DELI SERDANG | TribuneIndonesia.com – Kantor Wilayah Pandu Tani Indonesia (Patani) Sumatera Utara bersama Asosiasi Perkelapaan Indonesia mencanangkan Gerakan Penanaman Kelapa di lingkungan Pondok Pesantren Yayasan Arsyad Lubis, Desa Pematang Biara, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, pada Minggu (12/10/2025).
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan berbasis pesantren dengan sektor pertanian, dalam upaya membangun ekonomi umat yang mandiri dan berkelanjutan.
Acara pencanangan dihadiri oleh jajaran pimpinan Patani Sumut dan Asosiasi Perkelapaan Indonesia, di antaranya Rahmad Pardamean Hasibuan (Kepala Kanwil Patani Sumut), M. Ilham (Sekretaris Wilayah), M. Hendra Pratama Ginting (Wakil Kepala Kanwil), Sudiarto Naibaho (Ketua Umum Asosiasi Perkelapaan Indonesia), Sugiarto (Kepala Kantor Cabang Patani Deli Serdang), serta Junaidi Malik (Koordinator Patani Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Tebing Tinggi).
Dalam sambutannya, Rahmad Pardamean Hasibuan menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar aksi menanam pohon, melainkan langkah strategis membangun ekonomi pesantren yang berdaya saing.
Pesantren memiliki potensi besar bukan hanya dalam pendidikan dan pembinaan moral, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Melalui penanaman kelapa ini, kami ingin mencetak santri yang tidak hanya berilmu, tetapi juga mampu menjadi pelaku ekonomi mandiri,” ujarnya.
Sementara itu, Sudiarto Naibaho, Ketua Umum Asosiasi Perkelapaan Indonesia, menambahkan bahwa pihaknya siap mendukung pesantren dalam proses pembinaan dan hilirisasi produk.
Kelapa adalah komoditas strategis bernilai ekonomi tinggi, dari akar hingga daun. Kami ingin memastikan pesantren dan masyarakat sekitar merasakan manfaat nyata dari setiap pohon kelapa yang ditanam,” katanya.
Dari pihak pesantren, Pimpinan Yayasan Arsyad Lubis menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada pesantrennya sebagai lokasi percontohan program ini.
Kami melihat ini sebagai bentuk dakwah bil hal — dakwah melalui tindakan nyata. Santri kami akan belajar menanam, merawat, hingga mengolah hasilnya. Ini bukan sekadar pendidikan di kelas, tapi pendidikan kehidupan,” tutur pimpinan yayasan penuh semangat.
Kegiatan ini akan berlanjut dengan pelatihan teknis budidaya dan pengelolaan hasil kelapa bagi para santri dan masyarakat sekitar. Program tersebut menjadi bagian dari inisiatif Pesantren Mandiri dan Berdaya yang digagas Patani Sumut. Selain itu, pengembangan produk turunan kelapa seperti minyak kelapa murni, arang tempurung, dan gula semut akan menjadi fokus lanjutan guna meningkatkan nilai tambah ekonomi lokal.
Acara ditutup dengan penanaman simbolis pohon kelapa oleh para pimpinan Patani Sumut, Asosiasi Perkelapaan Indonesia, dan pimpinan pesantren. Suasana penuh semangat gotong royong mewarnai kegiatan yang diharapkan menjadi inspirasi bagi pesantren lain di Sumatera Utara dalam menggerakkan ekonomi hijau berbasis keumatan.
Ilham Gondrong




					






						
						
						
						
						



