Transformasi PLN Ala Darmawan Prasodjo Gagal, Blackout Terus Berulang, “Copot Darmo”

- Editor

Selasa, 7 Oktober 2025 - 06:04

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fahmi Mochtar, Dirut PLN periode 2008-2009 yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Kortas Tipikor Polri dan Darmawan Prasodjo, Dirut PLN saat ini yang sudah menjabat selama 4 tahun (dok.foto / Ist)
Fahmi Mochtar, Dirut PLN periode 2008-2009 yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Kortas Tipikor Polri dan Darmawan Prasodjo, Dirut PLN saat ini yang sudah menjabat selama 4 tahun (dok.foto / Ist)

Jakarta – Langkah tegas Kortas Tipikor Polri yang menetapkan tersangka dalam perkara PLTU mangkrak di Kalimantan Barat, seolah membelalakkan mata rakyat Indonesia, bahwasanya ada bisnis yang tidak sehat di balik kinerja manajemen PT PLN (Persero).

Berbagai respons pun muncul, agar kasus yang menyeret mantan Dirut PLN Fahmi Mochtar itu, bisa menjadi pintu masuk penegak hukum, untuk mengusut berbagai kasus dugaan korupsi di PLN yang kini di bawah kendali sang Dirut Darmawan Prasodjo.

Salah satu konsep yang ditaksir menelan anggaran negara dalam jumlah besar di era Darmo adalah Trasformasi Digitalisasi sebagai proyek ambisius PT PLN (Persero) yang diharapkan menjadi motor transisi energi nasional. Karena faktanya, jargon yang kerap digaungkan sangat jauh dari janji yang diharapkan.

Sebaliknya, dalam empat tahun terakhir, masyarakat justru berulang kali dihadapkan pada pemadaman listrik skala besar alias Blackout.

Kondisi itu semakin diperburuk dengan berbagai peristiwa yang memicu keresahan masyarakat Indonesia yang notabene pelanggan setia PLN mulai sejak kepemimpinannya di tahun 2021. Bahkan semua itu sangat kontras dengan ribuan penghargaan yang diterima Darmo sebagai arsitek transformasi digital di perusahaan pelat merah tersebut.

Berdasarkan catatan media dan laporan warga menunjukkan bahwa sedikitnya ada 6 insiden blackout besar melanda berbagai wilayah strategis Indonesia. Mulai dari Bali yang gelap total selama hampir 12 jam, Aceh yang lumpuh lebih dari 36 jam, hingga Bangka, Madura, dan Sumatera yang harus menjalani pemadaman bergilir berhari-hari.

Masalahnya bukan hanya listrik yang padam—tetapi juga kepercayaan publik yang ikut mati perlahan terhadap PLN dan pemerintahan Presiden Prabowo yang masih terus mempertahankan Darmawan Prasodjo sebagai Dirut beserta perangkat rezimnya.

Blackout Beruntun, Infrastruktur Runtuh

Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO) sekaligus Koordinator Nasional Relawan Listrik Untuk Negeri (Re-LUN), Teuku Yudhistira merinci, beberapa kasus blackout terbesar yang terjadi di era Darmawan Prasodjo meliputi:
• 29 September 2025 – Aceh Gelap Total
Listrik padam serentak sejak pukul 16.22 WIB, merembet ke hampir seluruh wilayah Aceh.

“Diduga akibat kerusakan di pembangkit Nagan Raya dan gangguan transmisi 150 kV Bireuen–Arun. Pemadaman meluas hingga 36 jam. Layanan publik terganggu, rumah sakit beralih ke genset, dan masyarakat meminta transparansi serta kompensasi,” tegasnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

• 2 Mei 2025 – Bali Lumpuh
Kabel laut dari Jawa putus, seluruh Bali padam. PLN butuh hampir 12 jam untuk menormalkan sistem.

Baca Juga:  Munjul Geger! Video Mesum Oknum Kades Beredar, Camat Diduga Main Mata dan Pura-Pura Tak Tahu

“Ironisnya, insiden ini terjadi di tengah puncak musim liburan, memukul sektor pariwisata dan mempermalukan wajah infrastruktur energi nasional di mata dunia,” sebutnya
.
• 4 Juni 2024 – Sumatera Selatan Terkapar. Gangguan transmisi SUTET 275 kV membuat sebagian besar wilayah Sumsel, Jambi, Bengkulu, dan Lampung lumpuh.

“Menteri ESDM bahkan harus turun tangan memerintahkan investigasi,” ujar Yudhis.

• 11 November 2023 – Bangka Kembali Padam. Tower transmisi di jalur Kenten–Tanjung Api-api roboh diterjang cuaca ekstrem. Pasokan listrik terputus total dari Sumatera ke Bangka. Rumah sakit dan kantor pemerintahan hanya bisa bertahan dengan genset.

• Februari 2022 & Februari 2023 – Madura Tak Pernah Belajar
Dua tahun berturut-turut, Madura mengalami pemadaman masif akibat gangguan kabel transmisi. Hingga 640 ribu rumah terdampak.

“Penyebabnya berulang: jalur pasokan tunggal dari Jawa yang tidak pernah diperkuat,” tegas Yudhis.

Digital Tapi Tidak Tangguh

Menurut Yudhistira, transformasi bukan cuma soal aplikasi PLN Mobile. “Kalau tower masih roboh, kabel laut gampang putus, dan kabel darat dicuri terus-menerus, itu namanya belum menyentuh akar masalah,” tegas Yudhistira.

Ia juga menyoroti respons PLN yang cenderung defensif setiap kali gangguan terjadi. “Selalu cuaca ekstrem, selalu force majeure. Tapi tidak pernah ada penjelasan teknis terbuka soal apa yang sebenarnya rusak, kenapa, dan bagaimana langkah perbaikannya,” sesalnya.

Menurutnya, masyarakat sudah lelah dengan alasan klise yang kerap ditutupi lewat pemberitaan di media nasional.

“Yang rakyat butuh sekarang itu kepastian, bukan permintaan maaf. Pemerintah harus tegas, jika memang sudah tidak mampu, Presiden harus memecat Darmawan Prasodjo, beri posisi Dirut PLN kepada orang yang lebih mampu bekerja, bukan hanya sekedar bicara retorika,” tegasnya .

Percaya Diri Deklarasi NZE, Tapi Rumah Sakit Pakai Genset

Lebih jauh Yudhis menyampaikan, PLN boleh saja bicara besar soal target Net Zero Emission (NZE) dan perluasan kendaraan listrik. Tapi bagaimana publik bisa percaya pada masa depan elektrifikasi kalau sistem dasarnya masih rentan tumbang?

“Lucu rasanya bicara transisi energi bersih, tapi rumah sakit harus pakai genset diesel untuk operasi. Percuma punya roadmap NZE kalau sistemnya blackout tiap tahun,”  sindir Yudhistira.

Dikatakannya lagi, masyarakat kini menuntut lebih dari sekadar janji transformasi dan konferensi pers. “Yang dibutuhkan adalah listrik yang andal, sistem yang tangguh, serta kepemimpinan yang tidak bersembunyi di balik jargon teknologi ketika realitasnya justru gelap,” pungkasnya.

Berita Terkait

Kasus ASN Jadi Ketua BUMDes Parungkokosan, Korwil Pendidikan Enggan Banyak Bicara — Aktivis Bara Api: Jangan Tutupi Fakta!
Arief Martha Rahadyan Dukung Penuh Pengembangan Bali Maritime Tourism Hub sebagai Proyek Strategis Nasional
Arief Martha Rahadyan: Penetapan 44 Kawasan Industri Bukti Keseriusan Pemerintah Bangun Ekonomi Merata
ODGJ Berkeliaran di Desa Tulang Baro, Warga Manyak Payed Resah
LSM LIRA dan LSM KOREK Aceh Desak Satresnarkoba Aceh Tenggara Serius Berantas Narkoba
Semarak Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 di Batang Kuis
Dua Senior Hebat Pemasaran Motor di Pidie, Aiyub dan Syarifuddin, Tunjukkan Persaingan Sehat dan Profesional di Dunia Otomotif
Arief Martha Rahadyan Ajak Generasi Muda Bergerak dan Berinovasi untuk Indonesia Emas 2045
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 16:33

Presiden Prabowo Diminta Segera Tetapkan Rakutta Sembiring Brahmana sebagai Pahlawan Nasional sekaligus diberikan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan

Rabu, 29 Oktober 2025 - 14:24

“Bupati Letakkan Batu Pertama, Kantor Camat Tanjung Morawa Siap Jadi Simbol Pelayanan Publik Modern”

Rabu, 29 Oktober 2025 - 13:40

BKPSDM: Layanan Kepegawaian Dipersulit & Pungli Tidak Benar

Rabu, 29 Oktober 2025 - 13:19

BKPSDM: Layanan Kepegawaian Dipersulit & Pungli Tidak Benar

Rabu, 29 Oktober 2025 - 04:00

Ketua TP PKK Deli Serdang Kunjungi Desa Tumpatan Nibung: Dorong Keberhasilan 10 Program Pokok PKK

Rabu, 29 Oktober 2025 - 03:37

Arief Martha Rahadyan Dukung Penuh Pengembangan Bali Maritime Tourism Hub sebagai Proyek Strategis Nasional

Rabu, 29 Oktober 2025 - 03:33

Arief Martha Rahadyan: Penetapan 44 Kawasan Industri Bukti Keseriusan Pemerintah Bangun Ekonomi Merata

Rabu, 29 Oktober 2025 - 00:48

Bawaslu Kota Sibolga Raih Predikat Informatif dari Bawaslu RI

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x