Mantan Keuchik Alue Tuwi, Maraknya Terlibat Dalam Kasus Jual Lahan Transmigrasi, Sultan Ancam Akan Laporkan Wartawan

- Editor

Sabtu, 5 Juli 2025 - 08:49

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ACEH TIMUR | TribuneIndonesia.com

Kamis (03/07)
Tribunindonesia.com
Pengalihan hak kepemilikan lahan di Desa Alue Tuwi Kecamatan Ranto Selamat dan Desa Sri Mulia Kecamatan Peunaron bukan hanya terjadi dikawasan lahan transmigrasi, akan tetapi praktek mafia tanah yang melibat mantan Keuchik dan perangkat desa setempat diduga ikut menjual puluhan hektar lahan hutan adat masyarakat.

Praktek mafia tanah yang bekerja secara terselubung dan sistemik diungkapkan oleh beberapa warga Desa Alue Tuwi yang mengaku gerah terhadap perampasan hak masyarakat untuk meraup keuntungan pribadi.

Sumber menyebutkan dua sosok nama perangkat desa Alue Tuwi yang duga terlibat dalam praktek mafia tanah yang menjual tanah kepada Saiful Hasballah.

“Itu bukan pemilik asli eks warga transmigrasi yang menjual tanah, akan tetapi tanah tersebut dijual oleh Sultan selaku mantan Keuchik dan Abdurrahman pada saat itu menjabat salah satu perangkat desa,” sebut sumber yang minta identitas dirahasiakan.

Parahnya ungkap sumber, lahan yang ada bangunan masjid yang berada di areal pemukiman tranmigrasi seluas 17,000 m2 ikut dijual kepada Saiful Hasballah dengan harga Rp 40 juta,

“Ada bukti sporadik yang menjual lahan dan bangunan masjid atas nama Sultan selaku pihak penjual dan Saiful Hasballah selaku pihak pembeli,” ungkap sumber yang ikut memperlihatkan surat sporadik tersebut kepada media ini beberapa waktu lalu.

Sofyan, Kepala Bidang Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Timur kepada media ini saat ditemui diruang kerja mengatakan beberapa yang lalu, beberapa orang perwakilan eks warga transmigrasi Desa Alue Tuwi pernah datang mengadu dan menpertanyakan lahan milik mereka yang telah dijual tanpa.sepengetahuan pemiliknya.

Baca Juga:  Pangan Murah di Bakaran Batu Diserbu Warga

“Sekitar 3 bukan yang pernah datang beberapa orang yang mengaku sebagai perwakilan warga transmigrasi desa Alue Tuwi, mereka menyampaikan keluhan dan mempertanyakan status lahan mereka yang tidak ada lagi,” ungkap Sofyan

Menurut Sofyan, karena pihaknya tidak bisa menjelaskan tentang persoalan yang dipertanyakan oleh mereka, dirinya menyarankan ke Banda Aceh untuk menanyakan langsung kepada Dinas Transmigrasi Provinsi Aceh.

“Jadi saya menyuruh menanyakan langsung ke Dinas Provinsi Aceh, disana bisa memberikan penjelasan lebih lengkap,” kata Sofyan

Sultan, mantan Keuchik Desa Alue Tuwi, saat dikonfirmasi terkait soal tudingan warga, yang menyebutkan mantan keuchik dan perangkat desa yang terlibat dalam penjualan tanah milik warga tranmigrasi serta tanah adat membantah tudingan tersebut.

“Kalau ada bukti otentiknya boleh bang, tapi semua itu dilakukan oleh pemilik awal kepada warga warga2 kita, mengenai bangunan masjid itu juga tidak benar, bahkan hal ini pernah dipertanyakan oleh bupati tapi saya pastikan hal itu hanya isu yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya,” kilah Sultan.

Mantan Keuchik yang menjabat sejak 2006-2018 tersebut, kepada media ini mengancam akan melaporkan ke ranah hukum, bila dalam pemberitaan tidak bisa membuktikan.

“Pemberitaan boleh2 saja bang, tapi apa bila berita itu hanya dengan bahasa dari sumber yang tidak bisa disebutkan namanya untuk memfitnah orang lain ini juga salah bang, tunjukkan orangnya dan buktinya kita negara hukum,” tegas Sultan dengan nada ancaman

Laporan Reporter : Saipul Ismail (SF)

Berita Terkait

Berharap pada Allah SWT, Tenang
Pasca Bencana Alam Hidrometeorologi Bendera Merah Putih Berkibar Di Aceh Tengah
Arief Martha Rahadyan: Selamat Hari Bela Negara 2025, Teguhkan Komitmen Bersama untuk Indonesia Maju
Meningkatkan Potensi Sektor Perikanan di Payangan untuk Kesejahteraan Masyarakat
Banjir Dua Pekan, Luka Kemanusiaan, dan Pengkhianatan Nurani di Batang Kuis Ketika Warga Tenggelam,10 Pegawai Puskesmas Justru Pergi Berwisata
Pembangunan Masjid di Aceh Tenggara Jadi Ladang Masalah, Ketua Panitia Diduga Tutupi Keuangan Dana Umat, Warga Minta Diusut
PROFIL ARIEF MARTHA RAHADYAN,B.Sc.,M.Sc
Antar Surat Pengaduan, Warga Sebut Pegawai Puskesmas Batang Kuis Kurang Etika
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 20 Desember 2025 - 05:25

OJK Dukung Program Asuransi Untuk Perkuat Ekosistem dan Pinjaman Daring

Sabtu, 20 Desember 2025 - 05:11

When Sovereignty Is Placed Above Survival, the People Pay the Price

Jumat, 19 Desember 2025 - 13:49

KPU Bali Lakukan Klarifikasi dan Pembinaan kepada KPU Kabupaten Badung Terkait Video Viral

Jumat, 19 Desember 2025 - 04:41

Jamaah Umrah Travel Maulana Babul Jannah, Terbang Gratis Dengan Pesawat Milik PT Medco ke Kualanamu Medan

Jumat, 19 Desember 2025 - 02:27

Peringati Hari Bela Negara, Kajari Bitung Pimpin Upacara Khidmat di Halaman Kantor

Jumat, 19 Desember 2025 - 01:54

Penumpukan sampah di Kota Bireuen Dipicu Longsor Blang Beururu, Penanganan Segera Dilakukan

Jumat, 19 Desember 2025 - 01:14

Percepat Pemulihan Pasca Bencana, HRD Kembali Boyong Kementerian PU dan Kementerian PKP ke Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 - 14:45

Pastikan Keamanan Nataru, Kapolsek Matuari Tinjau Pembangunan Pos Pelayanan Terminal Tangkoko

Berita Terbaru

Headline news

Berharap pada Allah SWT, Tenang

Jumat, 19 Des 2025 - 17:46

Pemerintahan dan Berita Daerah

Pemkab Deli Serdang Hibahkan 3 Kendaraan Operasional ke Polrestabes Medan

Jumat, 19 Des 2025 - 15:46

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x