Kutacane | TRIBUNEIndonesia.com
Ratusan mahasiswa bersama berbagai elemen lembaga masyarakat menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRK Aceh Tenggara, Kamis (4/9/2025). Aksi tersebut berlangsung aman, tertib, dan mendapat pengawalan langsung dari Kapolres Aceh Tenggara AKBP Yulhendri S.I.K bersama jajaran personelnya.
Sejak pagi, halaman gedung DPRK Aceh Tenggara sudah dipadati massa yang datang menyuarakan berbagai aspirasi terkait jalannya roda pemerintahan dan pembangunan daerah. Kehadiran mahasiswa, aktivis, dan tokoh masyarakat dalam aksi ini menunjukkan tingginya kepedulian publik terhadap transparansi dan pelayanan pemerintah daerah.
Aksi tersebut juga dihadiri pimpinan DPRK Aceh Tenggara. Dari total 30 ketua dan wakil ketua komisi, sebanyak 20 orang hadir langsung untuk menerima aspirasi mahasiswa. Sementara 10 anggota lainnya berhalangan hadir karena alasan yang tidak bisa ditinggalkan.
Dalam penyampaiannya, mahasiswa dan elemen masyarakat menyoroti sejumlah persoalan penting. Pertama, mereka mengeluhkan pelayanan administrasi di Kantor Capil yang dianggap lamban, terutama terkait pembuatan KTP. Massa menilai alasan kekosongan blanko tidak bisa menjadi pembenaran atas buruknya layanan.
Selain itu, para pendemo juga mendesak adanya penandatanganan perjanjian kerja sama yang lebih transparan, serta meminta DPRK memastikan program pembangunan daerah berjalan sesuai kebutuhan masyarakat. Tuntutan ini mencerminkan keresahan publik terhadap pelayanan birokrasi yang dinilai masih jauh dari harapan.
Ketua DPRK Aceh Tenggara, Denni Febrian Roza, mengapresiasi keberanian mahasiswa dan masyarakat menyampaikan aspirasi secara langsung. Ia berjanji akan menindaklanjuti setiap poin tuntutan dengan serius. “Kami berterima kasih atas masukan ini, dan akan memperjuangkannya bersama eksekutif demi kebaikan Aceh Tenggara,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Aceh Tenggara AKBP Yulhendri S.I.K yang hadir langsung di lokasi, memastikan jalannya aksi berlangsung kondusif. Ia bahkan sempat duduk bersama insan pers dan jurnalis dari berbagai media, menikmati jamuan makan siang usai pengawalan aksi. “Sinergi antara mahasiswa, aparat, dan pers inilah yang menjaga suasana tetap aman dan tertib,” katanya.
Kapolres juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel pengamanan, jajaran DPRK, insan pers, dan Dandim 0108 Aceh Tenggara yang telah ikut menjaga stabilitas situasi. “Semua pihak sudah bersinergi dengan baik. Inilah contoh bagaimana aspirasi bisa disampaikan tanpa harus menimbulkan konflik,” pungkasnya.
Dengan selesainya aksi, massa demonstran pun membubarkan diri dengan tertib. Momen ini menjadi bukti bahwa penyampaian aspirasi publik dapat berjalan damai selama ada komunikasi yang terbuka antara masyarakat, legislatif, dan aparat keamanan. (Gani)