Pidie|Tribuneindonesia.com
Sigli-Suasana politik desa Gampong Pulo Bubee semakin dinamis menjelang pemilihan Keuchik. Salah satu calon yang mencuri perhatian adalah Bukhari A. Jalil, sosok yang dikenal religius, rendah hati, dan dekat dengan masyarakat luas. Ia menawarkan gagasan kepemimpinan berbasis kebersamaan, pelayanan tulus, dan transparansi dalam pengelolaan anggaran gampong.
Bukhari merumuskan visinya dalam bahasa Aceh yang sarat makna: “Peugot yang Kareuloh, Seutot yang Ka Gadôh, Mita yang Golom Na.” Filosofi ini mengajak masyarakat untuk membangun desa dengan harmoni, solidaritas, dan semangat gotong-royong, karena kekuatan gampong terletak pada kerekatan antar sesama warganya.
Kalau kita bersatu, tidak ada hal yang mustahil untuk kita capai. Persaudaraan dan gotong royong adalah modal utama dalam memajukan Pulo Bubee.”ujarnya
Dalam menyampaikan misi, Bukhari menyorot 10 fokus utama yang menjangkau berbagai sektor kehidupan desa, antara lain:
- Pendalaman spiritual melalui pengajian rutin di balai gampong dan meunasah
- Pelayanan publik yang bagus
- Pemberdayaan ekonomi bagi petani, nelayan, dan usaha kecil
- Keterbukaan dan partisipasi masyarakat dalam pemerintahan gampong
- Penguatan peran perempuan dan remaja putri
- Prioritas untuk warga miskin
- Revitalisasi pemuda dan kegiatan olahraga
- Pemerintahan yang baik dan transparan
- Pembangunan partisipatif dan
- penguatan perangkat desa serta kader PKK
Bukhari menyatakan bahwa kepemimpinan adalah bentuk pengabdian, bukan sekadar jabatan,Insya Allah, jika saya diberi amanah, saya akan bekerja dengan ikhlas, melayani masyarakat tanpa batas waktu, dan memastikan pembangunan berjalan untuk kesejahteraan bersama,” tegasnya dengan keyakinan.
Harapan tinggi pun mengiringi warga Gampong Pulo Bubee dengan berdoa semoga calon yang maju kali ini mampu hadir sebagai pemimpin yang amanah, adil, dan mampu menghadirkan perubahan nyata melalui visi dan misi yang terang dan komprehensif.

















