Jakart | Tribuneindonesia.com,
Timnas Indonesia U17 mendarat di Kota Medan, Jumat (8/8) malam, dengan tekad mengukir prestasi di Piala Kemerdekaan 2025. Kedatangan mereka disambut antusias oleh para pendukung yang telah menanti aksi Garuda Muda di tanah Sumatra. Minggu (10/8/25).
Pelatih Nova Arianto memimpin 30 pemain terpilih yang siap berlaga di turnamen bergengsi ini. Para pemain tersebut telah melalui seleksi ketat dan dinilai siap bersaing di level internasional, seperti diberitakan melalui link resmi pssi.
Diketahui, Turnamen akan digelar pada 12-18 Agustus 2025 di Stadion Utama Sumatera Utara, Medan. Ajang ini menjadi panggung penting bagi Timnas U17 untuk mengasah kemampuan jelang Piala Dunia U17 di Qatar.
Indonesia akan berhadapan dengan tiga tim kuat. Mali, Uzbekistan, dan Tajikistan. Menariknya, ketiganya juga lolos ke Piala Dunia U17, menjadikan Piala Kemerdekaan sebagai ujian nyata sebelum berlaga di kancah global.
Dilansir dari pssi.go, awalnya, Afrika Selatan dijadwalkan turut serta, namun digantikan oleh Mali. Perubahan ini semakin menambah ketat persaingan, mengingat Mali dikenal sebagai salah satu kekuatan sepak bola muda Afrika.
Skuad Garuda Muda, Perpaduan Pemain Lokal dan Diaspora
Di lini belakang, Nova Arianto mempercayakan nama-nama seperti Putu Panji, Mathew Baker, dan Algazani Dwi. Sementara di lini tengah, Ilham Romadona dan Noha Pohan S. diharapkan menjadi pengendali permainan.
Untuk urusan mencetak gol, Timnas U17 mengandalkan Rafi Rasyiq, Fandi Ahmad, dan M. Zahaby Gholy. Kombinasi kecepatan dan teknik mereka diharapkan bisa menembus pertahanan lawan.
Di antara gawang, tiga kiper andalan siap berjaga, M. Nur Ichsan, Dafa Gasemi, dan Rendy Razzaqu. Mereka akan menjadi benteng terakhir dalam menghadapi serangan tim-tim tangguh.
Jadwal Ketat Menanti Timnas U17
Pertandingan perdana akan digelar pada Selasa (12/8) melawan Tajikistan. Pertandingan ini menjadi uji coba pertama bagi Garuda Muda sebelum menghadapi lawan lebih berat.
Selain itu, tantangan berikutnya datang dari Uzbekistan pada Jumat (15/8). Tim asia Tengah ini dikenal disiplin dan memiliki fisik yang kuat, sehingga menjadi lawan yang sulit.
Sementara pertandingan penutup akan berlangsung Senin (18/8) melawan Mali. Tim Afrika ini diprediksi menjadi lawan terberat dengan gaya permainan fisik dan serangan cepat.
Dengan persiapan matang dan dukungan suporter, Timnas Indonesia U17 bertekad memberikan performa terbaik.
Turnamen ini bukan hanya ajang persiapan, tetapi juga kesempatan untuk membuktikan diri di hadapan dunia. (*-Talia)















