pasti kami bawa ke ranah hukum. Lo jual, kami borong!” tegasnya.

Menurut Raeynold, apa yang dilakukan kades adalah tamparan keras bagi pemerintahan desa yang seharusnya menjunjung keterbukaan informasi publik, bukan justru bertindak bak penguasa kebal hukum.

Kasus ini juga menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat. “Kalau tidak ada yang ditutup-tutupi, kenapa wartawan diusir? Apa yang ditakutkan?” sindir seorang warga.

Minimnya transparansi dan sikap represif terhadap pers justru mempertebal dugaan publik terhadap kinerja pemerintah desa. Warga kini menunggu langkah nyata dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Lebak: apakah berani bersikap atau memilih diam.

Perlu diingat, wartawan bukan musuh pemerintah. Menghalangi tugas wartawan sama artinya dengan menghalangi hak publik untuk tahu (public right to know). Pasal 1 Ayat (1) UU Pers menegaskan peran wartawan dalam menyampaikan informasi, pendidikan, dan kontrol sosial untuk kepentingan masyarakat.

Jika hukum benar-benar ditegakkan, tindakan Kepala Desa Sindangratu seharusnya tidak hanya dikecam, tetapi diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.

Kasus ini menjadi cermin buram wajah birokrasi di akar rumput: ketika seorang kades bisa sewenang-wenang mengusir wartawan dan menyita alat kerjanya, maka pertanyaan besar pun muncul:

“Apakah hukum di negeri ini masih berlaku sama bagi semua orang?” (jaka)

Berita Terkait

Ada Apa dengan Disdikpora Pandeglang? Sekdis, Kabid, dan Kasi Bungkam Saat Disorot Soal Dugaan Proyek Asal Jadi di SDN Sukawaris 2
Desa Sukamulya Memanas! Kepala Desa Diduga Alergi Pers, GOWI Desak Audit Wi-Fi dan Katapang Ratusan Juta Rupiah
Kembangkan Desa Pinge lewat Story Telling Prodi S3 Bisnis Pariwisata PNB Gelar ICS
Jalan Menuju SD Negeri Batu Dua Ratus Aceh Tenggara Sangat Memprihatinkan
Skandal Aset Desa Cikuya: Dua Randis Raib, Sekdes Menghilang, Publik Minta Audit Total
Dirkrimsus Polda Banten Gelar Rakor Optimalisasi Peran PPNS, Dan Penyidik Polri Dalam Penegakan Hukum Yang Presisi
Putri Wartawati 1Kabar.com Bireuen Tembus Olimpiade Nasional O2SN
ASN BNN Pidie Jaya Raih Tiket Umrah dari Kapolda Aceh
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 15:33

Budaya Aceh Bergema: Grup Rapai Lonceng Aceh Pukau Warga di Maulid Gampong Lhee Meunasah

Sabtu, 1 November 2025 - 08:07

352 Atlet Ikuti Porcam Patumbak ke-1

Sabtu, 1 November 2025 - 07:25

4 Pelaksana Pekerjaan Pelayanan Kesehatan TA.2024 masih ada yang belum menyelesaikan Temuan BPK-RI Perwakilan Aceh.

Sabtu, 1 November 2025 - 06:47

Pelantikan Dewan Hakim MTQ Provinsi Aceh ke-37 Resmi Digelar di Kabupaten Pidie Jaya

Jumat, 31 Oktober 2025 - 15:47

71 ASN Lulus Ujian Dinas & Penyesuaian Kenaikan Pangkat

Jumat, 31 Oktober 2025 - 15:39

Wabup: Digitalisasi Keuangan Langkah Penting Perkuat Tata Kelola Fiskal

Jumat, 31 Oktober 2025 - 15:33

BKPSDM Deli Serdang Pastikan Proses Kenaikan Pangkat ASN Transparan

Jumat, 31 Oktober 2025 - 15:27

DLH Deli Serdang Rutin Pantau Pengelolaan Pabrik dan Aktivitas Industri

Berita Terbaru

Pemerintahan dan Berita Daerah

Budaya Aceh Bergema: Grup Rapai Lonceng Aceh Pukau Warga di Maulid Gampong Lhee Meunasah

Minggu, 2 Nov 2025 - 15:33

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x