Bitung, Sulut|Tribuneindonesia.com
Kota Bitung kembali mengukir catatan indah tentang kerukunan antarumat beragama, Kamis (30/10/25).
Warga lintas iman di kota pelabuhan ini bersepakat menggelar dua perayaan besar, Pranatal dan Kampung Ramadan, di lokasi yang sama, yakni Taman Kesatuan Bangsa (TKB) kawasan Pasar Tua.
Inisiatif kolaboratif ini menjadi penanda kuat komitmen warga Bitung terhadap nilai-nilai cinta damai dan toleransi.
Rencana kegiatan yang menunjukkan harmoni sosial ini dijadwalkan berlangsung pada awal Desember 2025.
Langkah awal telah diambil dengan membentuk sebuah panitia pelaksana yang melibatkan representasi dari berbagai unsur masyarakat.
Agenda tersebut melampaui fungsi perayaan keagamaan semata, ia dirancang sebagai wadah efektif untuk memupuk kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan lintas keyakinan.
Arle Kristy Pongoh, Ketua Komunitas Bitung Cinta Toleransi, menegaskan bahwa gagasan acara ini didasari semangat tulus untuk menyebarkan kasih.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kerukunan bukan sekadar slogan, tapi tindakan nyata yang bisa dirasakan semua pihak,”
ujarnya, menggambarkan visi komunitasnya dalam mewujudkan toleransi.
Senada dengan Pongoh, Wakil Ketua panitia, Adriyanto Kaiko yang juga menjabat Ketua DPW Ratu Prabu 08 Sulut menyebutkan acara ini sebagai simbol nyata persatuan dalam keberagaman.
“Natal dan Ramadan bukan sekat, melainkan jembatan untuk saling memahami dan menghargai perbedaan,”
kata Kaiko, menyoroti fungsi perayaan keagamaan sebagai penghubung.
Sementara itu, dukungan penuh mengalir dari berbagai pihak. Sejumlah tokoh masyarakat dan insan media lokal di Kota Bitung menyatakan kesiapan mereka untuk berpartisipasi dan membantu menyebarkan pesan damai yang berasal dari kota bersemboyan “Bitung Cinta Toleransi”.
Sinergi ini diharapkan mampu memperluas dampak positif kegiatan ke seluruh lapisan masyarakat.
Untuk memastikan suksesnya agenda kolaborasi tersebut, struktur kepanitiaan telah ditetapkan:
Arle Kristy Pongoh (Ketua), Adriyanto Kaiko (Wakil Ketua), Nurhayati Abdullah (Sekretaris), Detty Manggolo (Wakil Sekretaris), Guam Pengerapan (Bendahara), Viktor Mandag SH.(Penasehat), dan Farid Maka (Transportasi), sementara ketua bidang Media (Media Center) dipercayakan kepada Randy, Komansalangi.
Komposisi Panitia mencerminkan semangat inklusivitas dan kolaborasi yang menjadi inti dari perayaan tersebut.
Selain itu, Panitia berharap, inisiatif unik di Taman Kesatuan Bangsa ini tidak hanya menjadi kegiatan lokal, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain di Sulawesi Utara.
Mereka meyakini bahwa toleransi sejati dapat diwujudkan melalui langkah-langkah sederhana namun bermakna, duduk bersama, merencanakan, dan merayakan kebersamaan dalam semangat kasih. (Kiti)














