Transformasi Perumahan di Sumut: 20 Ribu Rumah sebagai Tonggak Kemajuan Sosial

- Editor

Selasa, 4 November 2025 - 07:43

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MEDAN | TribuneIndonesia.com 

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, termasuk Real Estate Indonesia (REI) dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), untuk mewujudkan program pembangunan 20000 unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Program ini diharapkan mampu mengatasi kekurangan hunian layak serta meningkatkan kesejahteraan warga lapisan bawah di wilayah tersebut.

Kurangnya Transparansi dan Keberlanjutan Program

Walau pun secara resmi pemerintah dan pengembang menyatakan keberhasilan dan target ambisius, sejumlah indikator menunjukkan bahwa keberhasilan program ini belum sepenuhnya optimal dan memiliki tantangan tersendiri.

Beberapa di antaranya termasuk:

  • Ketimpangan Distribusi Lokasi: Sebagian besar pembangunan terpusat di wilayah tertentu, sementara daerah terpencil atau tertinggal masih membutuhkan perhatian khusus.
  • Proses Perizinan dan Lahan: Kendala administrasi dan perizinan masih menjadi batu sandungan bagi sebagian besar Pengusaha Property (Developer).
  • Keterbatasan Akses dan Fasilitas Pendukung: Meski hunian tersedia, beberapa lokasi pembangunan belum dilengkapi dengan fasilitas umum seperti akses jalan, air bersih, listrik dan fasilitas sosial lain memadai berpotensi mengurangi kenyamanan dan fungsi dari hunian itu sendiri.
  • Keterlibatan Warga dan Trans Paransi Data: Beberapa warga dan aktivis menyoroti kurangnya sosialisasi dan partisipasi warga dalam proses seleksi penerima manfaat. Data penerima rumah juga diduga belum sepenuhnya trans paran dan terbuka untuk publik, menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi mal administrasi dan penyalah gunaan.

Mencermati Tantangan dan Peluang

Melihat tantangan tersebut, sejumlah pengamat dan aktivis menilai bahwa keberhasilan program ini akan bergantung pada trans paransi, keberlanjutan pembangunan, serta partisipasi warga secara aktif. Pemerintah Sumut perlu meningkatkan pengawasan, mempercepat proses perizinan dan memastikan fasilitas penunjang lengkap agar pembangunan rumah benar-benar mampu memenuhi kebutuhan warga berpenghasilan rendah.

Peran Pengembang dan Pemerintah

Dari pihak pengembang, upaya peningkatan kualitas hunian dan kepastian legalitas lahan sangat diperlukan. Sedangkan dari sisi pemerintah, perlu ada evaluasi berkala dan laporan trans paran terkait perkembangan program ini agar publik dapat mengikuti dan memastikan bahwa dana dan sumber daya digunakan secara efisien dan tepat sasaran.

Langkah-Langkah Strategis untuk Keberlanjutan Program

Pemerintah pusat dan daerah perlu merancang langkah-langkah strategis guna mengatasi berbagai tantangan, seperti melakukan kajian menyeluruh terhadap infra struktur dan fasilitas pendukung, memperkuat sistem pengawasan dan pengendalian, serta melibatkan warga secara aktif dalam proses perencanaan, pembangunan hingga evaluasi.

Peningkatan Partisipasi dan Trans Paransi

Penguatan mekanisme partisipatif warga sangat penting agar program ini benar-benar akomodatif terhadap kebutuhan lokal. Dibutuhkan also peningkatan trans paransi dalam pengelolaan anggaran dan proses distribusi rumah supaya mengurangi potensi korupsi dan penyalah gunaan.

Baca Juga:  Miris! RS Alinda Husada Diduga Abaikan Pasien BPJS — Infus Habis Dibiarkan, GOWI Angkat Suara

Implementasi Solusi Teknologi

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat mempercepat proses verifikasi data penerima manfaat, memantau progres pembangunan secara real time dan meningkatkan trans paransi. Penggunaan sistem digital ini diharapkan mampu memudahkan warga dalam mengakses informasi dan berpartisipasi aktif.

Harapan ke Depan

Para ahli dan aktivis berharap agar program pembangunan 20 ribu rumah ini dapat menjadi tonggak keberhasilan dalam menyediakan hunian layak bagi warga berpenghasilan rendah di Sumut. Untuk itu, diperlukan sinergi kuat antara pemerintah, pengembang, warga dan semua pihak terkait.

Di sisi lain tantangan besar tetap ada, termasuk memastikan pembangunan berkelanjutan, mengatasi permasalahan administrasi dan menjamin keadilan distribusi hak atas hunian layak. Sekaligus memastikan bahwa program ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemerataan pembangunan sosial di seluruh wilayah Sumut.

Pemerintah daerah dan semua pihak terkait diimbau untuk memperkuat komitmen penuh terhadap trans paransi dan akuntabilitas. Hanya dengan kolaborasi efektif dan trans paran, program pembangunan 20 ribu rumah ini dapat membawa manfaat jangka panjang bagi warga Sumut dan menjadi model pembangunan perumahan bernilai tinggi bagi daerah lain.

Dengan komitmen kuat dari seluruh pihak, diharapkan pembangunan 20 ribu rumah ini tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga menghasilkan hunian layak, nyaman dan mampu meningkatkan kualitas hidup warga. Program ini menjadi momentum untuk menegaskan bahwa pembangunan perumahan harus berkelanjutan, termasuk aspek pendukungnya.

Kesimpulan

Program pembangunan 20 ribu rumah di Sumut merupakan langkah strategis dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warga berpenghasilan rendah dan memperkuat fondasi pembangunan sosial di daerah ini. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi, komitmen dan trans paransi dari semua pihak terkait.

Warga diharapkan turut aktif mengawasi proses pembangunan dan memastikan hak-hak mereka terpenuhi. Selain itu, pemerintah dan pengembang harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan serta kemunculan tantangan di lapangan.

Pesan untuk Masa Depan

Dengan kolaborasi solid dan komitmen bersama, program ini dapat menjadi model pembangunan perumahan berkelanjutan dan inklusif, serta mampu memberikan manfaat nyata bagi warga Sumut. Mari kita semua bersama-sama mewujudkan rumah layak berkualitas dan terjangkau demi masa depan lebih baik.

(Wisnu Pramashena Detra Cakra Sembiring, S.Sos)

Berita Terkait

PT.Nusantara Surya Sakti: Hadir dan Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir Pidie dan Pidie Jaya
PT Djarum Cabang Medan Salurkan 467 Paket Bantuan untuk Korban Banjir di Batang Kuis
Evergreen International Paper Salurkan Sembako bagi Warga Terdampak Banjir Tanjung Morawa
Graha Ronatama Sudah Diresmikan Sebagai Gedung Pertemuan Baru Untuk Publik
Pelindo Regional 1 Salurkan Mesin Penepung Untuk Sukseskan “Program Desa Bebas Karbon” di Desa Huta Tinggi Samosir
Pemerita kecamatan Batang kuis dan Satpol PP Sapu Bersih Bangunan Liar di Batang Kuis, Kemacetan Mulai Diatasi
DINAS PERKEBUNAN, PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BELUM MENYELESAIKAN TEMUAN BPK-RI PERWAKILAN ACEH TAHUN 2023.
*Pelindo Berbagi: Pelindo Regional 1 dan Polres Belawan Bersinergi Bantu Warga Terdampak Banjir Rob di Belawan*
Berita ini 23 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 14:45

Pastikan Keamanan Nataru, Kapolsek Matuari Tinjau Pembangunan Pos Pelayanan Terminal Tangkoko

Kamis, 18 Desember 2025 - 12:48

Tokoh Pendiri Bireuen H.Subarni Agani Bertahun-tahun Sedekah, Zakat, dan Harapan Rakyat

Kamis, 18 Desember 2025 - 12:38

Rayakan Libur Akhir Tahun, Quest Vibe Dewi Sri Bali Tawarkan Promo Special Dengan Pengalaman Menginap Berkesan

Kamis, 18 Desember 2025 - 08:52

Jaksa Tahan Mantan Keuchik Desa Karieng Kecamatan Peudada, Perkara Korupsi Dana APBG

Kamis, 18 Desember 2025 - 03:58

Nelayan Pateten Keluhkan Lonjakan Tarif Masuk Pelabuhan Pelindo yang Dinilai Tak Transparan

Kamis, 18 Desember 2025 - 03:56

Terduga Pelaku Pencurian Dihakimi Massa di Tembung, Polisi Lakukan Penanganan

Kamis, 18 Desember 2025 - 01:47

Seluruh Fasilitas SMAN 1 Samalanga Terendam Banjir Dan Lumpur Tebal “Bagaimanakah Nasib Peserta Didik Disekolah Ini”

Kamis, 18 Desember 2025 - 00:25

BPJS Gandeng Perguruan Tinggi Perkuat Pemodelan Aktuaria, Jaga Sustainabilitas JKN

Berita Terbaru