Iskandar alias Tuih : Stop Pencitraan, Rakyat Bireuen Tagih Janji Bupati

- Editor

Selasa, 11 November 2025 - 04:32

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BIREUEN/Tribuneindonesia.com

Aktivis sosial dan pemerhati kebijakan publik Kabupaten Bireuen, Iskandar alias Tuih, melontarkan kritik tajam terhadap kinerja Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bireuen, Aceh.

Bupati dan Wakil Bupati Bireuen, H Mukhlis-Razuardi, yang hampir setahun memegang kendali kekuasaan, hingga kini dinilai masih jalan ditempat.

Menurut Tuih, kepemimpinan yang digadang-gadang membawa perubahan itu kini justru terjebak dalam rutinitas pencitraan tanpa arah dan tanpa hasil nyata di lapangan.

“Sudah hampir setahun, tapi rakyat belum melihat satu pun karya besar yang lahir dari rezim ini,” sebutnya.

Janji tinggal janji, realisasi nol besar. Yang tampak hanya panggung pencitraan dan buih retorika politik,” tegas Tu Ih dengan nada geram.

Iskandar menyebutkan, semua janji manis saat kampanye kini terbukti hanya menjadi hiasan bibir kekuasaan. Ia menyebut lima janji utama bupati dan wakilnya yang tak kunjung terbukti.

Pertama Janji peningkatan ekonomi rakyat.

“Bireuen hari ini tidak tumbuh, malah lesu. Tak ada kebijakan nyata yang menggerakkan ekonomi rakyat kecil. Program pemberdayaan ekonomi hanya menjadi wacana tanpa arah,” kata Iskandar.

Ia menegaskan bahwa kesejahteraan rakyat bukan sekadar angka statistik, melainkan soal perut dan harapan.

Kalau ekonomi rakyat tetap sesak napas, untuk apa pemimpin. Janji membangun infrastruktur.

Ia menilai, wajah Bireuen tak berubah banyak. “Jalan rusak tetap rusak, drainase tak berfungsi, dan proyek strategis tidak jelas. Ini akibat kurangnya kecerdasan melobi pusat dan lemahnya visi pembangunan,” sindirnya tajam.

Kedua Janji membangun masyarakat berkarakter Islami.

“Ironis!” seru Tuih. “Ketika rakyat ingin syariat ditegakkan, pemerintah justru menggelar konser musik campur-baur antara laki-laki dan perempuan pada HUT ke-26 Bireuen Oktober lalu.

Laki-laki dan perempuan bercampur, bahkan berjoget di depan panggung. Padahal, MPU dan Dinas Syariat Islam sudah meniadakan hal itu di tahun-tahun sebelumnya. Ini kemunduran moral yang nyata.

Janji mewujudkan pemerintahan berintegritas dan inovatif.

Ia menuding pemerintahan saat ini mulai terserang virus nepotisme dan balas jasa politik. “Ketika jabatan diberikan karena hubungan keluarga dan bukan karena kemampuan, itu bukan integritas, itu pengkhianatan terhadap reformasi birokrasi,” katanya lantang.

Baca Juga:  Pemilihan Keuchik Juli Tambo Tanjong Dimeriahkan Doorprize Masyarakat 

Ia juga menyinggung peringatan Wakil Ketua DPRK Bireuen agar tidak melantik pejabat dari lingkaran keluarga. “Kalau DPRK saja sudah mengingatkan, berarti publik juga sudah mencium aroma busuk dinasti kekuasaan.

Janji menjaga perdamaian dan budaya.

“Sekarang malah muncul buzzer-buzzer bayaran yang menyerang setiap kritik. Mereka membungkus kekuasaan dengan propaganda, menebar fitnah, dan mencoba membungkam suara rakyat. Ini bukan damai, ini pembusukan demokrasi,” ujar Iskandar dengan nada keras.

Lalu Janji Mobil Dinas untuk Rumah Rakyat hanya Gimmick Politik. Iskandar juga mengingatkan publik tentang janji Bupati untuk mengalihkan anggaran mobil dinas menjadi pembangunan rumah masyarakat miskin.
Namun, menurutnya, janji itu hanya “gimmick pencitraan” tanpa realisasi.

“Dalam APBK Perubahan, tak ada satu rupiah pun untuk program rumah rakyat miskin itu. Janji itu hanya dipakai untuk memoles citra di depan kamera, bukan untuk menolong rakyat di bawah,” kecamnya.

Soroti Transparansi Dana HUT Bireuen

Tuih juga menuntut transparansi penuh terhadap dana pelaksanaan HUT ke-26 Kabupaten Bireuen yang menggunakan anggaran APBK dan sumbangan masyarakat.

“Dana rakyat bukan uang pribadi pejabat. Semua harus dibuka ke publik. Rincikan pemasukan dan pengeluaran agar rakyat tahu ke mana sumbangan mereka digunakan,” pintanya.

Bangkitlah Rakyat. Jangan diam ditipu citra. Menutup pernyataannya, Iskandar alias Tuih menyerukan agar seluruh elemen rakyat, mahasiswa, intelektual, dan aktivis Bireuen bersatu menagih janji-janji yang telah diingkari.

“Cukup sudah rakyat dibuai dengan baliho dan senyum palsu. Bireuen tidak butuh pertunjukan, yang dibutuhkan adalah kerja dan moral.

“Bangkitlah wahai singa-singa parlemen jalanan. Tagih janji pemimpinmu, suarakan kebenaran, dan jangan biarkan rakyat tertipu lima tahun lagi oleh permainan pencitraan murahan,” seru Tuih. (*)

Berita Terkait

Penguatan Mutu Polri, Lemdiklat Gelar Kajian Hasil Didik T.A. 2022 di Polres Bitung
Peduli Sesama, Imigrasi Medan Bagikan 2,5 Ton Beras kepada Ojol dan Masyarakat
Pemerintah Aceh dan Pemkab Bireuen Perkuat Sinergi Tangani Dampak Sosial Pasca Banjir
Rumah Sakit Swasta Harus Profesional Mengelola Limbahnya.
Kemenag bersama Kodim 0111 dan IPARI Bireuen Perkuat Gerakan Wakaf Produktif
Gebyar PPDB 2025, Kapolsek Matuari Ajak Pelajar Bitung Masuk SMA Kemala Bhayangkara
​Bitung Bidik WBBM 2026, Polres Bitung Perkuat Integritas Lewat Kunjungan TPI Polri
Kajati Sulut Pimpin Peringatan Hari Pahlawan 2025, Nilai Kesabaran dan Pengabdian Jadi Sorotan Utama
Berita ini 63 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 12 November 2025 - 11:23

Penguatan Mutu Polri, Lemdiklat Gelar Kajian Hasil Didik T.A. 2022 di Polres Bitung

Rabu, 12 November 2025 - 09:46

Peduli Sesama, Imigrasi Medan Bagikan 2,5 Ton Beras kepada Ojol dan Masyarakat

Rabu, 12 November 2025 - 09:37

Pemerintah Aceh dan Pemkab Bireuen Perkuat Sinergi Tangani Dampak Sosial Pasca Banjir

Rabu, 12 November 2025 - 08:57

Rumah Sakit Swasta Harus Profesional Mengelola Limbahnya.

Selasa, 11 November 2025 - 12:12

Gebyar PPDB 2025, Kapolsek Matuari Ajak Pelajar Bitung Masuk SMA Kemala Bhayangkara

Selasa, 11 November 2025 - 09:39

​Bitung Bidik WBBM 2026, Polres Bitung Perkuat Integritas Lewat Kunjungan TPI Polri

Selasa, 11 November 2025 - 04:32

Iskandar alias Tuih : Stop Pencitraan, Rakyat Bireuen Tagih Janji Bupati

Selasa, 11 November 2025 - 01:34

Kajati Sulut Pimpin Peringatan Hari Pahlawan 2025, Nilai Kesabaran dan Pengabdian Jadi Sorotan Utama

Berita Terbaru