Bitung, Sulut | Tribuneindonesia.com,
Selama dua pekan, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bitung menggelar Operasi Patuh 2025. Dari 14 hingga 27 Juli 2025, sebanyak 2.737 pelanggaran lalu lintas tercatat. Senin (28/07/25).
Operasi ini merupakan upaya konkret untuk menekan angka pelanggaran sekaligus mengurangi risiko kecelakaan di wilayah hukum Kota Bitung.
Kapolres Bitung AKBP Albert Zai, S.I.K., M.H. menegaskan bahwa operasi ini bertema “Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas”.
Melalui Kasat Lantas IPTU M. Syarif Subarkah, ia menyatakan bahwa tema tersebut selaras dengan visi pemerintah dalam membangun budaya keselamatan berkendara sebagai pondasi menuju masyarakat yang lebih maju.
Tujuh jenis pelanggaran menjadi fokus utama operasi tersebut, mulai dari pengendara di bawah umur, melawan arus, hingga penggunaan ponsel saat mengemudi.
Tak ketinggalan, pelanggaran seperti berkendara dalam pengaruh alkohol, boncengan lebih dari satu orang, tidak memakai helm, dan kelebihan kecepatan juga menjadi sasaran penindakan.
Selain tindakan represif, Satlantas Polres Bitung juga mengintensifkan pendekatan edukasi.
Sosialisasi digencarkan di berbagai lokasi, mulai dari sekolah-sekolah hingga komunitas pengendara, seperti pemilik motor matic, klub CBR, dan pengemudi roda empat (R4).

Media sosial turut dimanfaatkan untuk memperluas penyebaran pesan keselamatan.
Selama operasi berjalan, tercatat tujuh kasus kecelakaan dengan satu korban jiwa.
Data ini menjadi alarm keras bagi semua pengguna jalan akan pentingnya kedisiplinan. Dari total pelanggaran, 1.413 pengendara dikenakan tilang, sementara 2.737 lainnya hanya mendapat teguran.
Pelanggaran terbanyak masih didominasi oleh pengendara yang tidak mengenakan helm, mencapai 724 kasus. Di posisi berikutnya, helm non-SNI (77 kasus) dan pengendara di bawah umur (152 kasus) turut menyumbang angka signifikan.
Hal ini mengindikasikan bahwa kesadaran masyarakat akan keselamatan masih perlu ditingkatkan.
Kasat Lantas IPTU M. Syarif Subarkah mengingatkan agar keselamatan menjadi prioritas utama.
“Setiap tindakan kita di jalan memiliki dampak besar. Ketika kita tertib, bukan hanya kita yang selamat, tapi juga orang lain yang turut berbagi jalan,”
imbuhnya.
Ke depan, hasil Operasi Patuh 2025 diharapkan menjadi bahan evaluasi bersama.
Dengan kolaborasi antara penegakan hukum dan sosialisasi, Polres Bitung yakin dapat menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan secara berkelanjutan. (Kiti)
















