Bali|Tribuneindonesia.com
Sebuah momentum bersejarah terus terukir dalam perjalanan pelestarian adat dan budaya Bali. Puri Jro Gde Pemayun Sidemen, Karangasem, sebelumnya secara resmi menganugerahkan Gelar Pangeran Acarya kepada Y.M.R Arief Martha Rahadyan, B.Sc., M.Sc., sebagai bentuk penghormatan tertinggi atas dedikasi, pengabdian, serta kontribusi nyata beliau dalam bidang pendidikan, sosial kemanusiaan, budaya, dan pariwisata.
Penganugerahan tersebut disampaikan langsung oleh Tjokorda Suteja Pemahyu. Raja Sidemen Karangasem sekaligus Pengelingsir Puri Jro Gde Pemayun Sidemen, melalui prosesi adat yang sakral, khidmat, dan sarat makna filosofis Bali.
Gelar Pangeran Acarya yang dianugerahkan kepada saudara Arief Martha Rahadyan merupakan simbol kepercayaan adat, sekaligus amanah untuk terus menjaga keseimbangan antara pengetahuan, kepemimpinan, dan keteladanan dalam kehidupan bermasyarakat serta untuk penegasan nilai warisan leluhur Bali yang menjunjung tinggi dharma kebajikan, pengabdian, tanggung jawab moral, serta kebermanfaatan bagi semesta.
Dalam kearifan budaya Nusantara khususnya Bali dan tradisi Jawa Kuno nama bukan sekadar identitas, melainkan doa, tanggung jawab, dan jalan hidup. Nama Rahadyan berasal dari tradisi Jawa Kuno yang bermakna gelar kehormatan atau kebangsawanan, mencerminkan keutamaan budi, kebijaksanaan, kemakmuran, serta kesejahteraan.
Makna tersebut selaras dengan falsafah Bali yang memandang manusia utama sebagai insan yang mampu menghadirkan Tri Hita Karana guna manfaat kebajikan dan harmoni bagi sesama manusia, dan alam.
Nilai inilah yang dinilai melekat dalam perjalanan pengabdian Arief Martha Rahadyan, baik di ranah intelektual, sosial, maupun kontribusi kebangsaan.
Raja Sidemen Karangasem, Tjokorda Suteja Pemahyun menyampaikan, Arief Martha Rahadyan kami pandang sebagai sosok yang mampu menyatukan ilmu pengetahuan, pengabdian sosial, serta kepedulian terhadap budaya dan kemanusiaan.Semoga amanah ini terus dijaga dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat, bangsa, dan negara,”ujarnya.
Raja Sidemen menegaskan bahwa kebangsawanan dalam pandangan Bali bukanlah soal garis keturunan semata, melainkan laku hidup, etika, serta kesediaan mengabdi demi keseimbangan dan keharmonisan jagat raya.sebagai kepercayaan adat dan tanggung jawab moral.Arief Martha Rahadyan diterima sebagai bagian dari nilai luhur kebangsawanan Bali.
Momentum menjadi catatan dalam sejarah, inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berkarya, menjaga akar budaya, serta menghadirkan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa tanpa meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal.Adat dan budaya Bali senantiasa hidup, adaptif, dan terbuka dalam memberikan penghormatan kepada siapa pun yang dengan tulus mengabdikan diri demi kemaslahatan bersama.

















