Program MBG: Pemda Alokasikan Anggaran Rp.2,5 Triliun

- Editor

Sabtu, 18 Januari 2025 - 06:53

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Jakarta – TribuneIndonesia.com,

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) mendapatkan dukungan yang luas termasuk dari pemerintah daerah (Pemda). Dalam keterangannya pada Jumat, 17 Januari 2025, Tito mengungkapkan antusiasme pemda untuk berpartisipasi pada program yang tidak hanya bertujuan meningkatkan kesehatan anak-anak, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

“Kita tahu bahwa selain untuk meningkatkan kesehatan, tapi juga akan menimbulkan pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah. Kenapa? karena sudah jelas ada offtaker-nya, ada pembeli diserap, jadi ini bisa mendorong pangan masyarakat, menanam, beternak, dan lain-lain, dibeli. Dan ini akan terjadi economic circular, sehingga daerah-daerah antusias,” ujar Mendagri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Tito juga menjelaskan bahwa sejumlah daerah telah mengalokasikan anggaran untuk mendukung pelaksanaan program ini melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Dari hasil konsolidasi bersama Pemda, menurut Mendagri kontribusi daerah untuk pelaksanaan program MBG mencapai 2,3 sampai 2,5 triliun rupiah.

“Sekali lagi targetnya antara 2 ribu sampai 4 ribu mulai bulan September selama 4 bulan dengan anggaran kabupaten 2,3 triliun (rupiah) kemudian Provinsi lebih kurang 2,5 triliun (rupiah). Ini kita diskusi sudah, bukannya top down maunya kita perintah, tapi dari mereka ya, banyak daerah-daerah yang PAD-nya kuat,” ungkapnya.

Anggaran tersebut, lanjut Tito, akan digunakan untuk membangun satuan pelayanan pemenuhan gizi di sekolah. Mendagri juga menuturkan bahwa Presiden Prabowo Subianto secara langsung meminta jajaran Kementerian Dalam Negeri untuk berkoodinasi langsung dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam pemenuhan tersebut dengan target utama pada daerah dengan angka stunting dan kemiskinan tinggi.

Baca Juga:  sesalkan sikap Purnawirawan TNI, Projo Muda Sumut angkat Bicara 

“Tadi Bapak Presiden memerintahkan kami koordinasi dengan Bapak Kepala Badan Gizi mana titik-titik yang kira-kira belum disentuh oleh Badan Gizi karena bertahap kan ya. Nah yang daerah-daerah ini, kira-kira ngerjakan yang mana tapi mungkin prioritasnya adalah pada daerah-daerah yang angka stuntingnya tinggi sama kemiskinannya tinggi itu menjadi target utama,” tambahnya.

Lebih lanjut, Mendagri menuturkan bahwa kontribusi setiap daerah akan disesuaikan dengan kemampuan pendapatan asli daerah (PAD). Menurutnya, untuk daerah dengan PAD rendah kontribusi dalam program MBG akan dibantu dengan BGN.

“Misalnya Kabupaten Badung itu PAD-nya kan 90 persen dari APBD-nya pemerintah pusat hanya 10 persen, mereka punya anggaran hampir Rp10 triliun anak SD-nya ada 72 ribu mereka bisa meng-cover semua malah, meng-cover semua menawarkan, meng-cover semua dari APBD-nya cukup mereka. Tapi ada juga yang PAD-nya kan rendah sekali seperti Indonesia Bagian Timur nah, kalau ini mereka ya udah 500 anak-anaknya, yang lainnya akan di-cover oleh Badan Gizi Nasional,” terang Tito. (*)

 

Berita Terkait

HRD Ucap Syukur dan Apresiasi Presiden Prabowo Kembalikan Empat Pulau ke Aceh
Ambil Alih Masalah 4 Pulau di Aceh, HRD Apresiasi Presiden Prabowo
Jelang RUPS PLN, X Dihebohkan Munculnya Hastag #CopotDarmo dan #savePLN
Jualan Rokok Keliling Demi Masa Depan Anak, Mamak Tia Buktikan Cinta Ibu Tak Pernah Habis
Kapolda Sulteng Serahkan Paket Sembako Dalam Bakti Kesehatan HUT Bhayangkara Ke-79
Raut Wajah Bahagia Pengemudi Ojol Ikuti Baktikes HUT Bhayangkara Ke-79 Polda Sulteng
Dari Langit Marapi ke Balairung Agung Muhammad Nasir SH. Resmi Menjadi Hakim Muda Mahkamah Agung RI
STIKES Payung Negeri Aceh Darussalam Kampus Bireuen Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa/i Baru TA : 2025/2026 Seluruh gampong yang ada di Kab. Bireuen
Berita ini 24 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 09:15

Akhir Tahun 2024, Diduga Dinkes Belum Membayar TPK Nakes

Selasa, 17 Juni 2025 - 08:45

Sudah Tutup Lama, Karyawan PTPN I Tetap Dikutip Iuran Wajib Kopkar Mon Madu

Selasa, 17 Juni 2025 - 05:07

Jelang RUPS PLN, X Dihebohkan Munculnya Hastag #CopotDarmo dan #savePLN

Senin, 16 Juni 2025 - 17:17

“Peringatan Keras! Sekjen SIP Jangan Main Api di Perbatasan Sengketa 4 Pulau Bisa Picu Konflik Serius”

Senin, 16 Juni 2025 - 16:51

“BIO JP: Pupuk Organik Misterius Berteknologi Nano yang Siap Guncang Dunia Pertanian!”

Senin, 16 Juni 2025 - 07:06

Duel Berdarah, Seorang Warga Luka Berat Usai Ditusuk Senjata Tajam.

Senin, 16 Juni 2025 - 04:48

KAKI Aceh Teliti Proyek Pengadaan Barang dan Jasa: Temukan Indikasi Penyimpangan di Sejumlah Daerah

Senin, 16 Juni 2025 - 00:23

Aktivis Sumut Desak Presiden Prabowo Tuntaskan Polemik 4 Pulau Cegah Retaknya Persaudaraan Aceh–Sumut!

Berita Terbaru

Headline news

Akhir Tahun 2024, Diduga Dinkes Belum Membayar TPK Nakes

Selasa, 17 Jun 2025 - 09:15

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x