Langsa di Simpang Jalan, Saat Elit Politik Mengkhianati Harapan Rakyat

- Editor

Kamis, 15 Mei 2025 - 16:12

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Chaidir Toweren

TribuneIndonesia.com

Gelombang protes dari Forum Masyarakat Sipil Peduli (SOMASI) Kota Langsa yang berlangsung damai dalam tiga aksi beruntun bukan sekadar aksi spontanitas. Ia lahir dari kekecewaan mendalam masyarakat terhadap lumpuhnya fungsi lembaga DPRK Langsa yang telah menghambat proses penetapan tatib, AKD, hingga pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih.

Di tengah keresahan itu, publik sempat menarik napas lega. Unsur pimpinan dan seluruh ketua fraksi, kecuali Wakil Ketua II yang sedang berhalangan karena urusan keluarga, akhirnya bersepakat mengakhiri kebuntuan. Komitmen bersama yang diumumkan ke publik dianggap sebagai titik balik yang telah lama dinanti. Kota Langsa butuh pemimpin definitif, bukan kekuasaan yang digantung oleh kepentingan kelompok.

Namun, tak butuh waktu lama untuk harapan itu kembali terguncang. Isu berkembang bahwa salah satu fraksi oposisi mulai “bermain halus”, berpindah haluan ke kubu Wali Kota terpilih. Benarkah? Sampai tulisan ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi. Beberapa anggota dewan yang coba dihubungi tidak menjawab. Mereka lebih memilih diam, seolah lupa bahwa di luar sana rakyat sedang menunggu kepastian.

Jika kabar ini benar, maka yang terjadi bukan sekadar dinamika politik biasa. Ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap komitmen kolektif. Ini adalah isyarat bahwa kompromi yang dibuat hanya basa-basi politik tanpa niat menyelesaikan persoalan. Ketika elite politik lebih sibuk mengamankan posisi dan kepentingan, maka rakyat kembali menjadi korban.

Baca Juga:  Di Balik Senyuman Itu, Kenangan Tak Pernah Hilang

Politik semacam ini adalah racun bagi demokrasi lokal. Mengulur waktu pelantikan kepala daerah terpilih adalah bentuk sabotase terhadap proses demokrasi yang sah. Maka wajar jika hari ini publik marah, curiga, dan muak.

Kota Langsa tidak bisa terus menjadi korban dari elit yang tidak bertanggung jawab. DPRK Langsa harus diingatkan, bahwa kekuasaan yang mereka emban bersumber dari suara rakyat, dan setiap pengkhianatan atas suara itu akan selalu punya konsekuensi.

Bila kesepakatan yang telah diumumkan gagal dijalankan, maka masyarakat sipil harus bersatu menuntut pertanggungjawaban politik dan moral dari para pihak yang mengingkarinya. Sudah cukup kerusakan yang terjadi. Kota ini butuh pemimpin, bukan konflik yang terus diperpanjang.

Langsa berdiri di simpang jalan, kembali terseret dalam lumpur konflik kepentingan, atau melangkah tegak menuju pemerintahan yang definitif. Pilihannya ada di tangan mereka yang saat ini sedang bermain di ruang kekuasaan. Jangan buat rakyat kecewa yang akhirnya akan berdampak tidak baik yang nantinya dapat menyerang balik.

Berita Terkait

Adi Warman Lubis Pimpin Langsung Aksi Kemanusiaan TKN Kompas Nusantara ke Aceh Tamiang
PADI Serukan Aksi Tegas atas Penebangan Liar Pasca Banjir Bandang
Belajar dari Bencana Banjir 2025, Rusaknya Tanggul Percut Ancam Keselamatan Warga
PADI Teguhkan Komitmen Perkuat Pendidikan Nasional Menuju Indonesia Emas
Ijeck Instruksikan Kader PP Buka Posko dan Dapur Umum
Tokoh Masyarakat H. Nurdin Barus Apresiasi PT Bhineka Perkasa Jaya Sulap Lahan Tidur Jadi Pusat Kuliner UMKM
Ketika Keberanian Menjadi Awal dari Segala Prestasi
Berita ini 304 kali dibaca
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 14:45

Pastikan Keamanan Nataru, Kapolsek Matuari Tinjau Pembangunan Pos Pelayanan Terminal Tangkoko

Kamis, 18 Desember 2025 - 12:48

Tokoh Pendiri Bireuen H.Subarni Agani Bertahun-tahun Sedekah, Zakat, dan Harapan Rakyat

Kamis, 18 Desember 2025 - 12:38

Rayakan Libur Akhir Tahun, Quest Vibe Dewi Sri Bali Tawarkan Promo Special Dengan Pengalaman Menginap Berkesan

Kamis, 18 Desember 2025 - 08:52

Jaksa Tahan Mantan Keuchik Desa Karieng Kecamatan Peudada, Perkara Korupsi Dana APBG

Kamis, 18 Desember 2025 - 03:58

Nelayan Pateten Keluhkan Lonjakan Tarif Masuk Pelabuhan Pelindo yang Dinilai Tak Transparan

Kamis, 18 Desember 2025 - 03:56

Terduga Pelaku Pencurian Dihakimi Massa di Tembung, Polisi Lakukan Penanganan

Kamis, 18 Desember 2025 - 01:47

Seluruh Fasilitas SMAN 1 Samalanga Terendam Banjir Dan Lumpur Tebal “Bagaimanakah Nasib Peserta Didik Disekolah Ini”

Kamis, 18 Desember 2025 - 00:25

BPJS Gandeng Perguruan Tinggi Perkuat Pemodelan Aktuaria, Jaga Sustainabilitas JKN

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x