Mencari Kambing Hitam di Tengah Kegalauan: Catatan Kritis atas Mutasi Pejabat di Bener Meriah

- Editor

Jumat, 30 Mei 2025 - 03:59

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Chaidir Toweren, SE., KJE

Bener Meriah | TribuneIndonesia.com

Langkah Pemerintah Kabupaten Bener Meriah yang baru-baru ini melakukan mutasi terhadap puluhan pejabat eselon III dan IV telah menyulut perbincangan hangat di ruang publik. Momentum ini, yang seharusnya menjadi awal baru dalam pembenahan birokrasi, justru meninggalkan banyak tanya dan tafsir.

Pernyataan Bupati Tagore Abubakar saat pelantikan menjadi titik api dari keresahan itu. “Mutasi ini bertujuan untuk kemajuan daerah. Dan perlu diketahui, kondisi Bener Meriah hari ini tidak baik-baik saja diakibatkan pemimpin sebelumnya,” ujar Tagore, sebagaimana dikutip dari sejumlah media.

Di tengah krisis kepercayaan terhadap birokrasi, narasi ini mengesankan bahwa kepemimpinan saat ini tengah mencari pembenaran, bukan solusi. Kritik terhadap warisan pemerintahan sebelumnya tentu sah dan lazim dalam politik, namun bila disampaikan dalam kerangka emosional, alih-alih membangun narasi perubahan, yang terjadi justru polarisasi.

Antara Reformasi dan Revansisme

Mutasi besar-besaran yang dilakukan dalam suasana penuh kekecewaan rawan disalahartikan sebagai tindakan revansisme politik. Bila benar demikian, maka kita sedang menyaksikan satu babak dari siklus yang terus berulang: pemerintahan berganti, dan setiap kali itu terjadi, yang ditinggalkan hanyalah saling tuding dan pembongkaran struktur.

Alih-alih reformasi birokrasi, ini tampak seperti upaya mencari kambing hitam dari sebuah kegagalan kolektif. Sebab, dalam tata kelola pemerintahan, keberhasilan maupun kegagalan adalah hasil kerja (atau abai) dari sistem, bukan semata-mata individu.

Kritik terhadap pemerintahan sebelumnya perlu disampaikan dengan data, bukan dengan generalisasi. Bila benar terdapat kekacauan keuangan dan penempatan pejabat yang tidak profesional, maka langkah perbaikan perlu dibarengi dengan transparansi dan uji publik, bukan sekadar pernyataan politis yang menggiring opini.

Baca Juga:  5 Kepala Daerah Menunggu Hasil Putusan MK di Aceh

Warisan Tak Selalu Cacat, Kepemimpinan Tak Selalu Suci

Setiap pemimpin mewarisi kondisi yang tidak ideal, dan setiap pemimpin juga akan mewariskan sesuatu kepada penerusnya. Di sinilah pentingnya kesadaran bahwa membangun daerah adalah pekerjaan jangka panjang, lintas rezim, dan melibatkan konsistensi kebijakan, bukan sekadar pergantian kursi.

Kita tidak ingin Bener Meriah menjadi panggung politik sesaat, tempat aktor-aktornya sibuk mempertontonkan drama politik daripada memperbaiki tata kelola. Ketika publik menunggu solusi, yang mereka dapati justru pernyataan emosional dan kebijakan yang terkesan reaktif.

Mutasi bukan sekadar soal mengganti nama dalam struktur birokrasi. Ia adalah tentang harapan baru, arah baru, dan yang paling penting: integritas serta kapabilitas. Bila mutasi dilakukan hanya berdasarkan kekecewaan dan dendam politik, maka kita tidak sedang membangun, tapi meruntuhkan lagi dan lagi.

Rakyat tidak butuh kambing hitam. Mereka butuh kejelasan arah. Bener Meriah tidak akan maju jika pemimpinnya sibuk menengok ke belakang sambil menuding. Maju berarti menatap ke depan dengan keberanian mengambil tanggung jawab penuh , atas apa yang diwariskan, dan apa yang akan ditinggalkan.

Penulis saat ini sedang menyelesaikan studi HES serta aktif menulis dan juga ketua salah satu organisasi pers

Berita Terkait

“Cinta dan Lahan Kaki Lima Duel Epik di Pelataran Cafe Agam”
Ketika Hati, Pikiran, dan Perbuatan Tak Sejalan (Refleksi Untuk Wakil Rakyat)
Aksi Ujuk Rasa Sejumlah Elemen Masyarakat, Disambut Hangat Ketua DPRD Lamsel Bersama Bupati, Kapolres dan Dandim 0421
Viral Ojol Makan Siang di Istana, Sepatu Mewah Jadi Sorotan Publik
Muskab VI IPSI Lampung Selatan 2025: Bupati Egi Dukung IPSI Jadi Garda Pelestarian Budaya dan Prestasi
Sekilas Antara Reformasi 1998 dan Demonstrasi Saat Ini: Perbedaan Konteks, Pemicu, dan Dinamika
AWPI Serukan Perdamaian dan Kecam Provokasi di Tengah Ketegangan Nasional
Rapat Penetapan Pengurus GBNN Aceh Tenggara Tahap II Resmi Digelar
Berita ini 440 kali dibaca
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Rabu, 3 September 2025 - 16:10

Massa HMI Kepung DPRD Medan, Wong Chun Sen Absen, Tiga Wakil Ketua Turun Meredam

Rabu, 3 September 2025 - 14:22

RSU Mitra Guray Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kotarih, Warga Antusias

Rabu, 3 September 2025 - 03:36

Ketua DPRA Zulfadli Tuai Kontroversi, Usul Pemisahan Aceh dari Pusat

Rabu, 3 September 2025 - 02:39

Prabowo Sepakat Cabut Tunjangan Jumbo DPR, Gelombang Demo Tak Terbendung

Selasa, 2 September 2025 - 13:45

Sinergi Jurnalis, TNI, dan Pemerintah Desa Sukses Gelar Pasar Murah di Sugiharjo

Selasa, 2 September 2025 - 13:43

Tiga Kandidat Berebut Kursi Keuchik Pulo Ara Geudong Teungoh, Generasi Muda Jadi Harapan Baru

Selasa, 2 September 2025 - 08:52

Yonif TP.852/ABY Hadirkan Beras Murah, Warga Sugiharjo Antusias Sambut Program

Selasa, 2 September 2025 - 08:18

Arief Martha Rahadyan, B.Sc., M.Sc.,: Selamat & Sukses atas Hari Lahir Kejaksaan Republik Indonesia ke-80

Berita Terbaru

oplus_0

Feature dan Opini

“Cinta dan Lahan Kaki Lima Duel Epik di Pelataran Cafe Agam”

Rabu, 3 Sep 2025 - 15:49

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x