Masyarakat Pejuang Keadilan di Pidie Menolak atas Kehadiran Batalyon Baru di Aceh

- Editor

Rabu, 11 Juni 2025 - 10:58

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pidie|Tribuneindonesia.com

Masyarakat yang tergabung dalam pejuang keadilan di Pidie ingin menggelar aksi unjuk rasa di Blang Malu dengan tuntutan atas penolakan kehadiran batalyon baru di tanah Aceh,tetapi dalam hal ini dari pihak Polres,melalui Kasat Reskrim Pidie, AKP Dedy Miswar SSos.MH,meminta dan mengingatkan untuk melengkapi serta mengikuti SOP menyangkut izin keramaian terlebih dahulu,Rabu 11 Juni 2025.

Di dalam diskusi bersama pihak Polres,masyarakat Pidie atas nama aliansi pejuang keadilan mengutarakan aspirasi perihal penolakan keras atas kebijakan pemerintah pusat di bawah

Dinas Penerangan Angkatan Darat dengan wacana pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan di beberapa wilayah,salah satunya di Pidie.

Program pembentukan BTP dari Pusat untuk mendukung pencapaian swasembada pangan yang nanti nya, setiap batalyon ini bakal dilengkapi unsur kompi peternakan, pertanian, perikanan, dan kesehatan di wilayah Pidie,di anggap tidak sejalan seperti yang telah di maktub dalam MoU Helsinki.

Azilul Nazirna Tiro, menyampaikan pada poin 4 dalam nota MoU Helsinki secara eksplisit telah membatasi jumlah personel militer dan kepolisian organik di Aceh, Keberadaan TNI di Aceh dibatasi oleh kesepakatan yang dilahirkan oleh GAM dan Pemerintah Pusat sehingga menjadi catatan penting dalam perjalanan perdamaian di Aceh pada 15 september 2005,dalam klausul 4.11 MoU Helsinki dengan jumlah TNI organik yang boleh berada di Aceh sebanyak 14.700 orang dan Polisi Organik 9.100 orang.

Baca Juga:  Hari Jadi ke-79 Deli Serdang: Rapat Paripurna Istimewa DPRD Berlangsung Meriah dan Penuh Semangat Pembangunan

Lanjut Azilul ,penambahan Batalyon di Aceh itu menurutnya tidak mengindahkan nota hasil perjanjian antara GAM dan RI, dan ini telah mencederai, mengesampingkan perjanjian sebelumnya.Azilul meminta kejelasan pemerintah terhadap pemahaman ini,supaya benar-benar menjadi dasar penguatan damai di Aceh sebagai hukum tertinggi bagi kedua belah pihak secara prinsip,” ucap Azilul.

Ali Maulana,dirinya juga mengkritisi alasan penambahan pasukan Batalyon dikaitkan untuk ketahanan pangan,menurutnya persoalan pangan lebih tepat menjadi kewenangan sektor sipil,bukan militer,”ujarnya

Lanjutnya,pembentukan batalyon ini telah mengabaikan semangat perdamaian Aceh pasca penandatanganan Nota Kesepahaman Helsinki (MoU Helsinki) pada 2005 silam,”tuturnya.

Ini bukan semata-mata soal menolak kehadiran TNI, tetapi persoalan menghormati MoU Helsinki yang telah membawa perdamaian. Pendekatan keamanan di Aceh seharusnya berbasis sipil yang dibutuhkan masyarakat adalah kesejahteraan, bukan penambahan batalyon,” sebutnya lagi.

Masyarakat mengingatkan apabila tuntutan mereka tidak di indahkan,untuk ke depan mereka akan membuat aksi dengan jumlah massa yang besar dengan tetap menyuarakan penolakan terhadap permasalahan BTP serta kepada pihak pemerintah Aceh kami sampaikan untuk mengambil sikap tegas terhadap poin tuntutan rakyat ini.

Berita Terkait

Deli Serdang Raih Penghargaan Nasional atas Kinerja Cemerlang Cegah Stunting
Lapas Binjai Gelar Bakti Sosial Peringati Hari Bakti Kemenimipas
Dana Koperasi Merah Putih Sumut Diduga Disalah Gunakan, Naslindo Sirait Jadi Sorotan
Pengajian Muslimah Asri di Pagar Merbau Teguhkan Semangat Kebersamaan dan Iman
Jambore Cabang IV Pramuka Simeulue, Wadah Pembentukan Karakter dan Kepemimpinan Generasi Muda
DPRD Siantar Pelajari Strategi PAD ke Bapenda Deli Serdang
Pemkab Deli Serdang Rangkul Akademisi USU untuk Keseimbangan Alam dan Pembangunan
Dukungan Mengalir untuk Arief Martha Rahadyan, Pemuda Potensial yang Diusulkan Jadi Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi
Berita ini 518 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 12 November 2025 - 09:46

Peduli Sesama, Imigrasi Medan Bagikan 2,5 Ton Beras kepada Ojol dan Masyarakat

Rabu, 12 November 2025 - 09:37

Pemerintah Aceh dan Pemkab Bireuen Perkuat Sinergi Tangani Dampak Sosial Pasca Banjir

Rabu, 12 November 2025 - 08:57

Rumah Sakit Swasta Harus Profesional Mengelola Limbahnya.

Rabu, 12 November 2025 - 08:11

Kemenag bersama Kodim 0111 dan IPARI Bireuen Perkuat Gerakan Wakaf Produktif

Selasa, 11 November 2025 - 12:12

Gebyar PPDB 2025, Kapolsek Matuari Ajak Pelajar Bitung Masuk SMA Kemala Bhayangkara

Selasa, 11 November 2025 - 09:39

​Bitung Bidik WBBM 2026, Polres Bitung Perkuat Integritas Lewat Kunjungan TPI Polri

Selasa, 11 November 2025 - 04:32

Iskandar alias Tuih : Stop Pencitraan, Rakyat Bireuen Tagih Janji Bupati

Selasa, 11 November 2025 - 01:34

Kajati Sulut Pimpin Peringatan Hari Pahlawan 2025, Nilai Kesabaran dan Pengabdian Jadi Sorotan Utama

Berita Terbaru

Pemerintahan dan Berita Daerah

Deli Serdang Raih Penghargaan Nasional atas Kinerja Cemerlang Cegah Stunting

Rabu, 12 Nov 2025 - 11:42

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x