Balai KSDA Bali Tanam 3.000 Pohon di TWA Gunung Batur

- Editor

Minggu, 14 Desember 2025 - 13:00

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bangli|Tribuneindonesia.com

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Bali mendukung pelaksanaan Bali Reforestation Festival (BRF) XVIII bertempat di Blok Bukit Payang, Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Batur Bukit Payang, Kintamani, Kabupaten Bangli, Minggu (14/12/25).

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya rehabilitasi kawasan hulu yang memiliki peran penting bagi keseimbangan lingkungan Bali,

Pelaksanaan BRF XVIII merupakan hasil kolaborasi antara Balai KSDA Bali, Yayasan Bali Hijau Lestari (YBHL), dan Asia Green Forest Network (AGFN) Japan.

Kolaborasi ini mencerminkan sinergi antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan mitra internasional dalam mendukung pengelolaan kawasan konservasi secara berkelanjutan.

Pada kegiatan ini dilakukan penanaman sebanyak 3.000 pohon yang terdiri dari jenis Ampupu, Beringin, dan Cemara Gunung.

Jenis-jenis tersebut dipilih karena memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap kondisi kawasan Gunung Batur serta berperan dalam menjaga keseimbangan lingkungan kawasan hulu.

Penanaman dilakukan pada lokasi-lokasi yang telah ditetapkan sebagai area rehabilitasi di dalam kawasan TWA Gunung Batur Bukit Payang.

Kegiatan ini diikuti oleh 305 peserta yang berasal dari berbagai unsur, mulai dari komunitas, lingkungan, mahasiswa, institusi pendidikan, dunia usaha, tenaga kesehatan, hingga relawan lintas profesi.

Keterlibatan berbagai pihak tersebut menunjukkan tingginya kepedulian masyarakat terhadap upaya rehabilitasi kawasan konservasi.

Sejumlah komunitas dan institusi yang terlibat antara lain Mapala Cakra Buana Politeknik Negeri Bali, Fakultas Bahasa Asing Universitas Mahasaraswati, Siswa Pecinta Alam Provinsi Bali, RS Bhakti Rahayu, masyarakat mitra Balai KSDA Bali, PMI Kabupaten Bangli, serta komunitas Orang Indonesia (OI) dan relawan peduli lingkungan lainnya.

Kehadiran para peserta memperkuat semangat kebersamaan dalam menjaga kawasan konservasi sebagai bagian penting dari lingkungan hidup Bali.

Kepala Balai KSDA Bali, Ratna Hendratmoko, Manusia unggul setidaknya memiliki tiga nilai utama: bekerja dengan hati, memiliki teman dan saudara dalam setiap langkah, serta terus berkontribusi untuk mempercantik bumi ini.

Baca Juga:  Beras, Antrian dan Harapan: Ketika Rakyat Miskin Harus Bertarung untuk 10 KG Beras dari Vihara

Salah satu indikator keberhasilan dalam kegiatan penanaman bukan hanya soal jumlah pohon yang ditanam, tetapi ketika mampu menginspirasi dan memberikan dorongan kepada publik serta masyarakat luas, sehingga ke depannya dapat menjadi gerakan bersama.

Menanam bukan sekadar aktivitas, melainkan gaya hidup dan menjadi sebuah kebanggaan.

“Konservasi bukan hanya milik Balai KSDA Bali, melainkan milik bersama. Kami mohon dukungan seluruh pihak untuk konservasi alam di Bali, dan jangan sangsikan bahwa Balai KSDA Bali merupakan garda terdepan dalam upaya konservasi alam di Bali,”

Ujar Kepala Balai KSDA Bali.

Selain penanaman pohon, Bali Reforestation Festival XVIII juga menjadi sarana edukasi dan penguatan jejaring antar pemangku kepentingan. Kawasan Kintamani dengan karakter lahan berbatu dan berpasir dinilai sebagai lokasi yang memerlukan perhatian berkelanjutan dalam upaya rehabilitasi kawasan hutan.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari social movement yang diinisiasi oleh YBHL bersama Balai KSDA Bali sebagai bentuk komitmen kami dalam mendukung upaya konservasi alam. YBHL bersama para relawan siap berkontribusi dan terlibat aktif dalam berbagai kegiatan pelestarian lingkungan di Provinsi Bali. Ke depan, gerakan ini tidak hanya difokuskan di kawasan TWA Gunung Batur Bukit Payang, tetapi juga akan dilaksankan ke kawasan konservasi lainnya, seperti TWA Danau Buyan-Tamblingan serta wilayah lain yang memiliki potensi konservasi,”

Ujar Ketua YBHL, I Nyoman Gede Bayu Wiratama Suwedia.

Balai KSDA Bali berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh kolaborasi yang berkelanjutan dalam mendukung pengelolaan kawasan konservasi, khususnya di kawasan hulu yang memiliki fungsi strategis bagi keberlanjutan lingkungan Bali. (rls)

Berita Terkait

BPJS Gandeng Perguruan Tinggi Perkuat Pemodelan Aktuaria, Jaga Sustainabilitas JKN
Utamakan Keyamamanan Paling Pertama Dilokasi Pengungsi Banjir Bandang Agara
Wapres RI Hadir Ke kabupaten Gayo Lues
Atasi Ancaman Kelaparan Pasca Bencana Alam Relawan Pemuda Gayo Tembus Jalur Ekstrim Salurkan Bantuan 13 Ton Beras
​Polres Bitung Kawal Pembangunan Jalan Poros KEK, Proses Pembongkaran Berlangsung Kondusif
Polres Bitung Amankan Pembongkaran Pos Komunitas di Kawasan Ekonomi Khusus
​Kapolsek Lembeh Selatan Kawal Program Pendidikan dan Gizi di Wilayah Kepulauan
Peduli Bencana Gayo Tragong Aceh Tengah Tempuh Jarum Ekstrim Salurkan 1,5 Ton Bantuan Untuk Korban Bencana Alam
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 00:25

BPJS Gandeng Perguruan Tinggi Perkuat Pemodelan Aktuaria, Jaga Sustainabilitas JKN

Kamis, 18 Desember 2025 - 00:12

Utamakan Keyamamanan Paling Pertama Dilokasi Pengungsi Banjir Bandang Agara

Rabu, 17 Desember 2025 - 15:27

Wapres RI Hadir Ke kabupaten Gayo Lues

Rabu, 17 Desember 2025 - 12:59

Atasi Ancaman Kelaparan Pasca Bencana Alam Relawan Pemuda Gayo Tembus Jalur Ekstrim Salurkan Bantuan 13 Ton Beras

Rabu, 17 Desember 2025 - 11:41

​Polres Bitung Kawal Pembangunan Jalan Poros KEK, Proses Pembongkaran Berlangsung Kondusif

Rabu, 17 Desember 2025 - 06:25

​Kapolsek Lembeh Selatan Kawal Program Pendidikan dan Gizi di Wilayah Kepulauan

Rabu, 17 Desember 2025 - 04:12

Peduli Bencana Gayo Tragong Aceh Tengah Tempuh Jarum Ekstrim Salurkan 1,5 Ton Bantuan Untuk Korban Bencana Alam

Rabu, 17 Desember 2025 - 04:06

Kapolres Ucapkan Terimakasih Pada Ketua DPRK dan Tim Tragong

Berita Terbaru

Sosial

Wapres RI Hadir Ke kabupaten Gayo Lues

Rabu, 17 Des 2025 - 15:27