Oleh : Chaidir Toweren
Tribuneindonesia.com
Sebagai profesi yang membutuhkan kebebasan dan independensi, jurnalis memiliki tanggung jawab untuk mematuhi kode etik yang telah ditetapkan. Namun, di sisi lain, jurnalis juga memiliki kebutuhan hidup yang harus dipenuhi.
Kode etik jurnalistik adalah seperangkat aturan yang mengatur perilaku jurnalis dalam melakukan pekerjaannya. Kode etik ini bertujuan untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap jurnalis dan media.
Beberapa contoh kode etik jurnalistik, Menghormati kebenaran dan akurasi, Menghindari konflik kepentingan, Menghormati privasi dan hak-hak individu, Menghindari sensationalisme dan manipulasi
Namun, di sisi lain, jurnalis juga memiliki kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Mereka harus memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan. Mereka juga harus memenuhi kebutuhan keluarga dan memiliki masa depan yang cerah.
Dalam beberapa kasus, kode etik jurnalistik dapat bertentangan dengan kebutuhan hidup jurnalis. Misalnya, jurnalis yang bekerja di media kecil mungkin tidak memiliki gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka mungkin harus memilih antara mematuhi kode etik atau memenuhi kebutuhan hidupnya.
Oleh karena itu, penting bagi jurnalis untuk memiliki kemampuan untuk mengelola konflik antara kode etik dan kebutuhan hidup. Mereka harus memiliki kemampuan untuk memprioritaskan kebutuhan hidupnya tanpa mengorbankan integritas dan kepercayaan publik.
Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh jurnalis untuk mengelola konflik antara kode etik dan kebutuhan hidup seperti Mencari sumber pendapatan yang lain, Membangun jaringan dengan rekan jurnalis lain, Mencari bantuan dari organisasi jurnalis, dan Membuat perencanaan keuangan yang baik
Dapat disimpulkan, kode etik jurnalistik dan kebutuhan hidup jurnalis adalah dua hal yang sangat penting bagi jurnalis. Mereka harus memiliki kemampuan untuk mengelola konflik antara keduanya dan memprioritaskan kebutuhan hidupnya tanpa mengorbankan integritas dan kepercayaan publik.
Kode etik dan kebutuhan hidup adalah sebuah mata rantai yang tak mungkin terputuskan. Bila salah satu tak dijalankan akan berdampak tidak baik.