Percepat Pemulihan Pasca Bencana, HRD Kembali Boyong Kementerian PU dan Kementerian PKP ke Aceh

- Editor

Jumat, 19 Desember 2025 - 01:14

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BIREUEN/Tribuneindonesia.com

Dalam upaya percepatan pemulihan pasca bencana alam banjir dan tanah longsor yang menerjang Aceh, Sumut dan Sumbar, 26 November lalu, Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKB, H Ruslan Daud (HRD), kembali memboyong sejumlah pejabat dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI, untuk meninjau sejumlah infrastruktur dan fasilitas umum yang rusak di Aceh, Kamis (18/12/2025).

Para pejabat dari Jakarta yang hadir antara lain
Direktur Jenderal Perumahan Perdesaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dr. Drs. Imran, M.Si., M.A.Cd, Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PU A. Adi Umar Dani, S.T., M.T,
Perwakilan Direktorat Jenderal Cipta Karya: Widjayanto, Perwakilan Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Nurdin, Kepala BPJN Aceh Heri Yugiantoro, ST., MT, Kepala BWS Sumatera 1: Ir. Asyari, S.T., M.T., M.M., Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan dan Kawasan Permukiman Aceh Iswanto, S.T., M.Si., serta ikut hadir Kepala Bapeda Kabupaten Bireuen.

Awalnya para pejabat dan rombongan dari dua kementerian tersebut, dijamu sarapan pagi di kediaman HRD Komplek Meuligoe Residen Cot Gapu, Kota Juang, Bireuen.

Usai sarapan, HRD bersama para pejabat dari Kemen PU dan Kemen PKP serta rombongan, meninjau erosi Krueng Peusangan dan permukiman penduduk yang sudah hilang hanyut dibawa arus sungai saat banjir bandang dan longsor di Desa Bale Panah, Kecamatan Juli, Bireuen.

Selanjutnya meninjau Bendungan Pante Lhoong Krueng Peusangan dan Water Intak PDAM Krueng Peusangan yang hancur diterjang banjir dan longsor di Desa Beunyot, Kecamatan Juli. Setelah itu, HRD dan rombongan meninjau ruas jalan longsor di lintas nasional Bireuen-Takengon Km 22 dengan melintasi jembatan Teupin Mane yang sebelumnya juga putus diterjang banjir.

Usai dari Kecamatan Juli, anggota DPR RI dua periode ini dan rombongan, menuju ke Desa Pante Lhoong, Kecamatan Peusangan yang juga hancur lebur diterjang banjir bandang 26 November lalu. Rumah-rumah di desa tersebut terlihat hancur dan masih tertimbun lumpur bekas banjir.

Selanjutnya HRD juga meninjau SMK Negeri 1 Peusangan yang rusak berat dan masih tertimbun lumpur. Seterusnya menuju Desa Kapa menemui para pengungsi korban banjir dan meninjau Bendungan Karet yang rusak berat serta erosi sungai yang sangat ganas.

Setelah itu bergerak ke Jembatan Bailey di jalur alternatif Bireuen-Lhokseimawe, kawasan Desa Teupin Reudeup Kecamatan Peusangan Selatan. Jembatan tersebut sebelumnya juga putus dihantam banjir dan kini sudah tersambung kembali.

Usai shalat Dhuhur, HRD dan rombongan Kementerian PU dan Kementerian PKP, melanjutkan perjalanan ke Samalanga meninjau Pesantren Mudi Mesjid Raya dan Pesantren Ummul Ayman serta melihat erosi sungai Krueng Batee Iliek.

Baca Juga:  Pasar Kering Meunasah Capa Bireuen,Mulai Beroperasi, 62 Kios Telah Aktif

“Alhamdulillah, hari ini saya membawa para mitra untuk melihat secara langsung kondisi di lapangan, baik kerusakan berat maupun kerusakan ringan yang perlu segera ditangani. Ada penanganan yang menggunakan skema tanggap darurat, ada pula yang melalui skema rehabilitasi. Tentu seluruhnya membutuhkan perencanaan dan desain yang matang,” kata HRD.

Sebutnya, insya Allah, apa yang telah ditinjau akan segera ditindaklanjuti. Proses perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan secara bersamaan agar penanganannya bisa lebih cepat.

Terlebih lagi, persoalan PDAM Krueng Peusangan di Kecamatan Juli, sangat krusial karena menjadi nadi sumber air bagi masyarakat Kabupaten Bireuen. Seluruh pasokan air bergantung pada sistem ini. Karena itu, kami mendorong agar penanganannya dipercepat supaya distribusi air bersih ke masyarakat tidak terhambat.

Kami juga akan meninjau kembali apabila memang diperlukan penanganan darurat lainnya, termasuk kemungkinan menghadirkan jembatan sementara atau infrastruktur pendukung air bersih di wilayah Bireuen.

Terkait penanganan warga, tentu semuanya mengikuti arahan Presiden serta koordinasi dengan para mitra. Jika kawasan tersebut dinilai rawan dan membahayakan penduduk, maka relokasi harus dilakukan. Kita harus mencari lahan yang aman untuk membangun rumah baru bagi warga. Tidak mungkin membiarkan masyarakat tetap tinggal di lokasi yang berisiko tinggi. Itu tidak memungkinkan.

Karena itu, skema penanganan ini perlu dibahas bersama pemerintah pusat. Apakah memungkinkan penganggaran untuk pengadaan tanah terlebih dahulu. Sebab saudara-saudara kita yang terdampak ini ada yang kehilangan rumah sekaligus tanahnya, bahkan ada yang tidak lagi memiliki lahan sama sekali. Maka perlu skema pembiayaan yang jelas, dimulai dari pengadaan tanah, kemudian pembangunan rumah.

Jika pemerintah pusat belum dapat menganggarkan, maka pemerintah daerah harus menyiapkan lahan bagi pembangunan rumah warga yang terdampak bencana. Dengan kondisi seperti ini, kami berharap ada terobosan kebijakan baru agar pemerintah pusat dapat menganggarkan pengadaan tanah dan rumah bagi warga.

“Bendungan ini juga merupakan urat nadi bagi para petani. Sektor pertanian sangat bergantung pada keberlangsungan bendungan ini, dan tentu penanganannya menjadi tanggung jawab APBN. Karena itu, hari ini kami membawa mitra untuk melihat langsung kondisi di lapangan, menentukan skema penanganan yang paling cepat dan tepat, agar kehidupan petani tidak terhambat akibat bencana,” pungkas HRD. (Ferizal Hasan)

Berita Terkait

Peringati Hari Bela Negara, Kajari Bitung Pimpin Upacara Khidmat di Halaman Kantor
Penumpukan sampah di Kota Bireuen Dipicu Longsor Blang Beururu, Penanganan Segera Dilakukan
Pastikan Keamanan Nataru, Kapolsek Matuari Tinjau Pembangunan Pos Pelayanan Terminal Tangkoko
Tokoh Pendiri Bireuen H.Subarni Agani Bertahun-tahun Sedekah, Zakat, dan Harapan Rakyat
Rayakan Libur Akhir Tahun, Quest Vibe Dewi Sri Bali Tawarkan Promo Special Dengan Pengalaman Menginap Berkesan
​Penyegaran Struktur Organisasi, AKP Rusman Mohammad Saleh Resmi Jabat Kabag SDM Polres Bitung
Jaksa Tahan Mantan Keuchik Desa Karieng Kecamatan Peudada, Perkara Korupsi Dana APBG
Nelayan Pateten Keluhkan Lonjakan Tarif Masuk Pelabuhan Pelindo yang Dinilai Tak Transparan
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 04:29

Korupsi Penjualan Aluminium Rp133 Miliar, Kejati Sumut Tahan Dua Pejabat Inalum

Selasa, 16 Desember 2025 - 06:17

Korban Kekerasan TNI Gugat UU Peradilan Militer ke Mahkamah Konstitusi

Jumat, 5 Desember 2025 - 14:10

Bentrokan Ormas di Langkat: Sorotan Mengarah ke Dugaan Permainan Oknum TNI–Polri dalam Penanganan Kasus

Jumat, 5 Desember 2025 - 13:43

TEROBOSAN FORENSIK PAJAK Dr. Joko Ismuhadi di FEB UGM: Rumus R = E + A – L Bongkar Modus Back-to-Back Loan dan Penggelapan di Sektor Retail Cash Intensive

Kamis, 4 Desember 2025 - 05:16

Arief Martha Rahadyan Apresiasi Keberhasilan Pemerintah Selamatkan Aset Rp 23 Triliun dari Mafia Tanah

Kamis, 4 Desember 2025 - 04:47

Rini Agustin Teriak Minta Keadilan, Suami Dijebloskan ke Sel Polsek Medan Tembung Tanpa Bukti, Tanpa Surat, Tanpa Saksi

Rabu, 26 November 2025 - 13:18

Dana Hibah KONI Asahan Terkatung Katung, Penegak Hukum Saling Lempar

Senin, 24 November 2025 - 14:10

Kejati Sumut Sita Rp113 Miliar dalam Kasus Dugaan Korupsi Aset Citra Land

Berita Terbaru