MEDAN |TribuneIndonesia.com-Ribuan warga dari berbagai daerah di Sumatera Utara memadati halaman Kantor Gubernur Sumatera Utara, Senin (10/11/2025), dalam aksi besar menuntut penutupan PT Toba Pulp Lestari (TPL). Massa yang tergabung dalam Sekretariat Bersama (Sekber) Gerakan Oikumenis untuk Keadilan Ekologis itu menyerukan keadilan ekologis dan perlindungan terhadap masyarakat korban dampak aktivitas perusahaan.
Dengan suara lantang, para pengunjuk rasa meneriakkan, “Bobby keluar! Bobby keluar!” mendesak Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution, untuk keluar menemui mereka dan mendengar langsung aspirasi rakyat.
Massa menuding aktivitas PT Toba Pulp Lestari telah menimbulkan kerusakan hutan, pencemaran lingkungan, dan bencana longsor di sejumlah daerah seperti Kabupaten Simalungun, Toba, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan.
Sekretaris Sekber, Pdt. JP Robinsar Siregar, dalam orasinya menegaskan bahwa perjuangan mereka bukan sekadar soal izin perusahaan, melainkan tentang hak hidup masyarakat dan kelestarian alam.
Apa yang kami suarakan ini bukan sekadar tentang izin perusahaan, tapi tentang kehidupan masyarakat dan kelestarian alam yang terus dirusak,” ujarnya.
Sekber juga mengecam pernyataan Gubernur Sumatera Utara pada 13 Oktober 2025 lalu, yang menyebut kegiatan PT TPL memiliki “alas hak sah dan tidak boleh dihalangi”. Menurut mereka, pernyataan itu menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap korporasi, bukan kepada rakyat.
Gubernur seharusnya berpihak pada rakyat, bukan pada izin formal perusahaan. Ketika rakyat menderita dan alam rusak, negara wajib berpihak pada keadilan ekologis,” tegas Robinsar.
Dalam aksi damai tersebut, massa menyampaikan empat tuntutan utama, yakni:
Mendesak Gubernur Sumatera Utara menyatakan kepedulian terhadap korban kriminalisasi dan kerusakan alam akibat aktivitas PT TPL.
Mendesak Gubernur hadir langsung di tengah masyarakat korban konflik agraria.
Mendesak Gubernur Sumatera Utara untuk menyurati Presiden RI, H. Prabowo Subianto, agar mencabut izin operasional PT TPL.
Mendesak Presiden Republik Indonesia untuk menutup PT Toba Pulp Lestari secara permanen.
Aksi berjalan tertib dan damai, di bawah pengawalan ketat dari Polda Sumatera Utara, Polrestabes Medan, dan Satpol PP Pemprov Sumut. Ribuan massa tetap bertahan di lokasi sambil menyerukan yel-yel perjuangan hingga sore hari.
Ilham Gondrong
















