Kelas Sesak, Fasilitas Miris, dan Biaya Perpisahan Tak Masuk Akal Wali Murid Sekolah Yayasan Hikmatul Salridho Akhirnya Bersuara

- Editor

Selasa, 22 Juli 2025 - 07:22

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_131072

Oplus_131072

 

Deli Serdang I TribuneIndonesia.com-Suara kegelisahan akhirnya keluar dari mulut salah satu wali murid Sekolah Yayasan Hikmatul Salridho yang berlokasi di Jalan Muspika Gang Cemara 3, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang. Ia mengungkap berbagai persoalan mendalam yang dirasakan oleh anaknya, sekaligus mencerminkan keresahan kolektif para orang tua murid.

Mulai dari ruang kelas yang terlalu padat, fasilitas belajar yang jauh dari layak, hingga pungutan biaya perpisahan yang dianggap tidak wajar, semuanya disampaikan dengan nada kecewa dan harap yang menggantung.

“Sejak kelas 1, anak saya duduk satu bangku bertiga. Kelas 2 juga sama. Padahal waktu itu masih ada pembagian dua kelas, A dan B. Sekarang naik ke kelas 3 malah digabung jadi satu kelas besar,” tuturnya kepada awak media, Selasa (28/7/2025).

Penggabungan dua rombongan belajar menjadi satu disebut membuat suasana belajar menjadi tak kondusif. Saat ini, satu ruangan diisi lebih dari 40 siswa dengan dua wali kelas yang berbagi tugas mengajar.

“Bayangkan, satu bangku diisi tiga anak. Ruangannya sempit, panas, dan terlalu ramai. Anak-anak jadi susah fokus untuk belajar. Ini bukan tempat belajar yang ideal, ” ucapnya dengan nada prihatin.

Keluhan tak berhenti di soal kapasitas kelas. Ia juga menyoroti kondisi fasilitas yang memprihatinkan.

“Kipas angin kecil, anginnya pun hampir tak terasa. Ruang jadi pengap, anak-anak cepat lelah. Tangga ke lantai atas juga menurut saya kurang aman untuk anak-anak kecil,” lanjutnya.

Ia pun mengkritisi kebijakan jam masuk sekolah yang terlalu pagi.

Baca Juga:  SMP Santo Yoseph Pemuda Mengadakan Pesta Kreativitas Siswa Pada Gelaran "Simphoni Sang Juara"

“Anak-anak harus sudah sampai jam setengah tujuh. Bayangkan yang rumahnya jauh, harus bangun subuh-subuh, buru-buru tiap pagi. Ini terlalu memaksa, padahal mereka masih kecil,” tambahnya.

Puncak kekecewaan disampaikan saat ia menyinggung soal pelaksanaan acara perpisahan saat anaknya masih duduk di tingkat TK. Ia menyebut dana sebesar Rp650 ribu dipotong langsung dari tabungan siswa tanpa banyak musyawarah, namun kegiatan yang diberikan jauh dari harapan.

“Enggak ada jalan-jalan, enggak ada kegiatan istimewa. Cuma makan-makan di kelas. Bahkan kue pun disuruh bawa sendiri dari rumah, dan itu pun dari anak-anak yang tidak ikut perpisahan. Yang kami terima cuma nasi bungkus, selesai,” ungkapnya geram.

Menurutnya, uang sebesar itu semestinya bisa dikelola untuk memberikan pengalaman yang lebih berkesan bagi anak-anak.

“Itu uang dari tabungan anak-anak. Tapi acaranya seperti dipaksakan. Sisa uang baru dikembalikan, tapi kami sebagai orang tua merasa tak diberi pilihan, ” tambahnya.

Ia berharap pihak sekolah maupun instansi pendidikan terkait di Kabupaten Deli Serdang tidak menutup mata terhadap kondisi ini. Dirinya meminta agar perbaikan nyata segera dilakukan demi kenyamanan dan keselamatan anak-anak.

“Kami para orang tua hanya ingin anak kami belajar dengan nyaman dan aman. Kalau memang ruang kelas tak cukup, jangan dipaksakan menggabungkan dua kelas. Tambah ruang kelas, benahi fasilitas, dan tolong jangan bebankan biaya perpisahan yang tak masuk akal. Enggak semua orang tua mampu, ” pungkasnya dengan nada harap.

TribuneIndonesia.com

Berita Terkait

Arief Martha Rahadyan: Selamat Hari Disabilitas Internasional 2025 
Hari KORPRI ke-54: Arief Martha Rahadyan Puji Dedikasi ASN dalam Mewujudkan Indonesia Maju
PADI Teguhkan Komitmen Perkuat Pendidikan Nasional Menuju Indonesia Emas
Pembangunan 4 RK (ruang kelas) dan 5 Toilet Sanitasi serta pembangunan 1 Ruangan Buku Serta Prabotan
Arief Martha Rahadyan: Selamat Hari Anak Sedunia 2025,Wujudkan Lingkungan Aman dan Masa Depan Cerah untuk Semua Anak
Edukasi Hukum Merambah Dayah: Kejati Aceh dan Bank Aceh Syariah Sinergi Bentuk Santri Melek Hukum
Sat Lantas Polres Tanah Karo Gelar Program Edukasi Keselamatan Berlalu Lintas di SMK Negeri 1 Kabanjahe
Program Jaksa Masuk Dayah Perkuat Literasi Hukum Santri Darul Munawwarah Kuta Krueng Pidie Jaya
Berita ini 52 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 19 Desember 2025 - 13:49

KPU Bali Lakukan Klarifikasi dan Pembinaan kepada KPU Kabupaten Badung Terkait Video Viral

Jumat, 19 Desember 2025 - 12:36

Gelar Operasi Lilin 2025, Polres Bitung Terjunkan 250 Personel Gabungan Amankan Nataru

Jumat, 19 Desember 2025 - 02:27

Peringati Hari Bela Negara, Kajari Bitung Pimpin Upacara Khidmat di Halaman Kantor

Jumat, 19 Desember 2025 - 01:54

Penumpukan sampah di Kota Bireuen Dipicu Longsor Blang Beururu, Penanganan Segera Dilakukan

Jumat, 19 Desember 2025 - 01:14

Percepat Pemulihan Pasca Bencana, HRD Kembali Boyong Kementerian PU dan Kementerian PKP ke Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 - 14:45

Pastikan Keamanan Nataru, Kapolsek Matuari Tinjau Pembangunan Pos Pelayanan Terminal Tangkoko

Kamis, 18 Desember 2025 - 12:48

Tokoh Pendiri Bireuen H.Subarni Agani Bertahun-tahun Sedekah, Zakat, dan Harapan Rakyat

Kamis, 18 Desember 2025 - 12:38

Rayakan Libur Akhir Tahun, Quest Vibe Dewi Sri Bali Tawarkan Promo Special Dengan Pengalaman Menginap Berkesan

Berita Terbaru

Pemerintahan dan Berita Daerah

Pemkab Deli Serdang Hibahkan 3 Kendaraan Operasional ke Polrestabes Medan

Jumat, 19 Des 2025 - 15:46

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x