Bali|Tribuneindonesia.com
Djakarta Warehouse Project 2025 (DWP 2025) baru saja digelar selama tiga hari, pada 12-14 Desember 2025, di GWK Cultural Park, Bali, Senin (15/12/25).
Untuk ketiga kalinya, GWK Cultural Park kembali dipercaya sebagai venue penyelenggaraan Festival Musik Elektronik berskala internasional dan menegaskan konsistensi GWK sebagai pilihan utama untuk event kelas dunia yang memadukan skala besar, kreativitas, dan pengalaman visual yang ikonik.
Dengan kapasitas hingga 25.000 pengunjung per hari, GWK Cultural Park menghadirkan kawasan event terbuka yang dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan Festival berskala internasional.
Infrastruktur yang terencana, sistem sirkulasi yang tertata, serta lanskap monumental dengan latar Patung Garuda Wisnu Kencana menjadi daya tarik utama yang membedakan GWK dari lokasi MICE lainnya.
Keunikan ini menjadikan GWK sebagai representasi kuat Indonesia di mata audiens global.
“Tidak banyak venue yang memiliki latar ikonik seperti Patung Garuda Wisnu Kencana. Inilah yang memberikan karakter tersendiri bagi setiap acara kelas internasional yang digelar di GWK,”
Ujar Ch. Rossie Andriani, Direktur Operasional GWK Cultural Park
Penyelenggaraan DWP 2025 di GWK juga kembali menegaskan bahwa identitas budaya Bali tetap menjadi bagian penting dalam Festival Internasional.
Hal ini tercermin melalui momen Bhinneka Tunggal Ika dalam rangkaian pembukaan, yang ditampilkan lewat pertunjukan Kecak khas GWK, menghadirkan harmoni antara tradisi Bali dan energi musik elektronik modern.
“Pengunjung tidak hanya datang untuk menikmati musik, tetapi juga untuk merasakan pengalaman Bali yang autentik,”
Tambah Rossie.
Didukung tata letak venue yang luas, akses yang jelas, serta sistem keamanan yang dirancang secara menyeluruh, GWK Cultural Park memastikan kenyamanan dan kelancaran penyelenggaraan DWP 2025.
Selama tiga hari pelaksanaan, acara berlangsung aman dan tertib dengan jalur sirkulasi pengunjung yang dipersiapkan secara matang guna mendukung kelancaran akses.
Hal ini sekaligus memperkuat posisi GWK Cultural Park sebagai venue acara kelas internasional yang mampu menghadirkan kolaborasi harmonis antara budaya, kreativitas, dan hiburan modern, serta menegaskan peran Bali sebagai destinasi utama festival musik dunia.
Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park merupakan sebuah wisata taman budaya seluas± 60ha yang terietak di Ungasan, Kabupaten Badung, sekitar 10-15 menit dari Bandara internasional Ngurah Rai.
Sejak tahun 2012, GWK hadir dengan berbagai peremajaan fasilitas. Pembenahan sarana dan prasarana di kawasan utamo GWK Cultural Park seperti di Plaza Wisnu, Lotus Pond, Festival Park, Amphitheater, Taman Indraloka, Tirta Agung dan lokasi lainnya dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung.
Pada tahun 2018 Patung GWK yang menjadi ikon Indonesia diresmikan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo.
Kawason GWK Cultural Park terdiri dari beberapa venue yang memiliki luos area hingga 5.000 meter persegi dan kerap menjadi tempat pelaksanaan event besar berskala nasional maupun internasional.
Amphitheater yang menjadi venue pertunjukan seni dan budaya memiliki daya tampung hingga 500 tempat duduk. Sebagai salah satu destinasi pariwisata abad ke-21, GWK saat ini berkembang menjadi toman budaya yang menyuguhkan berbagai acara yang meliputi pertunjukkan budaya, atraksi hiburan, beragam karya seni patung dan juga seni lansekap tebing-tebing kapur yang unik.
Selain itu GWK juga menawarkan destinasi wisata kuliner dengan pesana Bukit Ungasan dan bermacam cinderamata unik dan menarik yang tersedia di Kencana Souvenir. (rls)

















