Manado, Sulut|Tribuneindonesia.com
Dalam upaya berkelanjutan meningkatkan kedisiplinan dan soliditas prajurit, Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) VIII Bitung mengikuti kegiatan rutin Jam Komandan, Selasa (2/12/2025).
Acara ini dipimpin langsung oleh Wakil Komandan Komando Daerah Angkatan Laut (Wadan Kodaeral) VIII, Laksma TNI Tony Herdijanto, S.E., M.Sc., bertempat di Graha Yos Sudarso, Markas Komando Kodaeral VIII, Manado.
Pertemuan tatap muka tersebut menjadi agenda penting yang dihelat sebagai sarana komunikasi dua arah antara pimpinan tertinggi dan seluruh elemen prajurit di jajaran Kodaeral VIII.
Diketahui, kegiata tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat utama (PJU) Kodaeral VIII, Kepala Kelompok Staf Ahli (Kapoksahli), jajaran Kepala Dinas (Kadis), serta Kepala Satuan Kerja (Kasatker).
Kegiatan ini bertujuan menyampaikan berbagai kebijakan dan petunjuk terkini yang dikeluarkan oleh Komando atas, memastikan setiap personel memahami dan mengimplementasikannya.
Pada kesempatan tersebut, Wadan Kodaeral VIII, Laksma TNI Tony Herdijanto, memberikan sejumlah penekanan penting yang harus menjadi pedoman bagi setiap prajurit dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Poin utama yang disoroti adalah kewajiban bagi seluruh personel untuk senantiasa berpegang teguh pada doktrin dasar keprajuritan, yaitu Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Panca Prasetya Korpri, sebagai fondasi moral dan etika.
Selain penekanan pada aspek moral dan doktrin, Wadan Kodaeral VIII juga mengeluarkan imbauan terkait keamanan dan keselamatan personal.
Beliau mengingatkan seluruh prajurit untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem yang sedang melanda wilayah akhir-akhir ini.
Lebih lanjut, disiplin berlalu lintas juga ditekankan, termasuk pentingnya menjaga etika berkendara dan melengkapi seluruh surat-surat kendaraan yang sah.
Menutup arahannya, Laksma TNI Tony Herdijanto menyoroti penggunaan media sosial. Ia menegaskan pentingnya kearifan dan kebijaksanaan setiap prajurit dalam berinteraksi di ruang digital.
Pesan ini disampaikan untuk mencegah potensi pelanggaran etika maupun disiplin yang dapat merugikan diri sendiri, satuan, maupun citra TNI Angkatan Laut secara keseluruhan, memastikan prajurit dapat bersikap profesional di dunia nyata maupun virtual. (Kiti)

















