MEDAN | TribuneIndonesia.com
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan perkotaan, kehadiran seorang tokoh perempuan yang memiliki kepedulian sosial tinggi selalu menjadi oase bagi masyarakat. Sosok itu hadir dalam diri Sofiana, S.H., atau yang akrab dikenal Bunda Sofia. Ia merupakan figur perempuan tangguh asal Medan Labuhan yang konsisten mengabdikan diri untuk kemanusiaan, pemberdayaan, dan penegakan keadilan bagi masyarakat kecil.
Sebagai Ketua Umum DPP Power of Srikandi (POS), Bunda Sofia aktif merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan ekonomi. Program-program seperti Jumat Berkah, sunatan massal, pelatihan UMKM, senam sehat, santunan anak yatim dan lansia, hingga pendampingan bagi ibu rumah tangga produktif, menjadi agenda yang digerakkan secara berkelanjutan. Bukan sekadar memberi instruksi, ia selalu hadir turun langsung ke lapangan, menyatu dengan masyarakat yang ia dampingi.
Kepedulian tersebut turut meluas pada bidang kesehatan. Bunda Sofia membantu warga kurang mampu dalam pengurusan layanan BPJS, mendirikan rumah singgah TPT, serta membuka sekolah terbuka bagi anak-anak dengan keterbatasan akses pendidikan. Komitmennya sederhana namun kuat: tidak boleh ada semangat yang padam hanya karena keterbatasan ekonomi.
Di bidang hukum, Bunda Sofia dikenal sebagai advokat yang berpihak kepada wong cilik. Ia kerap menjadi tempat masyarakat meminta perlindungan, konsultasi, serta pendampingan hukum ketika berhadapan dengan persoalan yang seringkali rumit dan menekan. Perannya sebagai Bendahara DPC LSM Penjara Deli Serdang semakin mempertegas kiprahnya dalam kontrol sosial dan pembelaan hak-hak masyarakat.
Tidak hanya itu, dalam dunia profesional ia menjabat sebagai Supervisor PT Bumi Putra, dengan reputasi sebagai pemimpin yang disiplin, berintegritas, dan humanis. Di sisi lain, ia juga dikenal sebagai perias pengantin berpengalaman yang membantu perempuan tampil percaya diri di momen terbaik hidup mereka.
Di balik kesibukan organisatoris dan profesionalnya, Bunda Sofia tetap menjalankan perannya sebagai ibu dari tiga anak, menjaga keseimbangan antara karier, keluarga, dan pengabdian sosial.
Saat ditemui usai kegiatan sosial pada Sabtu (8/11/2025) di Medan Labuhan, ia menyampaikan bahwa apa yang ia lakukan adalah bentuk tanggung jawab moral kepada sesama.
“Saya hanya ingin hadir dan bermanfaat. Hidup ini bukan soal seberapa tinggi kita berdiri, tapi seberapa banyak kebaikan yang bisa kita bagi. Apalagi untuk kaum ibu, anak yatim, dan masyarakat kecil yang sering tidak punya tempat bersandar,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pengabdian bukanlah pekerjaan sehari, tetapi perjalanan panjang.
“Perempuan bisa jadi pilar kekuatan. Kita bukan hanya mengurus rumah, tapi juga bisa menggerakkan perubahan. Selama niat kita tulus, insya Allah akan selalu ada jalan,” katanya.
(Wisnu Pramashena Detra Cakra Sembiring, S.Sos.)
