Batang Kuis | TribuneIndonesia.com —
Suasana religius dan penuh kebersamaan menyelimuti Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Minggu, 27 Juli 2025. Sejak pagi hingga sore hari, halaman Kantor Desa dipadati ratusan warga yang larut dalam perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-III tingkat desa sebuah agenda tahunan yang bukan sekadar perlombaan, melainkan momentum menanamkan cinta kepada Al-Qur’an sejak dini.
Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB dengan pawai akbar yang melibatkan seluruh peserta lomba. Anak-anak dan remaja berpakaian islami melangkah dengan wajah cerah, menebarkan semangat kebersamaan dan optimisme masa depan. Pawai itu bukan hanya parade, melainkan simbol harapan: bahwa generasi penerus Desa Sena akan tumbuh dalam naungan nilai-nilai ilahi.
Usai pawai, acara dibuka secara resmi dengan sambutan dari berbagai tokoh yang hadir. Hadir dalam kegiatan ini antara lain Camat Batang Kuis M. Faisal Nasution, S.STP, M.AP; Kepala Desa Sena, Yuli; Babinkamtibmas Desa Sena Wira Kesuma mewakili Kapolsek Batang Kuis; Babinsa Desa Sena Sertu Ginting mewakili Danramil 05/BK; Ketua Panitia MTQ, Yusmiarto, S.Ag; para perangkat desa, tokoh agama dan masyarakat, perwakilan Ormas Pemuda Pancasila, mahasiswa KKN dari Unimed Medan, serta masyarakat umum yang penuh antusias.
MTQ ke-III ini mempertandingkan tiga cabang utama, yakni Tilawatil Qur’an (putra-putri), Hafalan Surah Pendek (putra-putri), dan Adzan (putra). Anak-anak tampil penuh percaya diri, lantunan ayat suci mengalun syahdu dari bibir mungil mereka, menyentuh kalbu para hadirin dan menghadirkan haru yang tak terbendung.
Ketua Panitia MTQ, Yusmiarto S.Ag, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas partisipasi luas masyarakat.
“Terima kasih atas kehadiran dan semangat kebersamaan yang luar biasa dari warga. MTQ ini adalah bentuk cinta kita pada Al-Qur’an, semoga menjadi amal jariyah yang terus mengalir.”
Sementara itu, Kepala Desa Sena, Yuli, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari ikhtiar besar membentuk generasi Qur’ani—anak-anak yang tak hanya fasih membaca, tetapi juga memahami dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
“MTQ ini bukan hanya seremoni. Ini adalah pondasi, batu pijakan untuk mencetak qori-qoriah yang akan mengharumkan nama Desa Sena. Semoga anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang kuat, berakhlak, dan jauh dari pengaruh negatif zaman.”
Yuli juga mengajak para orang tua agar aktif dalam pembinaan keagamaan.
“Mari kita kuatkan peran keluarga dan desa. Anak-anak kita butuh pengajaran bukan hanya di masjid, tapi juga dari teladan di rumah. Insya Allah ke depan, kegiatan seperti ini akan kita perkuat dan perluas.”
Puncak kegiatan dimeriahkan dengan penampilan seni Adhro dari siswa-siswi SMP IT Bina Ihsan, disusul pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan doa bersama. Camat Batang Kuis, M. Faisal Nasution, menutup acara dengan sambutan hangat yang menggugah.
“Saya bangga dan sangat mengapresiasi Desa Sena yang telah menjadikan MTQ ini sebagai agenda tahunan. Ini adalah langkah mulia dalam membentuk akhlak dan karakter generasi muda. Harapan saya, kegiatan ini dapat berkembang ke tingkat kecamatan dan kabupaten. Mari terus hidupkan nilai-nilai Al-Qur’an di tengah masyarakat kita.”
Setelah sambutan, diumumkan para pemenang dari setiap cabang lomba. Mereka menerima trofi sebagai bentuk penghargaan dan motivasi. Senyum bangga menghiasi wajah para pemenang dan keluarga mereka.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama. Bukan hanya sekadar dokumentasi, namun sebagai penanda bahwa hari itu, Desa Sena telah menorehkan satu lagi sejarah spiritual yang tak terlupakan.
MTQ ke-III Desa Sena bukan hanya ajang unjuk kebolehan dalam membaca ayat-ayat suci, tetapi merupakan upaya kolektif membangun peradaban berbasis nilai-nilai ilahi. Dalam lantunan ayat suci yang menggema dari panggung sederhana di halaman kantor desa itu, tersimpan harapan besar: agar cinta kepada Al-Qur’an terus tumbuh, menjadi cahaya dalam keluarga, desa, dan masa depan anak-anak kita.
Semoga gema Al-Qur’an yang telah dilantunkan hari itu tak sekadar berhenti di udara, melainkan menetap di hati, menuntun langkah masyarakat Desa Sena menuju hidup yang lebih berkah dan bermakna.
Ilham TribuneIndonesia.com