OPINI: Di Tengah Efisiensi, Mengapa Gaji DPR yang Naik?

- Editor

Senin, 18 Agustus 2025 - 11:52

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TribuneIndonesia.com

Pidato tahunan Presiden Republik Indonesia yang disampaikan di hadapan sidang bersama DPR dan DPD RI pada 16 Agustus lalu membawa pesan tegas tentang efisiensi anggaran negara. Pemerintah menyampaikan bahwa di tengah dinamika global dan kebutuhan akan belanja prioritas, tidak akan ada kenaikan gaji bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tahun anggaran mendatang.

Namun belum kering pidato tersebut disambut publik dengan narasi yang jauh berbeda di media sosial. Beredar informasi bahwa anggota DPR RI justru akan menerima kenaikan gaji yang fantastis. Kenaikan disebut-sebut bisa mencapai Rp 100 juta per bulan, ada juga informasi yang berkembang bukan gaji yang naik tetapi anggaran biaya rumah dinas anggota legislatif yang dikabarkan meningkat menjadi Rp 50 juta per bulan. Informasi ini memang belum sepenuhnya diklarifikasi secara resmi, tetapi sudah berkembang di beberapa media nasional yang memberitakan kenaikan tersebut dan hal tersebut membuat gelombang kekecewaan publik telah terlanjur membuncah.

Wajar bila publik merasa dikhianati

Kenaikan gaji anggota DPR, jika benar adanya, jelas mencederai rasa keadilan sosial. Di saat masyarakat merasakan beratnya beban hidup akibat inflasi dan stagnasi ekonomi, dan ASN  yang merupakan garda pelayanan negara tidak mendapat kenaikan penghasilan, justru para wakil rakyat yang selama ini dinilai minim kontribusi langsung terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat, mendapat tambahan fasilitas dan tunjangan.

Perlu dicatat, setiap rupiah yang digelontorkan negara seharusnya berdampak pada kesejahteraan masyarakat luas. Jika gaji ASN dinaikkan, efek dominonya terhadap perekonomian lebih jelas: daya beli meningkat, konsumsi rumah tangga terdongkrak, dan pada akhirnya mendorong perputaran ekonomi nasional. Namun, kenaikan gaji DPR lebih bersifat personal dan tertutup dalam lingkaran elite.

Baca Juga:  Seratus Hari Kosong: Bireuen Menunggu, Pemerintah Terlena

Apakah ada urgensi kenaikan gaji DPR? Apakah kinerja mereka telah mengalami lonjakan signifikan dalam produktivitas legislasi, pengawasan, dan representasi rakyat? Data menunjukkan bahwa banyak RUU strategis masih mangkrak, dan kehadiran anggota dalam rapat pun kerap menjadi sorotan.

Pemerintah dan DPR harus menyadari, kepercayaan publik adalah aset yang lebih mahal dari sekadar tunjangan dan gaji. Di tengah kondisi negara yang membutuhkan solidaritas sosial, semestinya para wakil rakyat menjadi teladan dalam hidup sederhana dan efisiensi. Bila tidak, maka jangan heran bila publik semakin apatis terhadap parlemen.

Transparansi, akuntabilitas, dan keberpihakan pada rakyat harus menjadi fondasi utama setiap kebijakan penganggaran. Jika ada rencana kenaikan gaji DPR, sudah sepatutnya dibuka ke publik, dijelaskan alasan dan urgensinya, dan dievaluasi bersama secara objektif.

Dibalik ini, masih banyak rakyat yang kelaparan, kesulitan mata pencaharian, rakyat yang tinggal digubuk yang dibawah kata layak untuk menjadi tempat tinggal. Rakyat yang kesulitan untuk melanjutkan pendidikan anak-anaknya.

Karena dalam demokrasi, wakil rakyat adalah pelayan rakyat bukan sebaliknya.

Penulis : Chaidir Toweren Mahasiswa Fakultas Hukum Ekonomi Syari’ah (HES)

Berita Terkait

Presiden Prabowo Diminta Segera Tetapkan Rakutta Sembiring Brahmana sebagai Pahlawan Nasional sekaligus diberikan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan
Arief Martha Rahadyan Dukung Penuh Pengembangan Bali Maritime Tourism Hub sebagai Proyek Strategis Nasional
Arief Martha Rahadyan: Penetapan 44 Kawasan Industri Bukti Keseriusan Pemerintah Bangun Ekonomi Merata
Arief Martha Rahadyan Ajak Generasi Muda Bergerak dan Berinovasi untuk Indonesia Emas 2045
Asal Jadi! Revitalisasi SDN Cikayas 3 Digeruduk Sorotan — Pengawasan Lemah, Kualitas Diragukan, Kepala Sekolah Bungkam
Bagaimana Aku Takut pada Kemiskinan, Sedang Aku Hamba dari Dia yang Maha Kaya
Arief Martha Rahadyan,B.Sc ,M.Sc,.: Prabowo Teguhkan ASEAN Sebagai Poros Stabilitas Kawasan
Peran ibu bupati aceh timur di garis depan melawan stanting melalui Edukasi Perilaku Higienis dan racun lingkungan
Berita ini 122 kali dibaca
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 16:33

Presiden Prabowo Diminta Segera Tetapkan Rakutta Sembiring Brahmana sebagai Pahlawan Nasional sekaligus diberikan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan

Rabu, 29 Oktober 2025 - 14:24

“Bupati Letakkan Batu Pertama, Kantor Camat Tanjung Morawa Siap Jadi Simbol Pelayanan Publik Modern”

Rabu, 29 Oktober 2025 - 13:40

BKPSDM: Layanan Kepegawaian Dipersulit & Pungli Tidak Benar

Rabu, 29 Oktober 2025 - 13:19

BKPSDM: Layanan Kepegawaian Dipersulit & Pungli Tidak Benar

Rabu, 29 Oktober 2025 - 04:00

Ketua TP PKK Deli Serdang Kunjungi Desa Tumpatan Nibung: Dorong Keberhasilan 10 Program Pokok PKK

Rabu, 29 Oktober 2025 - 03:37

Arief Martha Rahadyan Dukung Penuh Pengembangan Bali Maritime Tourism Hub sebagai Proyek Strategis Nasional

Rabu, 29 Oktober 2025 - 03:33

Arief Martha Rahadyan: Penetapan 44 Kawasan Industri Bukti Keseriusan Pemerintah Bangun Ekonomi Merata

Rabu, 29 Oktober 2025 - 00:48

Bawaslu Kota Sibolga Raih Predikat Informatif dari Bawaslu RI

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x