Deli Serdang | TribuneIndonesia.com
Suasana semarak menyelimuti Pantai Seri Deli, Dusun III, Desa Rugemuk, Kecamatan Pantai Labu, Minggu (15/6/2025), dalam gelaran Festival Pacu Serompu—sebuah perhelatan budaya yang diselenggarakan untuk menyambut Hari Ulang Tahun Kabupaten Deli Serdang ke-79.
Festival ini menjadi napas baru bagi adat istiadat Suku Melayu pesisir yang selama ini nyaris tenggelam oleh arus zaman. Bertajuk pelestarian warisan budaya, kegiatan ini menampilkan beragam pertunjukan khas, mulai dari tarian Rentak Sungai Puruk, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, penanaman pohon cemara roh, hingga aktivitas jual beli di atas sampan.
Salah satu daya tarik utama adalah pacu serompu, yaitu lomba sampan tradisional yang diukir dan dipahat secara khas dari batang pohon kayu, mencerminkan kekayaan nilai seni dan sejarah masyarakat Melayu.
Acara ini diselenggarakan atas kolaborasi Pemerintah Desa Rugemuk dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK), serta didukung oleh sejumlah tokoh dan pejabat penting, antara lain.
Kepala Desa Rugemuk, Muliadi
Camat Pantai Labu, Muhammad Azizurrahman, S.STP, M.Si
Kepala Dinas P3AP2KB Deli Serdang, Dr. Dra. Hj. Miska Gewasari, M.M.
Perwakilan Polsek Pantai Labu, R. Depari
Perwakilan BPK, Bapak Soekronedi, S.Si, M.A.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Rugemuk, Muliadi, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan festival perdana yang digelar dengan semangat membangkitkan kembali identitas budaya Melayu di kalangan generasi muda.
“Pacu Serompu adalah simbol budaya Melayu yang harus dijaga. Kami ingin anak cucu kita mengenal akar budayanya sendiri,” ujarnya penuh harap.
Lebih lanjut, Muliadi juga menyampaikan permintaan khusus kepada Bupati Deli Serdang, Dr. Asri Ludin Tambunan, agar dapat membantu pembangunan tembok penahan ombak di wilayah pesisir Desa Rugemuk yang kini sudah dalam kondisi memprihatinkan.
Sementara itu, Kepala Dinas P3AP2KB, Dr. Dra. Hj. Miska Gewasari, M.M., menyatakan komitmennya untuk mendukung pelestarian budaya Melayu, terutama dalam membina dan mengedukasi generasi muda melalui program-program berkelanjutan.
“Pelestarian budaya adalah pondasi penting dalam membentuk karakter dan jati diri generasi bangsa. Kami siap fasilitasi kegiatan-kegiatan positif seperti ini,” tegasnya.
Festival Pacu Serompu ini menjadi momentum penting, bukan hanya sebagai ajang hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi budaya dan semangat kebangkitan lokalitas yang patut diapresiasi. Semoga kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang lebih besar di masa depan.
Tribuneindonesia.com