Bireuen/Tribuneindonesia.com
PD IPARI Bireuen menyelenggarakan Literasi Kemerdekaan yang dirangkai dengan materi merdeka versi kita, penyajian kemerdekaan di lapangan serta membahas kajian kemerdekaan menurut agama dan syariat islam, di Madrasah Aliyah Negeri 2 Bireuen, Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen Selasa 12 Agustus 2025.
Kegiatan ini menyampaikan materi kemerdekaan versi kita yang disampaikan oleh Mulyadi Zakaria, S. fil.I penyuluh Kecamatan Jeumpa dilanjutkan dengan menyajikan potret kemerdekaan di lapangan oleh Thaibullayakbal, S. HI penyuluh Kecamatan Kota Juang serta dibahas oleh Putri Mizanna, S. HI dengan bahasan Kemerdekaan menurut agama dan syariat Islam. Kegiatan tersebut dipandu oleh Fakhrurrazi, S. Sy.
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia dan 20 tahun perdamaian Aceh, Pengurus Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PD IPARI) Kabupaten Bireuen menyelenggarakan literasi Kemerdekaan yang dirangkai dengan memberikan pengetahuan serta pemahaman tentang kemerdekaan dan mengenang jasa para pahlawan.
Kegiatan yang dilaksanakan di MAN 2 BIREUEN, Kecamatan Kota Juang, Bireuen, pada Selasa (12/08/2025) ini dihadiri oleh sekitar 40 peserta dari kalangan penyuluh agama.
Mulyadi Zakaria, S.Fil.I dalan materi menyatakan bahwa Peringatan 80 tahun kemerdekaan ini juga menjadi momentum refleksi bagi bangsa Indonesia. Beberapa harapan dari masyarakat adalah agar kemerdekaan benar-benar terasa dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal kebebasan berpendapat dan keadilan hukum Selamat ulang tahun ke-80 Republik Indonesia. Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”,
Potret Merdeka di masyarakat mencerminkan rasa syukur, kebanggaan, dan tanggung jawab bersama untuk menjaga dan mengisi kemerdekaan.
Kemerdekaan bukan hanya warisan, tetapi amanah untuk terus dijaga demi masa depan yang lebih baik sebut Thaibullayakbal dalam kajiannya, Putri Mizanna dalam bahasannya menyebutkan Makna merdeka dalam Islam adalah konsep yang luas, mencakup kebebasan fisik, kemerdekaan jiwa dari hawa nafsu, kebebasan beribadah, berpikir, dan berpendapat, serta hak-hak individu. Semua ini harus berada dalam bingkai syariat Islam.
Ketua PD IPARI Bireuen, Drs. Muzakir Yacob, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif pengurus untuk menyatukan semangat kemerdekaan dengan rasa syukur atas perdamaian yang telah terjaga di Aceh selama dua dekade.
Sementara itu, Sekretaris II PD IPARI Bireuen, Zahrul Fuadi, S.Fil.I., M.Ag, mengatakan bahwa selama ini PD IPARI Bireuen terus bergerak aktif melaksanakan berbagai kegiatan penyuluhan dan program lainnya yang diamanahkan kepada pengurus.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menjaga kekompakan internal organisasi.
“Kita ingin PD IPARI Bireuen tetap solid, kompak, dan konsisten dalam mengabdi untuk umat. Kegiatan seperti ini menjadi momentum mempererat silaturahmi sekaligus memperkuat peran penyuluh agama di tengah masyarakat,” ujarnya.
PD IPARI Bireuen berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa sebagai bagian dari kontribusi penyuluh agama dalam pembinaan moral, spiritual, dan sosial di tengah masyarakat.(*)















