Medan |Tribuneindonesia.com
Ketua Umum (Ketum) TKN Kompas Nusantara sekaligus Ketum Pagar UNRI Prabowo-Gibran, Adi Warman Lubis, angkat suara terkait penangkapan sejumlah pejabat tinggi di Sumatera Utara yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam pernyataannya, Adi Warman mendesak KPK agar menuntaskan kasus ini secara tegas dan transparan, tanpa adanya intervensi dari pihak mana pun.
“Kami dari TKN Kompas Nusantara dan Pagar UNRI Prabowo-Gibran menyatakan sikap tegas: kasus OTT ini harus diusut tuntas. KPK harus bekerja independen dan profesional, tanpa tekanan politik,” ujar Adi dalam wawancara bersama wartawan di sebuah kedai kopi kawasan Sun Plaza Medan, Minggu (29/6/2025).
Adi Warman menyebut praktik korupsi yang dilakukan pejabat daerah sebagai pengkhianatan terhadap rakyat, bukan sekadar pelanggaran hukum. Ia menyoroti dampak buruk korupsi terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Sumut.
“Korupsi di birokrasi daerah menghancurkan kepercayaan publik dan merugikan rakyat secara nyata. Apalagi jika dilakukan oleh pejabat yang seharusnya jadi teladan, maka hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu,” tegasnya.
Ia juga menyuarakan dukungan penuh terhadap KPK sebagai lembaga penegak hukum yang berada di garis depan dalam perang melawan korupsi. Menurutnya, pengawalan publik dan media sangat penting agar proses hukum tetap berjalan bersih dan transparan.
“Masyarakat sipil, media, dan relawan harus ikut mengawal proses hukum, supaya tidak ada permainan di balik layar. Sumut ini daerah kaya dan strategis, jangan dibiarkan rusak oleh korupsi elit,” lanjutnya.
Sebagai Ketum TKN Kompas Nusantara, Adi juga menekankan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran membawa visi besar untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas.
“Pak Prabowo dan Mas Gibran sangat tegas dalam soal korupsi. Tidak ada toleransi. Kami sebagai relawan punya tanggung jawab moral untuk bersuara membela kebenaran dan keadilan,” jelasnya.
Menutup pernyataannya, Adi Warman mengajak seluruh masyarakat Sumut untuk bersama-sama melawan praktik korupsi, sembari memberikan dukungan moral kepada penegak hukum agar tetap kokoh dalam menjalankan tugasnya.
“Ini saatnya bersih-bersih Sumut. Jangan biarkan daerah ini terus dikotori segelintir elit yang rakus. Kita lawan bersama, demi masa depan rakyat,” pungkasnya.
Ilham Tribuneindonesia.com