Bitung, Sulut|Tribuneindonesia.com
Aparat kepolisian dari Polres Bitung memastikan kelancaran proyek strategis nasional di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui pengamanan ketat pada Rabu (17/12/2025).
Fokus utama operasi ini adalah mendampingi tim Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) dalam melakukan pembongkaran sebuah bangunan milik Komunitas Pemerhati Budaya yang berdiri tepat di titik nol rencana pembangunan jalan poros sepanjang satu kilometer.
Langkah persuasif dikedepankan sebelum alat berat diturunkan ke lokasi di Kelurahan Sagerat, Kecamatan Matuari.
Diketahui, bertempat di Kantor Administrator KEK Bitung, Kapolres Bitung AKBP Albert Zai memfasilitasi dialog lintas sektoral yang menghadirkan Biro Hukum Setda Provinsi Sulut, Kesbangpol, BIN, hingga pihak kuasa hukum ahli waris dan perwakilan komunitas budaya.
Pertemuan ini krusial untuk menyamakan persepsi guna menghindari potensi benturan fisik di lapangan.
Sementara itu, dalam forum tersebut, AKBP Albert Zai menegaskan bahwa pengerahan personel Polri bukan dalam rangka eksekusi lahan secara paksa, melainkan bentuk pengamanan atas permohonan pemerintah pusat.
Kapolres menggarisbawahi bahwa kehadiran Polri adalah untuk menjamin kepastian hukum dan keamanan selama aktivitas pembangunan infrastruktur negara berlangsung, mengingat objek tersebut merupakan bagian dari program strategis nasional.
Operasi pengamanan tersebut melibatkan sedikitnya 172 personel yang dikerahkan berdasarkan Surat Perintah Kapolres Bitung tertanggal 17 Desember 2025.
Setelah apel pengecekan selesai dilakukan, proses pembongkaran bangunan di titik nol tersebut segera dilaksanakan dengan bantuan alat berat.
Seluruh prosedur dijalankan dengan tetap mengedepankan ketertiban umum dan koordinasi antara petugas serta pihak-pihak terkait di lokasi.
Tepat pada pukul 15.15 Wita, seluruh proses pembersihan lahan dinyatakan tuntas tanpa ada insiden berarti.
Area pembangunan jalan poros KEK kini telah siap untuk dilanjutkan ke tahap konstruksi berikutnya.
Situasi di sekitar Kelurahan Sagerat dilaporkan tetap aman dan terkendali hingga personel ditarik kembali dari lokasi penugasan. (Kiti)

















