BIREUEN |Tribuneimdonesia.com.
Dalam Beberapa Bulan Ini Semenjak munculnya pemberitaan di beberapa media mengenai tunjangan transportasi Anggota DPRK Bireuen dari 11 Juta menjadi 21 Juta per Bulan, sepertinya ada pihak yang mengadu domba antara Bupati Bireuen dengan DPRK Bireuen sehingga terjadi kegaduhan dan berbalas pantun di media 0hal itu langsung di sampaikan Anggota DPRK Bireuen M.Yunus, S.Sos (Keuchik Noh).Senin ( 31/3/2025 )
Kata Keuchik Noh saya tidak yakin Bupati Bireuen bersikap seperti tidak bersahabat dengan DPRK Bireuen apalagi saat ini Ketua DPRK Bireuen satu partai dengan Bupati Bireuen apa yang harus di ributkan di media ?
Kita sama sama ingin memajukan kabupaten Bireuen bukan untuk berbalas pantun di media yang efeknya menimbulkan kegaduhan di masyarakat Bireuen .
Siapa bilang anggota DPRK Bireuen berseberangan dengan Bupati Bireuen H.Mukhlis ST ? Setiap permasalahan atau beda pendapat tidak seharus nya di selesaikan dengan cara berbalas pantun di media , sebaik nya kita duduk bersama untuk membahas solusi yang terbaik kedepan nya .
Jangan sampai kita mudah di adu domba atau di provokasi oleh pihak pihak yang tidak menginginkan Kabupaten Bireuen Maju .karena walau bagaimanapun Anggota DPRK dan Bupati Bireuen harus saling bersinergi agar terciptanya Kabupaten Bireuen yang kondusif, sejahtera makmur dan maju dari segala Aspek.
Apalagi kita sama sama baru menjabat ( Anggota DPRK dan Bupati Bireuen ) mustahil kita saling bentrok dan saling menjatuhkan ,
Dan di tambah lagi Anggota DPRK Bireuen dan Bupati Bireuen sama sama disumpah untuk mensejahterakan Rakyat kita harus bijak menanggapi setiap pemberitaan yang telah beredar, agar kita tidak mudah di adu domba, jangan ada istilah saling menyudutkan antara Anggota DPRK Bireuen dan Bupati Bireuen , ucap Keuchik Noh
Adi S