Batang Kuis | TribuneIndonesia.com-Malam itu langit Desa Paya Gambar seolah menyulamkan keteduhan yang berbeda. Ribuan hati berbondong menuju Masjid Al-Ulya, tempat cahaya cinta Rasulullah diperingati dengan penuh khidmat pada Jumat malam 5 September 2025. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H menghadirkan sosok da’i nasional Habib Ahmad Al Habsy, yang tutur katanya menjelma menjadi pelita bagi setiap jiwa yang hadir.
Kegiatan ini lahir dari sinergi indah antara Komunitas Riau Indonesia Mengaji dengan Badan Kenaziran Masjid Al-Ulya Paya Gambar. Hadir para pemuka dan perwakilan, di antaranya Camat Batang Kuis Muhammad Faisal Nasution SSTP M.SP, Kepala Desa Paya Gambar yang diwakilkan oleh Sekdes Abdul Rahman Syahputra, Badan Kenaziran Masjid Al-Ulya Mahardi, seluruh kepala dusun, dan masyarakat dari luar Batang Kuis, Masjid yang biasanya sunyi berubah menjadi samudra manusia, tempat doa dan shalawat bergema hingga menembus langit malam.
Acara diawali lantunan ayat suci Al-Qur’an yang mengalun lembut, meneteskan sejuk di relung hati jamaah. Sambutan hangat dari Badan Kenaziran Masjid yang disampaikan Darwis mengalir seperti doa, disusul kata penuh penghormatan dari Pemerintah Desa Paya Gambar melalui Sekdes Abdul Rahman Syahputra. Namun puncak acara menjelma ketika Habib Ahmad Al Habsy berdiri, menyampaikan tausiah dengan suara yang dalam dan penuh kelembutan, seolah mengikat jiwa para pendengar pada cahaya Rasulullah.
Habib Ahmad membuka kisah dengan sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW, seorang utusan yang hadir sebagai rahmat bagi seluruh alam. Ia menuturkan bagaimana akhlak Rasulullah bersinar bagaikan bintang yang menuntun jalan, penuh kejujuran, kasih sayang, keteguhan dalam dakwah, serta keindahan sifat sabar, rendah hati, dan adil. Di tengah riuh dunia yang diguncang krisis moral, Habib Ahmad menegaskan bahwa hanya dengan meneladani akhlak Nabi lah umat akan kembali menemukan jalan yang lurus, jalan yang mempersatukan, bukan memecah belah.
Beliau menekankan bahwa Rasulullah membangun umat dengan fondasi ilmu, persaudaraan, dan akhlak mulia. Generasi muda, kata Habib Ahmad, haruslah menjadi penjaga cahaya ini, terus belajar tanpa lelah, memperkuat tali persaudaraan, serta menjaga kemuliaan akhlak dalam setiap langkah. Kata-kata beliau bagaikan embun yang jatuh di padang gersang, menyuburkan hati yang haus akan nasihat penuh kebenaran.
Hingga jarum jam menembus pukul sebelas malam, suasana tetap damai dan tertib. Jamaah enggan beranjak, seakan ingin menahan waktu agar kehangatan tausiah itu tak lekas berlalu. Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Masjid Al-Ulya Paya Gambar tak hanya menjadi perayaan, melainkan juga pertautan jiwa, penguat silaturahmi, serta cahaya yang mengajak umat meneladani Rasulullah dengan cinta yang tulus.
Ilham Gondrong