Takengon | Keputusan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, untuk memberhentikan Drs. Alhudri, MM dari jabatan Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh menuai reaksi keras dari masyarakat Gayo.
Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Takengon-Bener Meriah, Afdhalal Gifari, menyatakan bahwa kebijakan tersebut menimbulkan kekecewaan mendalam bagi masyarakat Gayo, mengingat peran Alhudri yang selama ini dianggap sebagai tokoh representatif daerah tersebut.
“Kami sangat menyayangkan keputusan ini. Drs. Alhudri, MM telah menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam pengabdiannya, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Sebelumnya, beliau memilih untuk tidak melanjutkan pencalonan sebagai Bupati Aceh Tengah dalam Pilkada 2024 demi mendukung perjuangan politik Muzakir Manaf di tingkat provinsi. Namun, setelah kemenangan tersebut diraih, beliau justru diberhentikan dari jabatannya sebagai Plt. Sekda,” ujar Afdhalal Gifari.
Menurutnya, keputusan ini tidak hanya mengecewakan individu yang bersangkutan, tetapi juga melukai perasaan masyarakat Gayo yang telah memberikan dukungan penuh terhadap kepemimpinan Muzakir Manaf. “Masyarakat Gayo merasa bahwa kontribusi mereka dalam proses politik di Aceh seakan tidak dihargai. Ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai komitmen kepemimpinan dalam merangkul semua elemen masyarakat,” lanjutnya.
Afdhalal Gifari juga menegaskan bahwa pihaknya berharap ada penjelasan yang transparan terkait pemberhentian ini. “Kami meminta klarifikasi resmi dari Pemerintah Aceh terkait dasar dan pertimbangan pemberhentian Drs. Alhudri, MM. Masyarakat berhak mengetahui alasan di balik keputusan ini agar tidak menimbulkan spekulasi yang dapat memperkeruh situasi,” tegasnya.
Sebagai organisasi mahasiswa yang berorientasi pada perjuangan kepentingan rakyat, HMI Takengon-Bener Meriah mendesak agar pemerintah mempertimbangkan kembali keputusan tersebut dan lebih mengedepankan prinsip keadilan serta penghargaan terhadap kontribusi individu yang telah berjuang demi pembangunan daerah.